Koreksi Total Lima Kebijakan Pembangunan

 
bagikan berita ke :

Rabu, 28 Januari 2009
Di baca 849 kali


Jika tidak dikoreksi, kata Presiden, Indonesia akan menjadi bangsa yang terus tertinggal.

Kelima kebijakan itu adalah kebijakan yang selama ini dinilai hanya difokuskan di kota-kota besar dan kurang memedulikan kelestarian lingkungan. Kebijakan lainnya adalah kebijakan yang sektoral dan kurang memadukan sektor-sektor yang ada, seperti lingkungan, ilmu pengetahuan alam, dan budaya.

Menurut Yudhoyono, saat menyampaikan orasi ilmiah di depan sivitas akademika dalam acara Dies Natalis Ke-46 Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa (27/1), kebijakan pembangunan berikutnya yang harus dikoreksi adalah kebijakan yang cuma mengutamakan pertumbuhan tanpa memerhatikan pemerataan atas hasil-hasilnya.

Dalam acara tersebut, Presiden didampingi antara lain Ny Ani Yudhoyono, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, sejumlah pejabat lain, serta Rektor Unibraw Yogi Sugito. Orasi ilmiah yang berjudul ”Pembangunan Ekonomi Indonesia dalam Era Globalisasi Abad 21” itu disampaikan Presiden secara lisan dalam waktu sekitar 40 menit.

Selanjutnya, menurut Presiden, kebijakan pembangunan lainnya kurang meningkatkan ketahanan dan kemandirian bangsa. Kebijakan pembangunan yang harus diubah adalah kurangnya mengajak semua komponen bangsa ikut bertanggung jawab.

”Oleh sebab itu, pembangunan nasional ke depan harus betul-betul pembangunan semesta. Jangan hanya di Jakarta, Surabaya, Malang, dan kota-kota besar lainnya, tetapi juga harus dilakukan di kabupaten dan kota serta memedulikan lingkungan. Jangan egois menguras sumber daya alam,” ujar Presiden.

Dikatakan oleh Presiden, dulu ada Trilogi Pembangunan, tetapi pada praktiknya tidak semuanya berjalan sesuai dengan pembangunan. ”Sekarang, pertumbuhan harus diratakan secara adil sejak awal penyusunan. Baik APBN maupun APBD, investasi harus benar-benar memberikan manfaat. Untuk apa pertumbuhan 7 persen atau 8 persen apabila rakyat kita tak mendapatkan berkah,” lanjut Presiden.

Seusai menyampaikan orasi ilmiah, Presiden mendampingi Ny Ani meresmikan Rumah Pintar yang masih berada di halaman Kampus Unibraw.



Sumber:

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/01/28/00342319/koreksi.total.lima.kebijakan.pembangunan

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0