Operasi Pasar Untuk Stabilkan Harga Beras

 
bagikan berita ke :

Jumat, 02 Oktober 2015
Di baca 564 kali

Tetapi di lain pihak, lanjut Presiden, dalam laporan BPS itu disebutkan pula terjadi kenaikan harga beras sebesar dua persen. Oleh karena itu dilakukan operasi pasar, karena kita ingin melakukan stabilisasi harga. "Supaya kenaikan itu tidak terus, dan bisa dikendalikan pada harga-harga yang wajar, yang terjangkau oleh masyarakat," ujar Presiden. Demikian sebagaimana yang dirilis dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana‎.
 

Saat dialog antara Direktur Utama Perum BULOG Djarot Kusumayakti dengan Kepala Divisi Regional Perum BULOG di beberapa kota, yaitu Medan, Bandung, Semarang dan Surabaya, target penurunan harga beras yang ingin dicapai berada pada kisaran Rp300-500 per kg. "Meskipun saya lihat dua hari ini sudah ada yang turun Rp100 dan Rp200. Kita ingin agar harga yang terjangkau betul-betul ada di pasar dan stoknya ada," ucap Presiden.

 

Untuk itulah, Presiden didampingi Menteri BUMN Rini Sumarno dan Dirut Perum BULOG meninjau gudang penyimpanan stok beras. "Kita ingin tunjukkan bahwa tidak di sini saja, tapi di gudang-gudang yang lain, stok beras kita masih ada," tutur Presiden.

 

Upaya menunjukkan adanya stok beras di gudang penyimpanan ini sangatlah penting, untuk menghindari isu-isu yang merugikan. Stok saat ini, kata Presiden, sebesar 1,7 juta ton beras. "Kita masih melakukan penyerapan lagi dari petani, pedagang yang ada di daerah-daerah yang saat ini masih ada panen, seperti di Karawang, Jateng dan Jatim," kata Presiden.

 

Melihat situasi saat ini, Presiden mengharapkan stok BULOG masih memiliki harapan untuk memiliki tambahan stok.‎
‎
Meski saat ini terjadi El Nino, Presiden menyampaikan bahwa "Kita tetap ingin memperkuat cadangan beras. T‎api kita lihat lapangannya seperti apa, karena kita harus sampaikan apa adanya, "ucap Presiden.

 

Dalam suasana tengah terjadi El Nino, kita akan putuskan kebijakan apa yang tepat. "Supaya taninya senang, pedagang senang, dan masyarakat juga senang," pungkas Presiden.

 

Dalam laporannya, Dirut Perum BULOG menyampaikan bahwa operasi pasar di lima wilayah itu adalah;
1. Medan : 11 truk beras sejumlah 10 ton.
2. DKI Jakarta : 60 truk beras sejumlah 480 ton dan 3 truk daging sejumlah 6 ton, 1 truk penganggkut gula pasir sebanyak 8 ton.
3. Bandung : 18 truk beras sejumlah 144 ton.
4. Semarang‎ : 13 truk beras sejumlah 130 ton.
5. Surabaya : 17 truk beras sejumlah 170 ton.

(Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0