Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia, 17|71: Goresan Juang Kemerdekaan
Lukisan-lukisan tersebut dipilih dari lebih 15.000 item yang menjadi koleksi Istana Kepresidenan sejak era Presiden Soekarno. Beberapa pelukis yang karyanya dipamerkan kali ini diantaranya adalah Affandi, Basoeki Abdullah, Raden Saleh, S.Soedjojono, serta karya Presiden Soekarno. Karya asli Henk Ngantung dengan judul "Memanah", juga akan ditampilkan karena menjadi latar belakang peristiwa bersejarah, proklamasi Indonesia.
Â
Pratikno mengungkapkan, bahwa acara ini merupakan bagian dari rangkaian ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-71. Menurutnya ini adalah bentuk penghargaan kepada karya-karya bangsa dan akan menjadi acara rutin nantinya. “Ini juga diharapkan sebagai sebuah awalan untuk memiliki museum yang bisa menampilkan karya-karya berharga agar bisa disaksikan oleh masyarakat,†ujar Pratikno.
Â
Senada dengan pernyataan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut mengatakan bahwa acara ini merupakan bentuk nyata dari nilai-nilai yang ingin ditanamkan Presiden Jokowi, “Bapak Presiden sudah mengirimkan pesan kepada kita semua, bahwa apa yang ada di dalam Istana ini adalah milik rakyatâ€.
Â
Adapun daftar koleksi lukisan Istana Kepresidenan yang akan ditampilkan adalah sebagai berikut:
1. Affandi, Laskar Rakyat Mengatur Siasat, 1946
2. Affandi, Potret H.O.S. Tjokroaminoto, 1946
3. Basoeki Abdullah, Pangeran Diponegoro Memimpin Perang, 1949
4. Diego Rivera, Gadis Melayu dengan Bunga, 1955
5. Dullah, Persiapan Gerilya, 1949
6. Gambiranom Suhardi, Potret Jenderal Sudirman, 1956
7. Harijadi Sumadidjaja, Awan Berarak Jalan Bersimpang, 1955
8. Harijadi Sumadidjaja, Biografi II di Malioboro, 1949
9. Hendra Gunawan, Kerokan, 1955
10. Henk Ngantung, Memanah, 1943 (reproduksi orisinal oleh Haris Purnomo)
11. Ida Bagus Made Nadera, Fadjar Menjinsing, 1949
12. Ir. Sukarno, Rini, 1958
13. Kartono Yudhokusumo, Pertempuran di Pengok, 1949
14. Lee Man-Fong, Margasatwa dan Puspita Nusantara, 1961
15. Pantai Karang Bolong, tahun tak terlacak (sekitar 1950-an)
16. Miguel Covarrubias, Empat Gadis Bali dengan Sajen, sekitar 1933-1936
17. Raden Saleh, Penangkapan Pangeran Diponegoro, 1857
18. Rudolf Bonnet, Penari-penari Bali sedang Berhias, 1954
19. S.Sudjojono, Di Depan Kelambu Terbuka, 1939
20. S. Sudjojono, Kawan-kawan Revolusi, 1947.
21. S. Sudjojono, Markas Laskar di Bekas Gudang Beras Tjikampek, 1964
22. S. Sudjojono, Mengungsi, 1950
23. S. Sudjojono. Sekko (Perintis Gerilya), 1949
24. Soerono, Ketoprak, 1950
25. Srihadi Soedarsono, Tara, 1977
26. Sudjono Abdullah, Diponegoro, 1947
27. Trubus Sudarsono, Potret R.A. Kartini, 1946/7
28. Walter Spies, Kehidupan di Borobudur di Abad ke-9, 1930
Â
Selain lukisan dalam pameran ini juga akan ditampilkan 100 foto kepresidenan serta 9 buku tentang koleksi lukisan Istana Kepresidenan. Adapun sembilan buku tentang koleksi lukisan Istana Kepresidenan yang akan ditampilkan yaitu:
- Lukisan-lukisan Koleksi Ir. Dr. Sukarno, Presiden Republik Indonesia, kompilasi Dullah, jilid I-IV, Peking: Pustaka Rakjat Peking, Tiongkok, 1956 & 1958.
- Ukiran-ukiran Rakjat Indonesia, Koleksi Presiden Sukarno, kompilasi Dullah, Peking: Pustaka Rakjat Peking, Tiongkok, 1961.
- Lukisan dan Patung Koleksi Presiden Sukarno dari Republik Indonesia, Kompilasi Lee Man Fong, jilid I-V, Tokyo: PT. Topan, Jepang, 1964.
- Lukisan-lukisan Koleksi Ir. DR. Sukarno, Presiden Republik Indonesia, jilid V, kompilasi Lee Man Fong, Peking: Pustaka Rakjat Peking, Tiongkok, 1965.
- Puri Bhakti Renatama, Museum Istana Kepresidenan Indonesia, Jakarta: Istana Kepresidenan Jakarta, 1978
- Istana Presiden Indonesia, Jakarta: Sekretariat Negara RI, 1979.
- Rumah Bangsa: Istana-istana Presiden Republik Indonesia dan Koleksi Benda Seni, Jakarta: Kementerian Kesekretaris Negera RI, 2004.
- Istana-istana Kepresidenan di Indonesia: Peninggalan Sejarah & Budaya, penulis Asti Kleinsteuber, Jakarta: Genta Kreasi Nusantara, 2010.
- Presiden Republik Indonesia 1945-2014, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2014.
Rencananya semua koleksi tersebut dapat dinikmati masyarakat dengan cuma-cuma tanpa biaya.
Hadir pula dalam acara tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, dan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman A. Arianto yang ikut mendukung terselenggaranya acara ini. (Humas Kemensetneg)