Keterangan Pers Presiden Joko Widodo pada Pembukaan Rakernas Program Banggakencana dan Penurunan Stunting

 
bagikan berita ke :

Rabu, 25 Januari 2023
Di baca 406 kali

Wartawan
Pagi, Pak.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pagi. Stunting?

 

Wartawan
Iya, Pak.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, kita senang bahwa penanganan stunting selama delapan tahun ini menghasilkan penurunan yang sangat drastis dari 37 persen, kemudian pada 2022 menjadi 21,6 [persen] dan target kita tahun depan 2024 harus turun menjadi 14 persen. Karena memang standar di WHO itu 20 persen. Harus di bawah 14 persen.

 

Wartawan
Pak, kan ada rencana Satu Data Indonesia, itu nanti gimana integrasinya dengan stunting?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya kalau kita memiliki data yang jelas dan data itu terintegrasi gampang menyelesaikan masalahnya karena sasarannya jelas, targetnya menjadi jelas sehingga terkonsolidasi, kerjanya terintegrasi gampang menyelesaikannya. Karena masalah stunting kan bukan hanya urusan tambahan makanan, urusan gizi tetapi juga urusan lingkungan, masalah air bersih, masalah rumah sehat, masalah sanitasi jamban. Itu kan masalah, ini penanganannya bukan masalah yang hanya di satu kementerian/lembaga, satu sektor tapi memang terintegrasi.

 

Wartawan
Pak, tadi Pak Jokowi mengingatkan jangan kasih biskuit ke anak-anak, tapi kasih telur, ikan, dan daging ayam. Sebenarnya implementasi di lapangan ini sudah dilakukan atau progresnya sejauh mana, Pak? Karena kan yang ngasih biskuit itu banyak banget ya, Pak, ya?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya itu kan sebetulnya cari gampangnya saja. Ada anggaran ya kan, cari gampangnya yang prosedurnya paling gampang ya lelang. Lelang paling mudah ya apa? Ya biskuit, tapi enggak kena itu. Ini yang dibutuhkan protein kok kasihnya biskuit, apalagi dikasih kopi susu sachet.

 

Wartawan
Tapi ada target khusus tidak Pak agar semua posyandu itu telur, ikan?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah, sudah. Tapi memang belum semuanya. Ini yang terus kita gencarkan, agar itu segera beralih ke sana.

 

Wartawan
Pak, selain itu ada fenomenanya juga di Jawa mengenai dispensasi menikah, beberapa anak muda pernikahan dini itu, Pak?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya itu masalah stunting itu juga masalah mengenai bagaimana kita menyiapkan pra-hamil dan saat hamil, penting. Sehingga yang namanya pernikahan itu harus dilihat bahwa mereka yang mau menikah itu betul-betul siap, siap lahir dan batin. Jangan sampai mau nikah ada anemia, kurang darah. Itu nanti waktu hamil, kalau ini tidak diselesaikan, waktu hamil anaknya menjadi stunting, penyelesaian setelah lahir itu lebih sulit. Akan lebih mudah diselesaikan, pada saat anak masih di dalam kandungan.

 

Wartawan
Terima kasih, Bapak.