Melanjutkan Sejarah Panjang Indonesia-India

 
bagikan berita ke :

Selasa, 13 Desember 2016
Di baca 1273 kali

Dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, disebutkan bahwa dari hasil pertemuan dengan Presiden Pranab Mukherjee, Perdana Menteri Narendra Modi, dan Wakil Presiden Mohammad Hamid Ansari, Pemerintah India ingin agar perjalanan sejarah yang panjang antara Indonesia dan India dapat terus dilanjutkan.

 

“Dalam hubungan yang lebih dekat antara India dan Indonesia banyak peluang yang bisa kita manfaatkan. Selama ini kita hanya berkutat dalam dua produk utama, minyak sawit dan batu bara,” ujar Presiden Joko Widodo. Terlebih lagi setelah pertemuan dengan PM Modi, peluang bagi produk Indonesia untuk masuk ke India sangat besar. Peluang tersebut akan langsung ditindaklanjuti oleh tim kerja dari Indonesia dan India.

 

Peluang kerjasama juga terungkap dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan 20 CEO dari perusahaan terkemuka di India. “Saya meyakini bahwa investasi perdagangan, turisme dari dan ke India, dari dan ke Indonesia peluangnya menjadi kelihatan sekali,” ucap Presiden Joko Widodo.

 

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menjelaskan kondisi dunia saat ini dimana semua negara mengalami tekanan ekonomi global. Indonesia beruntung karena masih berada pada stabilitas politik dan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai Indonesia cukup baik, bahkan di antara negara-negara G20, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di peringkat tiga.

 

"Pada kuartal pertama 4,94 persen. Kuartal kedua 5,18 persen dan kuartal ketiga 5,02 persen,” ujar Presiden Joko Widodo.

 

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk India Rizali Wilmar Indrakesuma melaporkan bahwa berbagai rangkaian acara kunjungan kerja Presiden Joko Widodo telah berjalan dengan lancar. “Dan semoga hasil-hasilnya bisa segera diimplementasikan dan membawa hasil yang baik untuk hubungan dan kerja sama kedua negara,” kata Rizali.

 

Rizali mengatakan bahwa masyarakat Indonesia yang hadir dalam ramah tamah dengan Presiden Joko Widodo adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menikah dengan warga negara India dan juga mereka yang menetap di India. Selain itu juga terdapat ahli-ahli dari Indonesia yang bekerja di lembaga-lembaga di India, serta pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berjumlah 200 orang.

 

“Warga Negara Indonesia di India tidak sampai 500 orang. Di tengah dua miliar populasi India, kita berupaya meningkatkan kerjasama dan persahabatan dengan India sebagai saudara,” ucap Presiden Joko Widodo.

 

Dari KBRI, Presiden Joko Widodo beserta rombongan langsung menuju Pangkalan Udara Palam, New Delhi, India, untuk lepas landas menuju Teheran, Iran, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekira pukul 14.30 waktu setempat.

 

Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana dalam pertemuan di KBR New Delhi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Thomas Trikasih Lembong. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0