Kerja Keras dan Gotong Royong Melaksanakan Pancasila

 
bagikan berita ke :

Kamis, 01 Oktober 2015
Di baca 1952 kali

Setelah sebelumnya terjadi upaya penggantian ideologi negara yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), maka Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan oleh pemerintah untuk menanamkan pesan di hati seluruh masyarakat Indonesia, bahwasanya Pancasila sebagai ideologi negara tidak akan pernah tergantikan oleh paham apapun di Bumi Pertiwi. Karena kita perlu menyadari jika Pancasila merupakan peninggalan berharga dari para Pendiri Bangsa sebagai satu-satunya ideologi yang dapat mengakomodir kemajemukan Bangsa Indonesia. 

Pada 1 Oktober 2015 ini, Presiden Joko Widodo bertindak sebagai Inspektur upacara Hari Kesaktian Pancasila yang bertempat di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Sedangkan yang bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Kapolresta Depok, Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Dwiyono. Sementara itu, Teks Pancasila dibacakan oleh Ketua MPR RI Dr. (HC) Zulkifli Hasan, S.E., M.M.; Pembacaan Pembukaan UUD RI 1945 oleh Ketua DPD RI H. Irman Gusman, S.E; Penandatangan Ikrar oleh Ketua DPR RI Drs. Setya Novanto, Ak; dan Pembacaan doa disampaikan oleh Dirjen Bimas lslam Kemenag RI Prof. Dr. H. Machasin, M.A. 

Untuk kesatuan upacara pada kali ini berjumlah 1029 peserta terdiri atas Pasukan Upacara TNI dan Polri, Pasukan Upacara Mahasiswa, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dan Pramuka serta Pasukan Upacara Pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. Sedangkan yang tampil sebagai paduan suara Aubade adalah siswa-siswi dari 5 sekolah yakni SMA 78 Jakarta, SMA Kristen 3 Penabur SMA 39 Jakarta, SMA 49 Jakarta, dan SMA 34 Jakarta. Untuk orkestra diisi oleh SMKN 2 Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila kali ini terasa istimewa karena merupakan peringatan ke-50 tahun Kesaktian Pancasila. Oleh karena itu, tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 2015 adalah 'Kerja Keras dan Gotong Royong Melaksanakan Pancasila' dimaksudkan agar di 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat dapat lebih bekerja keras dalam mengamalkan Pancasila. Dengan demikian, untuk dapat mengimplementasikan Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dibutuhkan gotong royong di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Selain itu momentum 50 tahun Kesaktian Pancasila merupakan saat yang tepat untuk menggelorakan kembali bahwa 'Pancasila Adalah kita' yang merupakan ideologi terbuka, dalam hal ini yaitu ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan jaman dan adanya dinamika secara internal dan eksternal. "Pancasila Adalah Kita" dimaksudkan agar setiap warga Negara/Bangsa Indonesia harus berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar Negara, falsafah dan ideologi Bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,  dan bernegara yang merupakan amanah dari para Pendiri Bangsa.

Jakarta,  1 Oktober 2015

(Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           11           1           1           3