Mensesneg hadiri Buka Puasa di Palembang

 
bagikan berita ke :

Jumat, 26 September 2008
Di baca 869 kali


Menurut Mensesneg dalam bulan ramadhan kali ini, seluruh menteri berkeliling tanah air untuk menyampaikan apa yang dilakukan pemerintah dan apa saja yang akan dilakukan di masa mendatang. Acara yang dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan, dr. H. Mahyuddin NS,  Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, Rildo Ananda Anwar,  Staf Khusus Menkominfo,  Sonny K., Ketua DPRD Sumsel, dan unsur muspida Sumsel ini, Mensesneg menyatakan kegembiraannya mengetahui bahwa pilkada di Sumsel berjalan dengan aman.

“Nanti apapun keputusan pilkada, saya harap semua pihak bisa menerima dengan ikhlas dan hati terbuka, dan mulai kerja baru lagi.”

“Meskipun pemimpin terus berganti, namun ada yang tidak bisa berhenti berdenyut, Republik ini tidak bisa berhenti berdenyut,” lanjutnya.

Menurut Mensesneg, dalam menghadapi tantangan global Indonesia, serta Sumatera Selatan khususnya menghadapi tiga tantangan utama, yakni world peace and security, world economy and prosperity, dan climate changes.

Peace and security menyangkut persoalan perdamaian dan ketertiban dunia. “UN (United Nation) mengatakan bahwa ada lima ancaman kemanusiaan di muka bumi ini, kemiskinan atau environmental degradation, global climate change, organize crime, civil war, communicable diseases atau infection diseases.”

Menurut Mensesneg untuk mengatasi tantangan global tersebut perlu melihat potensi bangsa. Potensi bangsa yang pertama adalah Sumber daya Manusia (SDM). SDM merupakan kekuatan utama bangsa Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 230 juta, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam jumlah penduduk di dunia. Ini diperlihatkan dengan human index development yang terus menguat dengan kategori medium. Kategori medium adalah kelompok tingkatan yang terus meningkat. Kedua sumber daya alam Indonesia yang cukup untuk menangkal pengaruh-pengaruh global dan meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.

“Bahkan Sumatera Selatan ini dapat kita sebut dengan lumbung energi, walaupun belum optimal pemanfaatannya terutama untuk provinsi sendiri. Untuk itu kita harus berjuang keras,” tegas Mensesneg.

Menurutnya Sumatera Selatan memiliki sumber daya alam yang bisa dibanggakan. Tanah Sumatera Selatan mengandung coal black metan, yaitu gas metan yang terperangkap di bawah batu bara. Gas metan yang terperangkap itu mendapatkan tekanan air yang besar dari bawah, sedangkan bagian atasnya batu bara. Keadaan alam itu menurut Mensesneg cukup untuk memakmurkan negeri ini. Selain itu tahun ini pada tahun ini, Indonesia memiliki cadangan pangan yang cukup dan hasilnya adalah swasembada pangan.

“Ketika dunia-dunia terkena krisis pangan, dimana harga 100 US dollar per tonnya, Indonesia mengalami surplus,” papar Mensesneg.

Mensesneg Hatta Rajasa juga meminta agar hadirin dan bangsa Indonesia tidak melihat segala sesuatunya dari sisi negatif saja. “Tanda-tanda bangsa ini akan maju bukan sesuatu yang harus kita ragukan, banyak sekali prestasi yang telah dicapai oleh Indonesia.”

Bahkan menurut Mensesneg Indonesia termasuk salah satu the rising country, negara yang sedang menuju ke depan. Salah satu negara yang diperhitungkan dan akan mejadi satu kekuatan dunia.” Pada tahun ini, untuk pertama kalinya Indonesia masuk dalam G8 sebagai partner atau G8 plus D8, sejajar dengan Australia, Korea Selatan, dan sebagainya. Serta penilaian Indonesia oleh OECD atau organisasi-organisasi negara-negara maju yang menempatkan Indonesia ke dalam kelompok Enhanced Engagement Countries, yaitu negara yang harus ditingkatkan keterlibatannya dengan negara maju.

“Apalagi bila kita bersatu, tokoh-tokoh politik tidak saling menghujat,” ajak Mensesneg. Mensesneg juga mengimbau agar semua masyarakat bersatu, yang kalah respek kepada yang menang.

Mensesneg juga mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk memberikan kontribusi pada pembangunan peradaban global, contohnya adalah dalam forum internasional, Indonesia selalu mengambil inisiatif mengadakan dialog lintas agama, lintas peradaban dan lintas budaya.

Sedangkan mengenai program pemerintah saat ini dan kedepan, Mensesneg menekankan bahwa pemerintah selalu memberikan keberpihakan kepada masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan dengan menggunakan strategi pertumbuhan berlandaskan pemerataan (growth with equity) yang  mengedepankan prinsip pemberdayaan masyarakat (community building).

Aktualisasinya adalah melalui tiga klaster yaitu perlindungan sosial (BLT, BOS, JAMKESMAS, RASKIN), klaster pemberdayaan masyarakat melalui PNPM Mandiri. Serta klaster fasilitasi kredit mikro  tanpa agunan melalui KUR .

Wujud keberpihakan pemeritnah itu juga nampak dari RKP 2009 yang bertemakan “Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dan Pengurangan Kemiskinan”

Jadi menurutnya tidak diragukan lagi, pemerintah provinsi memiliki peluang sekaligus potensi untuk memfasilitasi pembangunan di daerahnya dalam memajukan peradaban serta pembangunan global.

Menurut Mensesneg saat ini perubahan global dicirikan dengan adanya dinamika yang kompleks akan tetapi selalu berubah dengan cepat. Untuk itu pemerintah daerah harus mengedepankan mentalitas dinamis, inovatif, kreatif dan mau berubah serta bersedia memimpin perubahan.

Pada akhir sambutannya, Mensesneg mengharapkan agar pemprov Sumsel terus meningkatkan kapasitas pemerintahan dan pelayanan publik (public services) dengan memanfaatkan kemajuan teknologi terkini antara lain e-government. Pemprov diharapkan mampu meningkatkan kualitas dinamika sosial politik masyarakat, meningkatkan peran sebagai wahana kemajuan dan membangun karakter masyarakat dengan menjadikan masyarakatnya memilki karakter positif, berwawasan luas, berorientasi global namun tetap  sanggup  mempertahankan nilai-nilai lokal. (HUMAS)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0