Melakukan Hal Positif dengan Crochet

 
bagikan berita ke :

Kamis, 13 September 2018
Di baca 3805 kali

Perpustakaan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) saat ini menyelengarakan Workshop Crochet. Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Training Perpustakaan Setneg Gedung l Lt. 3 pada Kamis (13/9), bertujuan untuk mengenalkan perpustakan sebagai tempat kreatifitas. 

Kata crochet berasal dari bahasa Perancis yang berarti mengait. Crochet dalam bahasa Indonesia terkadang diterjemahkan menjadi merajut, namun istilah ini menjadi rancu karena merajut kadang diartikan dengan knitting. Sehingga ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa terjemahan paling pas untuk istilah crochet adalah merenda.

Crochet dan knitting secara bahan dan teknik pembuatannya sama yakni menautkan atau mengaitkan benang. Namun yang membedakan keduanya adalah alat yang dipergunakan. Knitting menggunakan 2 jarum yang biasa disebut juga breien. Bentuknya lurus dengan ujung yang tajam dan panjang bervariasi. Diameternya disesuaikan dengan jenis benang yang akan dipakai. Sedangkan kalau merenda atau crochet hanya menggunakan satu jarum biasa juga disebut hakken, dengan ujung melengkung untuk mengaitkan benang dengan ukuran standar jarum tersebut.

Diperlukan teknik atau waktu yang banyak untuk membuat suatu karya, namun yang menjadi faktor utama dalam crochet adalah kesabaran dan ketelitihan dalam membuatnya. Ditambah dengan kreatifitas mengunakan benang dan juga harus tekun mencoba dan berlatih.

Septina Triyani, narasumber dalam kegiatan Pekan Kunjung Perpustakaan Kemensetneg yang ahli dalam bidang crochet mengatakan, “Dengan crochet banyak mendapatkan manfaat, salah satunya untuk menghilangkan pusing dengan cara membuat karya dari crochet ini. Selain itu juga melatih kita untuk teliti, melatih konsisten, dan kesabaran," tandasnya.

“Semoga kegiatan crochet di Perpustakaan Kemensetneg dilakukan terus-menerus di kemudian hari, agar kami dapat terus belajar dan mengasah kemampuan dalam crochet. Terlebih kegiatan ini sangat positif jika dilakukan di rumah untuk mengisi waktu luang," ujar Rahma Dini, salah satu peserta pembuatan chochet.

“Pembuatan chochet yang membutuhkan kesabaran ini diharapkan kepala pemula jangan berhenti jika mengalami kegagalan, tapi lakukan terus menerus sampai dapat menghasilkan karya. Dengan berjalannya waktu pasti akan menemukan teknik sendiri dalam crochet dan nantinya dapat menghasilkan suatu karya," tutup Septina. (YNS/KAN-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           2           0           0           0