Kerugian Gempa Sumbar Rp 1,6 Trilyun

 
bagikan berita ke :

Senin, 26 Maret 2007
Di baca 1859 kali

Demikian dikatakan Menko Kesra Aburizal Bakrie kepada wartawan hari Jumat (23/3) sore, usai bersama Gubernur Sumatera Barat Gumawan Fauzi menghadap Presiden untuk melaporkan perkembangan penanganan pasca gempa bumi yang mengguncang Sumbar, awal Maret lalu. � Saat ini kita sedang menghitung, karena sudah ada permintaan dari daerah, dan akan diverifikasi minggu depan, berapa yang bisa ditanggung oleh Pemda, dan berapa yang bisa ditanggung pemerintah pusat,� kata Aburizal.

“Presiden sangat menghargai kerja keras pemerintah daerah dalam penanganan tanggap darurat, sehingga jumlah korban jiwa dapat ditekan, karena sebelumnya pemda telah melakukan beberapa kegiatan persiapan – persiapan atau simulasi bencana,� kata Aburizal.

Sementara Gubernur Sumbar, Gumawan Fauzi mengatakan, jumlah kerugian akibat musibah gempa di Sumbar awal Maret lalu mencapai Rp 1,6 triliun. "Pemerintah daerah mengajukan permintaan ke pemerintah pusat sebesar Rp 954 miliar untuk perbaikan sekolah – sekolah, sarana kesehatan, dan batuan rumah peduduk yang rusak berat, rusak sedang, rusak ringan. �Kami mengusulkan kepada Presiden, untuk yang rusak berat dibantu Rp 15 juta, rusak sedang Rp10 juta, sedangkan rusak ringan Rp. 5 juta, merupakan sharing daerah,� ujar Gumawan.

Ditambahkan, pemerintah akan konsisten dan adil dalam menganggarkan bantuan untuk bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. "Pemerintah pusat akan adil, karena yang mengalami bencana bukan cuma Sumatera Barat, tetapi juga Aceh, Yogyakarta, NTT dan daerah-daerah lain," lanjut Gumawan Fauzi. “Presiden tadi menegaskan bahwa pemerintah dalam memberi bantuan akan konsisten dan adil, agar nantinya jangan sampai terkesan karena ini disayang maka lebih besar bantuannya. Ini harus dipahami oleh daerah –daerah lain, � kata Gumawan Fauzi.

"Presiden juga memberi perhatian besar terhadap pembangunan kembali Istana Pagaruyung yang terbakar, karena ini ikon Sumbar, juga ikon wisata nasional, dan salahsatu obyek wisata yang dijual kepada dunia. Presiden minta kalau tidak bisa diselesaikan satu tahun, upayakan ada tahap – tahap yang perlu diprioritaskan, mungkin dua tahun bisa diselesaikan. Karena itu kami diminta untuk membicarakan secara lebih teknis bersama Menbudpar,� ujarnya.

Saat menerima Gubernur Sumbar dan rombongan, Presiden didampingi Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkes Siti Fadillah Soepari, Menbudpar Jero Wacik, Seskab Sudi Silalahi, Kepala Pelaksana Harian Bakornas Syamsul Ma’arif, dan dua jubir Presiden Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal. Sementara Gubernur Sumbar antara lain didampingi Wakil ketua DPD-RI, Irman Gusman asal pemilihan Sumbar.

 

http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/03/23/1666.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0