PEMBERANGKATAN PERDANA RANGKAIAN KERETA API EKONOMI MATARMAJA SENEN-MALANG, DI STASIUN SENEN,24-9-08
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PEMBERANGKATAN PERDANA
RANGKAIAN KERETA API EKONOMI
MATARMAJA SENEN-MALANG
DI STASIUN SENEN, JAKARTA
TANGGAL 24 SEPTEMBER 2008
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati Saudara Menteri Perhubungan dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Gubernur DKI Jakarta, para pimpinan baik di lingkungan Departemen Perhubungan maupun PT. KA dan jajaran yang lain,
Â
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk bersama-sama bagi yang menjalankan, menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan ini dan untuk melanjutkan tugas pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta, semoga ibadah kita diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’aala.
Yang kedua, hari ini saya berkunjung ke Stasiun Senen ini untuk melihat langsung peluncuran perdana angkutan kereta api, yang kereta api ini adalah produksi putera-puteri Indonesia, PT INKA menandai dari angkutan mudik lebaran yang kita laksanakan di tahun ini.
Tiap tahun, saya mengunjungi objek-objek pelayanan mudik lebaran, pelayanan untuk rakyat, kadangkala saya menuju ke pelabuhan laut Merak untuk melihat transportasi dari Merak ke Bakauhuni, sekali-kali saya ke terminal angkutan bus, sekali-sekali saya datang ke Bandara Soekarno-Hatta, tahun ini saya datang ke Pasar Senen ini untuk melihat langsung kesiapan dan operasi mudik lebaran yang dilaksanakan oleh jajaran PT. Kereta Api Indonesia.
Beberapa hari yang lalu, saya juga meninjau objek yang penting di Jawa Barat, di Nagrek, yang biasanya sumber kemacetan lalu lintas, rute selatan. Kita terus mengatasi sumber kemacetan di negeri kita ini agar pelayanan kita kepada rakyat, kepada publik dari tahun ke tahun dapat kita tingkatkan.Â
Â
Saudara-saudara,
Kebetulan yang akan kita lepas keberangkatannya adalah Kereta Api Matarmaja, saya bersama istri dan anak-anak saya itu juga pengguna Matarmaja, dulu, beberapa kali saya naik kereta api ini karena setiap atau seringkali dalam mudik lebaran saya sowan ke ibunda saya yang tinggal di Blitar. Jadi saya pengguna kereta api ini, berjam-jam dengan, tapi dengan penuh bahagia karena ketemu orang tua, ketemu sanak saudara namun demikian meskipun saudara-saudara kita pengguna Matarmaja ini tentu dengan suasana yang penuh keceriaan, suasana yang penuh dengan suka cita. Tugas kita memastikan bahwa pelayanannya makin baik, kereta api ini makin nyaman, makin aman, makin tertib, para pemudik di dalam menggunakan jasa angkutan ini.
Hadirin yang saya hormati,
Tugas pemerintah, tugas negara dengan semua jajarannya antara lain adalah memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat, bukan meminta pelayanan dari rakyat tetapi kita memberikan pelayanan kepada rakyat. Di musim mudik lebaran ini yang menjadi panglima adalah rakyat kita, yang menjadi panglima adalah saudara-saudara kita yang akan menggunakan Kereta Api Matarmaja ini. Marilah dengan penuh tanggung jawab, dengan penuh keikhlasan sebagai bagian dari ibadah sekali lagi kita berikan pelayanan yang terbaik untuk mereka.
Beberapa minggu yang lalu saya memimpin sidang kabinet, diperluas untuk mengecek kesiapan mudik lebaran, mulai dari transportasi atau perhubungan darat, laut, udara termasuk kereta api, termasuk lalu lintas yang dilaksanakan jajaran kepolisian, kesediaan bahan bakar dan listrik, kemudian pelayanan kesehatan, sarana atau prasarana jalan dari Departemen Pekerjaan Umum, harga-harga yang biasanya ada yang naik pada musim lebaran karena banyak bikin ketupat, banyak bikin masakan dan makanan lebaran, habis lebaran turun lagi, begitu hukum ekonomi namun demikian bagaimanapun tidak boleh ini sebagai acara rutin.
Pemerintah harus memastikan pusat dan daerah termasuk para gubernur, bupati, dan walikota dengan jajarannya dari tahun ke tahun itu harus meningkatkan pelayanan kita kepada rakyat jangan dianggap business as usual jangan dianggap ah tiap tahun kami juga menyelenggarakan, jangan. Capai prestasi yang baik, capai prestasi yang selalu lebih baik, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kalau itu yang kita lakukan, ibadah kita semakin bermakna. Insya Allah pahala kita juga akan semakin meningkat di mata Allah Subhanahu Wa Ta’aala.
Saya mengajak mulai dari saya sendiri, termasuk saudara-saudara mari betul-betul memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat kita, tadi saya senang sekali lagi kebijakan kita untuk tidak menaikkan ongkos angkutan kelas ekonomi, itu mulia, boleh tepuk tangan......kita harus berempati kepada saudara-saudara kita yang kemampuannya belum tinggi.
Mudik ini, mudik lebaran acara yang baik, ada yang mengatakan puncak kebahagiaan bertemu dengan orang tua, sanak saudara, handai taulan. Setahun sekali, mereka menabung sebelas bulan untuk digunakan kegiatan ini. Mari dengan niat itu kita bantu sepenuh hati agar pelaksanaannya betul-betul baik. Memang kita harus memberikan subsidi dari 168 juta penumpang, kurang lebih 142 juta adalah kelas ekonomi, tidak apa-apa kita berikan subsidi, negara mensubsidi untuk saudara-saudara kita yang belum mampu.
Biasanya bagi yang mampu apalagi yang kaya pengeluaran di bulan ramadhan, di hari lebaran besar, tidak apa-apa sekali-kali mereka mengeluarkan uang yang besar, membantu yang lain agar ekonomi rakyat bergerak, agar saudara-saudara kita pedagang apapun juga mendapatkan keuntungan. Itulah indahnya kesetiakawanan sosial, itulah indahnya kepedulian dan itu karakter bangsa Indonesia, jadi bagi saya sah-sah saja yang punya, yang hartanya banyak, yang kaya pengeluarannya lebih banyak karena itu membantu secara tidak langsung saudara-saudara kita yang lain.
Hadirin yang saya hormati
Ini juga menandai upaya keras kita untuk melakukan revitalisasi dan pembangunan transportasi kereta api. Saya senang kemajuan demi kemajuan telah dicapai, terima kasih Menhub, terima kasih jajaran PT. KA dan semuanya. Tapi ingat perjalanan masih jauh sejauh rute Kereta Api Matarmaja, tapi insya Allah sampai, sampai ada lagu yang berjudul “Ku Yakin Sampai di Sana†tegar, tidak usah dipikirkan hambatan, tantangan, pelecehan segala macem, anggaplah itu untuk memotivasi kita bekerja lebih baik untuk rakyat. Sudahlah kita bekerja dan bekerja, pasti sampai.
Saya senang ini produksi putera-puteri Indonesia, saya sudah berkunjung ke PT. INKA, saya langsung setelah mengalami masa suram, bagus. Saya ingin PT. LEN, PT. PINDAD, PT. WIKA, semua menjadi bagian menaikkan ini dan terutama PT. KA sendiri meningkatkan kinerjanya. Saya yakin saudara bisa, karena Indonesia bisa meraih capaian-capain itu.
Kepada para pemudik, saudara-saudara kita yang kita cintai bersama, yang mungkin mendengar suara saya ini, saya ucapkan selamat bertemu sanak saudara, sampaikan salam saya, salam kami semua kepada sanak saudara di tempat tujuan saudara-saudara sekalian. Jaga kesehatan, jaga barang-barang bawaan, tidak perlu berebut, antri yang tertib, dengan demikian insya Allah perjalanan akan baik.
Kepada para petugas, jajaran PT. Kereta Api laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, berikan pelayanan sebaik-baiknya, cegah adanya tentu tidak kita harapkan gangguan-gangguan keselamatan, insya Allah semua bisa kita lakukan. Itulah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, sekali lagi marilah kita mohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala agar semua kegiatan mudik lebaran di negeri tercinta ini bisa berjalan dengan baik, aman, tertib, dan lancar.  Â
                Â
Sekian.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI