Nasabah Bakrie Life Mengadu ke Istana

 
bagikan berita ke :

Jumat, 09 Oktober 2009
Di baca 931 kali

Dalam pertemuan tersebut, kata seorang wakil nasabah, mereka diterima oleh Kepala Biro Pengaduan Masyarakat Sekretariat Negara Sontam Napitupulu. "Dia menyambut positif pengaduan ini dan akan diteruskan kepada Menteri Keuangan dan Bapepam-LK," ujarnya ketika dihubungi Tempo.

Isi surat tersebut, ia melanjutkan, antara lain melaporkan adanya pelanggaran prospektus. Di dalam prospektus disebutkan investasi dana nasabah berupa 5 persen di saham, 5 persen di deposito, dan 90 persen di obligasi. Kenyataannya, 70-80 persen investasi dilakukan di saham yang berisiko tinggi.

Berikutnya, nasabah juga meminta tanggung jawab Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), yang terlambat mengambil tindakan. Terakhir, nasabah meminta Presiden menginstruksikan Menteri Keuangan untuk membentuk tim pemeriksa Bapepam dan Bakrie Life.

Dari Bandung dilaporkan, sekitar 70 orang nasabah dari Bandung dan sekitarnya bertemu dengan Direktur Utama Bakrie Life Timoer Sutanto untuk menegosiasikan pengembalian dana investasi.

Timoer, yang ditemui sebelum negosiasi, berujar bahwa dana nasabah masih aman dan akan dinegosiasikan soal angsuran pokok nasabah. Namun, soal besarannya akan dibahas kemudian. "Solusinya diangsur terakhir tahun 2012," ujarnya.

Ia bertutur, bunga investasi akan dibayar tiap bulan sesuai dengan persyaratan polis, tapi mungkin jumlahnya diturunkan.

Direktur Utama PT Bakrie Capital Indonesia Tryana Sjam'un beberapa waktu lalu mengatakan Bakrie Capital sebagai pemegang saham memberi perhatian penuh terhadap persoalan yang membelit anak usahanya tersebut. Ia pun berjanji membantu likuiditas Bakrie Life dengan menyuntikkan dana segar sebesar Rp 500 miliar.

Dana segar tersebut, ujarnya, akan diambil dari surat utang medium secure notes yang diterbitkan PT Bakrie & Brothers Tbk. Tapi dana tersebut baru bisa dicairkan sekitar 2,5 tahun ke depan.

"Kalau dipaksakan sebelum tiga tahun, akan memberatkan keuangan Bakrie Capital, padahal kami juga punya rencana bisnis lain," kata dia.



Sumber:
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/10/09/Ekonomi_dan_Bisnis/krn.20091009.178509.id.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0