Pemerintah Indonesia bersama UNFPA Gelar Pelatihan Kesehatan Reproduksi Remaja, Kesejahteraan Keluarga, dan Pengarusutamaan Gender untuk Pemuda Muslim Filipina

 
bagikan berita ke :

Senin, 28 November 2022
Di baca 823 kali

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali bekerja sama dengan United Nations Population Fund (UNFPA) menyelenggarakan program pelatihan internasional bagi para pemuda muslim Filipina. Pelatihan bertajuk Knowledge Sharing on Adolescent Reproductive Health, Family Welfare, and Gender Mainstreaming for Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) dilaksanakan pada tanggal 27 November sampai dengan 3 Desember 2022 di Hotel Ibis Trans Studio, Bandung, Jawa Barat.

Pelatihan ini diikuti oleh 17 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda, seperti Bangsamoro Youth Commission, Bangsamoro Woman Commission, Bangsamoro Darul-Ifta, perwakilan UNFPA Filipina, dan Kementerian Kesehatan Filipina.

Program dibuka dengan sambutan dari Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Noviyanti. Turut hadir pada kesempatan tersebut adalah Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat, Wahidin; Commission on Population and Development (POPCOM) officer-in-charge (OIC) Executive Director, Dr. Lolito Tacardon; dan Representative UNFPA Indonesia, Anjali Sen.

Dalam sambutannya, Noviyanti mengatakan bahwa pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat terhadap skema Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) antar negara berkembang melalui kegiatan berbagi pengetahuan, keahlian, dan pengalaman dengan bekerja sama dengan berbagai mitra triangular.

Noviyanti pun mengungkapkan bahwa program ini didukung oleh UNFPA dan merupakan implementasi dari perpanjangan Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh BKKBN dan POPCOM Filipina pada bulan Juli 2022. “Untuk itu, kami memberikan apresiasi tertinggi kepada UNFPA dan POPCOM atas dukungan dan kontribusinya dalam penyelenggaraan pelatihan ini dan memperkuat program KSST di Indonesia,” kata Noviyanti.


Program KB di Indonesia memiliki keunikan tersendiri terkait pendekatan yang digunakannya. Menurut Wahidin, program KB Indonesia menekankan pada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui peraturan yang berkaitan dengan anak-anak.

Selain itu, sejak awal BKKBN tidak hanya melibatkan lembaga pemerintahan terkait melainkan juga badan-badan pengembangan dan masyarakat sipil melalui kerja sama strategis antara pemerintah dengan pemimpin atau tokoh komunitas. Sebagai contoh, dengan menggandeng para pemuka agama yang akhirnya menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia dalam menerapkan Program Kesejahteraan Keluarga di Indonesia.

Pemilihan Bandung, Jawa Barat sebagai lokasi pelatihan juga sempat disampaikan oleh Wahidin. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Selain itu, Jawa Barat juga dikenal karena adanya Komunitas Remaja Muslim yang maju dan berkontribusi terhadap pembangunan, khususnya dalam mempromosikan program KB di antara komunitas-komunitas di Jawa Barat. Penduduk Jawa Barat juga mayoritas beragama Islam dan di provinsi ini banyak terdapat pesantren dengan jumlah santri mencapai 26,5 juta orang.

Wahidin juga mengungkapkan bahwa BKKBN memiliki program spesifik terkait dengan generasi muda di Provinsi Jabar. Dengan mengoptimalkan forum generasi muda berencana atau youth forum yang dibentuk oleh BKKBN, para remaja dapat menjadi mitra sekaligus menjadi leading actor dalam pelaksanaannya di lapangan. Program rutin yang dikampanyekan antara lain Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang memliki tiga fokus, yakni mengedukasi para remaja untuk tidak melakukan hubungan seksual pranikah, tidak melakukan pernikahan di usia anak, dan menjauhkan remaja dari penggunaan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA).

UNFPA Representative, Anjali Sen saat memberikan sambutan mengatakan bahwa UNFPA Indonesia telah mendukung pemerintah Indonesia dan menjalin kerja sama kemitraan sejak 1972 untuk mengatasi permasalahan terkait kematian ibu, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi. Indonesia menurut Anjali adalah salah satu negara yang memiliki pengalaman sukses dalam menerapkan program KB. Salah satu kunci keberhasilannya karena keterlibatan strategis dari pemuka agama dengan BKKBN serta memperhatikan hak-hak perempuan untuk mendapatkan standar kesehatan dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menentukan pilihan hidupnya.


Executive Director POPCOM Phillipines, Lolito Tacardon mengapresiasi inisiasi Pemerintah Indonesia melaksanakan pelatihan ini dan berharap seluruh peserta yang mengikuti pelatihan dapat diaplikasikan saat kembali ke Filipina.

Pelatihan yang dikemas dalam bentuk sharing session akan menghadirkan para pakar dan praktisi serta memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengunjungi lembaga pendidikan Islam, organisasi kemasyarakatan dan sekolah-sekolah. Dari kunjungan lapangan tersebut, para peserta diharapkan dapat memetik pelajaran berharga untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif tentang nilai-nilai inti Islam dan keterkaitannya dengan kebijakan keluarga berencana Indonesia. (ART, Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0