Kemensetneg Kolaborasi dengan Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Diseminasikan Program Prioritas Presiden Pada Kunjungan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia

 
bagikan berita ke :

Selasa, 07 Januari 2025
Di baca 121 kali

Dalam rangka membangun kolaborasi dan partisipasi dari beragam pemangku kepentingan guna memperkenalkan dan menyukseskan program prioritas Presiden, penting untuk melibatkan berbagai pihak dengan  kegiatan yang dapat  memperkaya pemahaman, membangun keterlibatan melalui partisipasi, serta mendapatkan umpan balik guna memastikan bahwa kebijakan yang dirumuskan lebih inklusif, relevan, dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, tidak terkecuali mahasiswa sebagai penerus generasi selanjutnya. 

 

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui program multi-stakeholder engagement secara rutin menerima kunjungan beragam pemangku kepentingan antara lain kelompok masyarakat,  mahasiswa/pelajar kalangan pemerintah pusat dan daerah, yang tidak hanya memperkenalkan  kerja-kerja  pemerintah serta kebijakannya, namun juga dijadikan  wadah dalam memperkuat legitimasi dan efektivitas kebijakan, dan keterlibatan publik dalam menyukseskannya.

 

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Hubungan Masyarakat (Humas) berkolaborasi dengan Kantor Komunikasi Presiden (PCO) menerima kunjungan delegasi mahasiswa Forum Kajian dan Penulisan Hukum (FKPH) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), bertempat di Ruang Rapat Lt. 4 Gd. 3 Kemensetneg, Jakarta, pada Selasa (7/1).

 

Dalam kegiatan penerimaan kunjungan ini, Kemensetneg dan PCO memperkenalkan program-program prioritas pemerintah Republik Indonesia Kabinet Merah Putih dan membahas dasar-dasar terbentuknya berbagai kebijakan pemerintahan pada masa Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

 

Acara yang dihadiri 50 orang peserta ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto. Dalam sambutannya, Eddy menyampaikan peran strategis Kemensetneg dalam memberikan dukungan teknis, administrasi, dan analisis urusan pemerintahan  di bidang kesekretariatan negara  serta dukungan dan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan roda pemerintahan negara.

 

 

Lebih lanjut Eddy mengajak mahasiswa sebagai generasi bangsa untuk terus meningkatkan kapasitas diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,  adaptif terhadap perkembangan zaman,  dan mengisi ruang publik  dengan hal-hal yang positif mendukung  kerja-kerja pemerintah bijak memanfaatkan media sosial guna mendukung kemajuan bangsa serta berperan aktif mencegah penyebarluasan   disinformasi fitnah dan ujaran kebencian yang kontra produktif dengan visi menggapai Indonesia Emas 2045. 

 

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Noudhy Valdryno yang menyampaikan materi mengenai program-program prioritas pemerintah yang dirancang untuk mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045”. Noudhy menjelaskan bahwa dalam merancang berbagai program berbagai kebijakan pemerintahan, Presiden Prabowo Subianto merumuskan 3 KPI secara spesifik sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, diantaranya melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

Lebih lanjut, Noudhy pun menjelaskan terkait KPI “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Menurutnya, dengan konsumsi protein per kapita yang baru mencapai 62%, pemerintah berupaya meningkatkan asupan gizi masyarakat untuk mendukung produktivitas dan daya saing global. Kebijakan strategis seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG), bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil, pembangunan sekolah unggul terintegrasi, dan peningkatan akses pendidikan di berbagai daerah.

 

 

“Program Asta Cita merupakan berbagai program yang didasari oleh visi besar Presiden Prabowo untuk membangun pondasi kokoh menuju masyarakat berpenghasilan tinggi pada 2045, bertepatan dengan peringatan 100 tahun Indonesia merdeka.” tutup Noudhy dalam paparannya.

 

Perihal “melindungi segenap bangsa Indonesia”, Noudhy menjelaskan bahwa berdasarkan data usia harapan hidup masyarakat Indonesia yang rata-rata mencapai 68 tahun, pemerintah fokus pada peningkatan pelayanan kesehatan melalui program penyelenggaraan pelayanan kesehatan gratis guna memberantas kasus TBC secara nasional serta membangun rumah sakit yang berkualitas di kabupaten.

 

Melanjutkan pemaparannya, dalam memajukan kesejahteraan umum, Noudhy menjelaskan meskipun Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan hingga 41,7% sejak tahun 1961-2023, Namun Presiden Prabowo berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 8% dari angka 5,05% saat ini. Program unggulan seperti peningkatan produktivitas lahan pertanian, penambahan kartu kesejahteraan sosial serta usaha dirancang untuk mendukung keberlanjutan ekonomi, mulai dari masa lahir, tumbuh, hingga memasuki usia kerja.

 

Kunjungan ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, yang terlihat dari antusiasme para mahasiswa dalam menyampaikan pertanyaan. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk memahami lebih dalam mekanisme kerja Kemensetneg, khususnya terkait peran strategisnya dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. (SHA/KHA - Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0