Kendalikan Laju Penyebaran Covid-19 di Provinsi Banten, Perlu Penanganan yang Lebih Intensif

 
bagikan berita ke :

Rabu, 14 Juli 2021
Di baca 541 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Tingkat penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) secara nasional di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Provinsi Banten, masih cukup tinggi. Data Kementerian Kesehatan pada 13 Juli 2021 mencatat, terdapat 4.016 kasus Covid-19 terkonfirmasi di Banten dan menjadikan provinsi ini menduduki urutan ke-empat tertinggi secara nasional. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang lebih intensif agar laju penyebaran Covid-19 di Provinsi Banten dapat dikendalikan.

 

“Saya kira di Banten juga masih cukup tinggi hingga mungkin memerlukan suatu penanganan yang lebih [intensif],” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat memberikan pengarahan kepada seluruh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Banten (Provinsi, Kabupaten, dan Kota) Terkait Penanganan Covid-19 melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (14/7/2021).

 

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterima, tingginya laju penyebaran Covid-19 di Provinsi Banten ini salah satunya disebabkan oleh masih rendahnya kepatuhan menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Di sisi lain, pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment) yang masih rendah juga menjadi faktor pendorong tingginya laju penyebaran Covid-19.

 

“Selain itu juga tingkat pelaksanaan 3T ya, testing, tracing dan treatmentnya. Testing ini kalau testingnya itu sedikit, itu berarti yang bisa diketahui juga sedikit, ya. Ini karena itu juga menjadi perhatian. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan saya melihat bahwa di Banten juga masih agak rendah,” ungkap Wapres.

 

Menutup arahannya, Wapres pun menekankan tentang pentingnya pemberian vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), karena menurutnya cakupan vaksinasi di Banten khususnya bagi tenaga kesehatan dan lansia masih rendah dan perlu mendapat perhatian.

 

“Menurut laporan disini, vaksinasinya itu seharusnya Banten itu dengan penduduk sekitar 11.9 juta jiwa, itu untuk mencapai herd immunity vaksinnya harus mencapai 8 juta orang, dengan target 20.000 orang per-hari. Berdasarkan juga evaluasi pelaksanaan vaksinasi di Banten, per-12 Juli 2021, dari 1,63 juta target tahap 1 dan tahap 2, untuk sasaran tenaga kesehatan baru terdapat 1,15 [juta] dan juga termasuk lansia. Dengan mempertimbangkan masih rendahnya cakupan vaksinasi lansia juga masih jauh dari target sasaran. Ini juga perlu mendapat perhatian,” urai Wapres.

 

Tampak hadir secara virtual dalam acara ini diantaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Ganip Warsito, Gubernur Banten Wahidin Halim, Jajaran Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Banten, dan para Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Banten.

 

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi. (NN/RJP, BPMI-Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0