“Masyarakat Papua hidup di berbagai tempat, ada di kepulauan, dataran tinggi, dataran rendah, dan lain-lain. Rata-rata medannya yang sangat sulit sehingga untuk menghubungi masyarakat dan menyampaikan serta melaksanakan program pembangunan sulit dilakukan. Misalnya mengantar buku tulis atau obat-obatan membutuhkan waktu lama, karena sarana jalan dan transportasi belum memadai,� kata Bram Atururi.
Untuk itu, Bram mengatakan pentingnya pembangunan sarana jalan dan tranportasi, pendidikan, dan kesehatan, guna melakukan percepatan pembangunan di Papua.�Sebaik apapun program pembangunan yang kita buat, kalau masalah sarana pembangunan jalan dan tranportasi untuk mempermudah akses menemui masyarakat belum tersedia, maka program tersebut sulit dilakukan,� ujarnya.
Selain itu, sumber daya manusia di Papua juga perlu ditingkatkan. "Seperti kita ketahui, kekayaan tanah Papua sangat besar, luas pulaunya tiga setengah kali luas pulau Jawa. Tetapi tingkat SDM masyarakatnya sangat rendah, padahal SDM ini sangat penting untuk melakukan percepatan pembangunan di Papua,� katanya.
Bram berharap, dengan akan dikeluarkannya Inpres mengenai percepatan pembangunan di Papua dan Irjabar diharapkan dapat membawa hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat di kedua provinsi tersebut. "Tentu ada beberapa terobosan yang sudah dilakukan oleh gubernur di kedua provinsi, menyepakati konsep-konsep yang sama bagi Papua dan Irjabar ke depan," kata Bram. Pada 22 Februari nanti, lanjutnya, ia dan Gubernur Papua Barnabas Suebu akan membahas soal bagaimana membahas masa depan wilayah Papua, misalnya soal otonomi khusus, peraturan daerah provinsi (perdasi), dan peraturan daerah khusus (perdasus).
Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/14/1572.html