Pelaksanaan Sidang Pleno Ke-5 Indonesia – United Nations Consultative Forum 2020 Secara Daring

 
bagikan berita ke :

Jumat, 27 November 2020
Di baca 1681 kali

Pemerintah Indonesia bersama dengan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia kembali menggelar pertemuan sidang pleno Indonesia-United Nations Consultative Forum (IUNCF) pada hari Jumat, 27 November 2020. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan serangkaian pertemuan IUNCF pada tahun 2020 dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan virus Covid-19.

Pada tahun ini, pertemuan sidang pleno ke-5 IUNCF dibuka bersama oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Bapak Febrian Ruddyard dan United Nations Resident Coordinator (UNRC) untuk Indonesia, Ms. Valierie Julliand, serta dihadiri oleh para pejabat dari perwakilan Kementerian/Lembaga terkait dan Badan-Badan PBB yang ada di Indonesia.

Pertemuan diawali dengan penyampaian keynote address oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Bapak Mahendra Siregar. Dalam pidatonya, Wakil Menteri Luar Negeri mengungkapkan bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, peranan IUNCF menjadi semakin penting dan relevan sebagai wadah komunikasi dan bagi Pemerintah Indonesia dan PBB untuk dapat mengubah diskusi menjadi aksi konkrit guna menanggulangi tantangan pandemi serta melaksanakan upaya pemulihan pasca pandemi. Sejalan dengan itu, UNRC juga menekankan pentingnya IUNCF dan forum-forum tematik guna meningkatkan koordinasi dan melakukan evaluasi rutin terhadap pelaksanaan program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan PBB.

Pada sesi selanjutnya, agenda pertemuan sidang pleno IUNCF adalah penyampaian laporan dari masing – masing Working Group (WG), yaitu WG I on Information Sharing and Cooperation dan WG II on Administration. Dalam kesempatan ini, Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (KTLN), Kementerian Sekretariat Negara, Ibu Nanik Purwanti selaku koordinator WG II on Administration berkesempatan menyampaikan beberapa topik diskusi pada pertemuan WG II on Administration, di antaranya adalah: 1) perkembangan rencana pembangunan UN House; 2) proses penyusunan Host Country Agreement UNRC; 3) update terbaru mengenai prosedur pelayanan Biro KTLN selama masa pandemi; 4) update terbaru mengenai pelayanan kekonsuleran bagi organisasi internasional selama masa pandemi; serta 5) pelaksanaan reformasi United Nations Country Team dan UN Sustainable Development Cooperation Framework (UNSDCF).

Pertemuan sidang pleno IUNCF tahun 2020 juga diisi dengan diskusi tematik tentang penguatan kerja sama vaksin Covid-19 yang disampaikan oleh perwakilan Kementerian Kesehatan, Bapak Ferdinan Tarigan dan perwakilan UNICEF di Indonesia, Ms. Debora Comini. Saat ini diketahui pencarian terhadap vaksin Covid-19 yang efektif dan aman sedang berlangsung dan banyak kandidat vaksin Covid-19 masih melalui tahap uji coba klinis untuk memastikan produk tersebut aman dipasarkan dan diterima. Namun demikian, mengingat pandemi Covid-19 ini berdampak terhadap seluruh lapisan masyarakat, perlu dipastikan bahwa vaksin tersebut akan dapat dijangkau semua kalangan tanpa kecuali. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia dan PBB berkomitmen untuk memastikan bahwa akses terhadap vaksin tersebut terbuka dan terjangkau untuk semua kalangan.

Sebagai informasi, IUNCF dibentuk pada tahun 2013 dengan tujuan antara lain adalah: 1) meningkatkan pemahaman terhadap mekanisme dan regulasi teknis serta administratif fasilitas kerja sama teknik Pemerintah Indonesia dan PBB; 2) mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam penanganan administrasi kerja sama antara Indonesia dan PBB; 3) mendiskusikan solusi bagi tantangan yang ada pada bidang teknis dan administratif; serta 4) harmonisasi sistem, mekanisme, dan regulasi teknis dan administratif kerja sama teknik antara Indonesia dan PBB.

Dalam perkembangannya, IUNCF telah membentuk 2 (dua) Working Group (WG), yakni WG I on Information Sharing and Cooperation dan WG II on Administration.  Hasil di masing-masing working group tersebut selanjutnya akan disahkan pada pertemuan sidang pleno. Pada tahun ini, WG I diadakan pada tanggal 26 November 2020 dibawah koordinasi Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kementerian Luar Negeri; sedangkan WG II diadakan pada tanggal 5 November 2020 dibawah koordinasi Biro KTLN, Kementerian Sekretariat Negara. (Biro KTLN Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           13           0           0           0