Major Economies' Leaders Meeting - SBY Menyerukan Negara Maju Punya Visi Jelas untuk Kurangi Emisi

 
bagikan berita ke :

Kamis, 10 Juli 2008
Di baca 996 kali


Dalam pertemuan tertutup tersebut, Presiden SBY didampingi oleh Mendag Mari Elka Pangestu serta Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal.

Hokkaido Toyako Summit merupakan pertemuan ke-34 dari G8. Jepang menjadi tuan rumah untuk kelima kali. Kali ini topiknya masalah ekologi, khususnya soal pemantapan komitmen negara maju untuk mengatasi pemanasan global dan mengurangi pencemaran lingkungan yang berasal dari karbondioksida (CO2) yang menjadi penyebab melajunya tingkat pemanasan global.

Di dalam pertemuan tersebut, Presiden SBY mengingatkan negara maju dan berkembang harus selalu berusaha untuk menjaga stabilitas iklim dunia. "Baik negara maju dan negara berkembang, harus berusaha untuk maju bersama disertai dengan tanggung jawab dan mengoptimalkan kemampuan masing-masing negara. Sudah menjadi kewajiban bagi negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang. Keduanya harus memiliki keinginan untuk berbuat lebih dalam rangka mengurangi dampak emisi rumah kaca. Kita semua harus berpikir kreatif dan melakukan tindakan-tindakan aktif," ujar SBY.

Presiden menceritakan soal kerjasama Indonesia-Australia, yang dikenal dengan sebutan The Indonesia-Australia Carbon Partnership, untuk melindungi dan memperluas hutan hujan tropis. Kejasama ini bisa dicontoh oleh negara-negara lain. "Indonesia dan Australia juga telah menjalin kerjasama dalam Kalimantan Forests and Climate Partnership yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 700 juta ton dalam jangka waktu 30 tahun, meliputi sekitar 70.000 hektar lahan gambut basah dan 200.000 hektar lahan gambut kering," Presiden SBY menjelaskan kepada seluruh anggota pertemuan.

"Kerja sama ini bisa dijadikan model antara negara maju dan berkembang yang dapat dicontoh oleh negara-negara lainnya di dunia. Kerja sama global mengenai perubahan iklim yang efektif, memerlukan target jangka pendek dan jangka panjang. Ini juga sesuai dengan visi para pemimpin G8 pada tahun 2007 yang menargetkan pengurangan gas emisi di dunia pada tahun 2050. Sekarang adalah saatnya untuk melakukan tindakan nyata untuk mencapai target jangka pendek negara-negara maju yang sejalan dengan Bali Action Plan," SBY menambahkan.

Presiden SBY berharap bahwa seluruh negara-negara berkembang dan maju di dunia harus menyuarakan dengan jelas visi dan misi mereka. "Negara-negara yang tergabung dalam G-8 harus menyuarakan secara lantang dan jelas visi dan misinya kepada dunia bahwa ini bukan hanya bisnis semata. Hal ini akan memperkuat pelaksanaan Bali Roadmap," SBY menegaskan.

Usai mengikuti pertemuan, Presiden SBY dan seluruh delegasi berfoto bersama. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara Presiden SBY dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon.


Sumber :

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2008/07/09/3262.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0