KTM Kawasan Hutan Diujicobakan di Tiga Provinsi

 
bagikan berita ke :

Selasa, 26 Februari 2008
Di baca 1228 kali

Kesepakatan itu merupakan hasil pertemuan antara Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno dengan Menteri Kehutanan (Menhut) MS Ka'ban pada 21 Februari 2008. "Uji coba akan dilakukan di Provinsi Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah," kata Menakertrans, di Jakarta, Selasa (26/2).

 

Menurut skema yang ada, total lahan transmigrasi di ketiga provinsi tersebut adalah 4.082.906 hektare (ha) dengan perincian, Kalbar 1.101.577 ha, Sumsel 1.204.538 ha, dan Kalteng 1.776.791 ha.Ketiga lokasi uji coba KTM tersebut akan diprioritaskan pada kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) di kawasan hutan produksi.

 

"Kesepakatan saya dan Menakertrans berdasarkan surat keputusan bersama tentang Pelepasan Kawasan Hutan Dalam Rangka Penyelenggaraan Transmigrasi yang ditandatangani November 2007," terang Erman.

 

Konsep tata ruang yang ditawarkan pemerintah dalam lokasi tersebut antara lain, setiap satu satuan pemukiman (SP) akan berisi 200-500 kepala keluarga (KK) dengan persebaran 100 KK per blok. Selain itu, setiap satu SP lokasi transmigrasi HTR akan berada dalam satu Satuan Kelompok Perumahan (SKP) stelsel beranggotakan 1.500-2.000 KK.

 

"Semoga pada Oktober 2008 nanti dapat dilaksanakan penanaman perdana tanaman karet di lokasi uji coba di tiga provinsi itu," ujar Erman.

 

Sejumlah fasilitas yang ditawarkan dalam lokasi KTM di kawasan transmigrasi itu seperti pasar, pertokoan, jasa perbankan, perbengkelan, industri kecil, industri rumah tangga. pelayanan pos, sarana pendidikan, dan layanan pemerintah. "Hak usaha penggunaan lokasi tersebut bisa 100 tahun lamanya," imbuh Erman.

 

Selain di kawasan hutan, Erman menjelaskan, pihaknya telah memulai pembangunan KTM di empat kawasan transmigrasi lainnya sejak 2007 lalu. Ke-4 lokasi tersebut adalah kawasan Mesuji (Lampung), Belitang, Telang dan Parit (Sumsel).

 

Empat lokasi tersebut juga memiliki potensi pengembangan sejumlah komoditi pangan strategis seperti kedelai, padi, jagung, sawit, karet dan kelapa. "Prospek penyerapan tenaga kerja di empat lokasi itu adalah sebesar 95.855 KK atau setara dengan 191.710 orang dengan rencana investasi Rp2,58 triliun," papar Erman.

 

Investasi berasal dari swasta dan pemerintah. Untuk swasta, investasi direncanakan dalam bentuk perluasan tanaman, pabrik penggilingan beras, pabrik minyak sawit mentah (CPO), dan pabrik lainnya. Rencana investasi dari pihak swasta sendiri mencapai Rp1,72 triliun.

 

Untuk kedelai, pemerintah memperkirakan potensi pengembangan di kawasan ini mencapai lebih dari 100.000 ha di 167 UPT/desa. Saat ini, kedelai memang masih harus diimpor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang besarnya 2 juta ton per tahun.

 

"Transmigrasi berpotensi mendukung pemenuhan kebutuhan kedelai nasional melalui aspek produksi dengan membangun dan mengembangkan sentra-sentra produksi kedelai di daerah transmigrasi," kata Erman.

 

Tahun ini, pemerintah menargetkan pembangunan 11 lokasi KTM melalui dana yang diperoleh dari APBN dan APBD. "Kami targetkan pembangunan 14 KTM untuk 2009 nanti," ucapnya.

 

Sumber:http://www.mediaindonesia.com/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0