Masyarakat Diajak Pertahankan Regenerasi Batik

 
bagikan berita ke :

Senin, 05 Oktober 2009
Di baca 747 kali

Cikeas: Setelah UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari batik nasional. "Keputusan Presiden akan menyusul. Setelah UNESCO secara resmi menyerahkan sertifikat, maka kita siapkan lebih baik lagi," kata Presiden SBY usai menerima pengrajin batik di kediaman pribadinya, Puri Cikeas Indah, Jumat (2/10) malam.

Menyambut apa yang telah diputuskan UNESCO, Presiden SBY mengajak bangsa Indonesia sekalian untuk bersyukur. "Selaku kepala negara dan pemerintahan dan pecinta batik, lima tahun ini saya sering menjadi kapstok berbagai batik. Sebagai kontribusi saya bagi yayasan batik, saya selalu menganjurkan rakyat untuk berbatik. Saya ucapkan terimakasih pada semua pejuang batik yang berhasil. Tentu bila disebut warisan harus kita lestarikan. Saya khawatir bila tidak pandai maka keputusan UNESCO bisa ditinjau kembali," seru SBY.

"Saya sering datang ke pameran batik untuk memastikan ada regenerasi. Mari kita lestarikan. Saya undang semua seniman dan organisasi batik untuk terus maju dan kembangkan kreativitas. Bila kita sering pakai batik, selain mensyukuri, juga untuk mengembangkan perekonomian kita sehingga meningkatkan tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian lokal. Jangan juga sampai batik kita 15 tahun lagi berkembang di negara tertentu, terus marah," tegas SBY.

"Kita mendapat anugerah Allah. Apa yang diperjuangkan semua pihak menjadi kenyataan, dan UNESCO menetapkan batik menjadi warisan budaya dunia mulai 2 Oktober. Kalau saya ikuti, sekarang ini ada 76 warisan budaya dunia non benda. Kita tiga dari 76. Meskipun yang mendominasi Tiongkok dan Jepang, mereka punya banyak warisan budaya dunia karena memang kaya akan hal itu, dan barangkali juga mereka lebih dahulu mendaftarkannya," terang SBY.

Presiden yakin bahwa sesungguhnya Indonesia punya banyak simpanan, dan bila didaftarkan akan menjadi warisan budaya dunia. "Semakin majemuk bangsa dari segi etnis, agama, suku, bahasa dan daerah, maka akan makin banyak warisan budaya yang benda dan non benda. Apalagi bila kita pahami perjalanan kita dari satu peradaban ke peradaban lainnya," terang SBY.

"Dari jejak sejarah kita meyakini akan sangat banyak warisan budaya dan peradaban yang benda maupun non benda, maka mari ke depan secara tekun kita daftar kembali. Setelah keris, wayang dan batik, angklung sedang dalam proses, masih banyak lagi yang kita bisa lakukan kelak. Dari segi kemajemukan, saya yakin bisa lebih. Itu sumber yang tak akan kering. Saya memaknai kekayaan kita dari segi sejarah seperti itu," SBY menjelaskan.

Presiden SBY juga memiliki kejutan karena sedang berkolaborasi dengan seniman batik untuk desain batik yang menggambarkan tiga seni budaya warisan kita. "Tunggu tanggal mainnya," ujar SBY.




Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/10/02/4713.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0