Keterlibatan Ulama sebagai Pemuka Agama Islam dalam Program Keluarga Berencana: Pemerintah Indonesia dan UNFPA Menyelenggarakan Pelatihan untuk Pemuka Agama Islam dari Negara-negara Asia dan Afrika

 
bagikan berita ke :

Senin, 22 April 2019
Di baca 2015 kali

(22/4) Sejak tahun 2015, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Badan Koordinasi Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), bekerja sama dengan United Nations for Population Fund (UNFPA), telah bekerja sama menyelenggarakan berbagai pelatihan di bidang keluarga berencana dalam kerangka Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular (KTSST). Tahun ini, Training Course on Strategic Partnership with Moslem Religious Leaders (MRLs) in Family Planning, dilaksanakan di The Sunan Solo Hotel, Kota Surakarta, Jawa Tengah, mulai tanggal 22 s.d. 28 April 2019 yang melibatkan 24 peserta dari 10 negara Asia dan Afrika. Pemilihan kota Surakarta sebagai tempat pelaksanaan pelatihan ini bukanlah tanpa alasan. Kota ini dikenal sebagai salah satu simbol Islam moderat di Indonesia, dimana nilai-nilai Islam tumbuh dan berpadu dengan baik dengan nilai-nilai tradisional, budaya dan kemasyarakatan. Kota Surakarta juga dikenal sebagai kota yang pemerintah daerahnya berhasil mendukung penerapan program KB dengan menggandeng ulama sebagai pemimpin komunitas-komunitas Islam di Surakarta.

Pembukaan pelatihan internasional ini dihadiri oleh Wakil Walikota Surakarta, Bapak Ahmad Purnomo; Officer in Charge (OIC) UNPFA Indonesia, Ibu Melani Hidayat; Kepala Pusat Pendidikan dan Kerja Sama Internasional (PULIN), BKKBN, Bapak Hermansyah; Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (Biro KTLN), Kemensetneg, Ibu Nanik Purwanti; serta perwakilan dari kantor BKKBN Provinsi Jawa Tengah dan Kota Surakarta; fasilitator, narasumber dan undangan.

Walikota Surakarta, yang diwakili oleh Wakil Walikota, Bapak Ahmad Purnomo, menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta dengan harapan hal-hal yang akan dipelajari melalui pelatihan ini akan menghasilkan sesuatu yang positif dan berguna bagi pengembangan program KB di negara asal peserta. Selanjutnya, beliau juga menyampaikan bahwa sebagai negara berkembang, negara-negara Asia dan Afrika, tidak hanya menghadapi pertumbuhan populasi yang signifikan, namun juga tantangan gizi buruk dan kemiskinan. Sehingga, program KB diharapkan dapat menjadi solusi terutama bagi negara-negara yang penduduknya beragama Islam.

Dalam sambutannya, Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (Biro KTLN), Kemensetneg menyampaikan selamat kepada semua peserta yang sudah terpilih untuk mengikuti program pelatihan ini. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada PULIN, BKKBN yang sudah berpengalaman dalam bidang keluarga berencana sehingga keikutsertaan para peserta dalam pelatihan internasional di bawah management BKKBN diharapkan akan membawa manfaat bagi setiap peserta.

Peserta yang terpilih untuk mengikuti pelatihan internasional ini berasal dari Bangladesh, Filipina, Mali, Mesir, Nepal, Niger, Pakistan, Sri Lanka, Sudan dan Indonesia. Selain mendapatkan materi di dalam kelas, peserta juga akan mengunjungi beberapa tempat yang mendukung pelaksanaan KB di institusi Islam yang ada di Kota Surakarta.

OIC UNPFA Indonesia menyampaikan bahwa pelatihan ini ditujukan sebagai wadah untuk bertukar-pikiran di antara para pemuka agama Islam tentang pentingnya peranan ulama dan institusi Islam dalam kesuksesan program KB di Indonesia. Hadirnya fatwa-fatwa yang berkaitan dengan KB adalah bentuk dukungan dan endorsement para ulama terhadap program nasional tersebut. Pelatihan ini akan diisi oleh para fasilitator yang sudah berpengalaman di bidang KB dalam Islam, sehingga sangat diharapkan peserta akan terbuka dalam menyampaikan pertanyaan, komentar, kritik ataupun saran selama kegiatan pelatihan ini berlangsung.

Selanjutnya, Kepala PULIN, BKKBN juga menyampaikan bahwa BKKBN sebagai focal point program KB di Indonesia dengan senang hati berbagi pengalaman dan ilmu melalui best practices yang sudah dicapai oleh Indonesia sebagai salah satu negara dengan mayoritas Islam di dunia. Keberhasilan Indonesia tidak lepas dari keterlibatan ulama yang juga aktif dalam berbagai kegiatan advokasi KB, termasuk di dalamnya: konseling pra-nikah, pendidikan dasar dan menegah dan kegiatan-kegiatan agama lainnya.

Keterlibatan ulama dalam program KB adalah satu dari banyak topik pelatihan yang ditawarkan oleh BKKBN. Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta akan mengerti pentingnya peranan ulama dan institusi Islam dalam mendukung program nasional pemerintah, sehingga setiap peserta akan mampu menyusun rencana aksi yang sesuai dengan kebutuhan di negaranya masing-masing. (LRS – Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0