Tangerang: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak karena larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia ke Eropa telah dicabut. "Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang melakukan langkah-langkah yang semestinya, sehingga mereka melihat sistem, operasi, dan regulasi makin baik, makin dapat dipercaya dan sesuai pula dengan standar internasional," kata Presiden SBY di area Perkantoran M-1, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (23/7) pagi.
"Marilah terus kita bangun, perbaiki, dan tingkatkan semua itu tanpa harus dibayang-bayangi penilaian pihak-pihak lain. Tentu ada standart penilaian, mari kita ikuti. Mari kita jadikan pelajaran apa yang terjadi di waktu lalu. Mari kita introspeksi. Kalau kita pandai mawas diri, Insya Allah kita akan maju. Itu kuncinya," SBY mengingatkan.
Ternyata dengan pembenahan serius, lanjut SBY, sejak Komite Nasional untuk evaluasi dan investigasi dibentuk Presiden SBY, banyak yang sudah dilakukan. "Sistem kita perbaiki, regulasi kita perbaiki, kegiatan operasional perusahaan penerbangan kita perbaiki dan semuanya. Ternyata kita bisa baik. Indonesia bisa melakukan apa saja yang dilakukan bangsa lain, kalau kita mau. Ini contoh," tegas SBY.
Presiden SBY mengingatkan, regulator penting, tapi operator juga penting. "Tidak boleh ada kelalaian diantara kedua-duanya. Ini adalah mata rantai. Satu lemah maka putus, dua-duanya harus kuat. Kalau dua-duanya sama-sama bertanggungjawab, Insya Allah akan makin baik kinerja kita. Untuk siapa? Untuk rakyat kita dan penumpang yang menggunakan maskapai penerbangan Indonesia," SBY menyerukan.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Meneg BUMN Sofyan Djalil, Menhub Yusman Syafii Djamal, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah, Komisaris Utama PT. Garuda Indonesia (Persero) Hadiyanto, dan Dirut PT. Garuda Indonesia (Persero) Emirsyah Satar.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/07/23/4527.html
"Marilah terus kita bangun, perbaiki, dan tingkatkan semua itu tanpa harus dibayang-bayangi penilaian pihak-pihak lain. Tentu ada standart penilaian, mari kita ikuti. Mari kita jadikan pelajaran apa yang terjadi di waktu lalu. Mari kita introspeksi. Kalau kita pandai mawas diri, Insya Allah kita akan maju. Itu kuncinya," SBY mengingatkan.
Ternyata dengan pembenahan serius, lanjut SBY, sejak Komite Nasional untuk evaluasi dan investigasi dibentuk Presiden SBY, banyak yang sudah dilakukan. "Sistem kita perbaiki, regulasi kita perbaiki, kegiatan operasional perusahaan penerbangan kita perbaiki dan semuanya. Ternyata kita bisa baik. Indonesia bisa melakukan apa saja yang dilakukan bangsa lain, kalau kita mau. Ini contoh," tegas SBY.
Presiden SBY mengingatkan, regulator penting, tapi operator juga penting. "Tidak boleh ada kelalaian diantara kedua-duanya. Ini adalah mata rantai. Satu lemah maka putus, dua-duanya harus kuat. Kalau dua-duanya sama-sama bertanggungjawab, Insya Allah akan makin baik kinerja kita. Untuk siapa? Untuk rakyat kita dan penumpang yang menggunakan maskapai penerbangan Indonesia," SBY menyerukan.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Meneg BUMN Sofyan Djalil, Menhub Yusman Syafii Djamal, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah, Komisaris Utama PT. Garuda Indonesia (Persero) Hadiyanto, dan Dirut PT. Garuda Indonesia (Persero) Emirsyah Satar.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/07/23/4527.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?