Pemerintah Terus Berkoordinasi untuk Mengetahui Perkembangan Korban Peristiwa Mina

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 26 September 2015
Di baca 573 kali

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil, mengatakan bahwa pihak Indonesia baru mendapatkan akses untuk masuk ke rumah sakit maupun ke tempat pemulasaraan jenazah Majma' Thawari bil Muashim pada hari Jumat malam. “Tepatnya pukul 23.00 waktu Arab Saudi,” kata Abdul Djamil dari Mekah, Sabtu (26/9).

 

Setelah menerima data dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, Abdul Djamil menjelaskan beberapa tindakan yang dilakukan antara lain: (1) melakukan verifikasi data kembali terkait dengan identitas korban; (2) menyaksikan kondisi korban; (3) mencocok­kan data dengan database pada Siskohat dan E-hajj; dan “selanjutnya menghubungi ketua kloter dan/atau keluarga kerabat korban untuk memastikan bahwa jemaah tersebut adalah benar jemaah haji Indonesia,” ucap Abdul Jamil.

 

Hasil koordinasi dan penelusuran kepada berbagai pihak, sampai dengan Sabtu, 26 September 2015, pukul 04.00 WAS, pihak Indonesia mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai korban wafat. Dari semula tercatat dua orang, saat ini tercatat total 14 orang korban wafat yang semuanya sudah diketahui identitasnya. “Adapun datanya lengkapnya akan dijelaskan oleh Kepala Daerah Kerja Makkah, Saudara Arsyad Hidayat,” ujar Abdul Djamil.

 

"Sebagai wakil dari pemerintah, kami menyampaikan turut prihatin dan berbela­sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya para jemaah haji korban peristiwa Mina tahun 1436H/2015M. “Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa, mene­rima segala amal, dan memberi kepada mereka haji yang mabrur,” tutur Abdul Djamil.

 

Seiring dengan masih adanya aktifitas jemaah haji untuk melontar jumrah di Mina, “kami sekali lagi menghimbau kepada para Ketua Kloter, Ketua Rombongan, Ketua Regu, maupun jemaah haji Indonesia, agar mematuhi jadwal melontar dengan tidak melakukannya pada waktu yang padat, guna menghindari kejadian yang tidak kita inginkan,” tegas Abdul Djamil.

 

Selain itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama juga meminta kepada perangkat kloter agar senantiasa perhatikan jemaah haji lanjut usia dan beresiko tinggi pada saat melontar jumrah. “Jangan meninggalkan mereka berjalan sendirian terpisah dari rombongan guna menghindari salah jalan kembali ke maktab atau pemondokan” kata Abdul Djamil.

 

Informasi selanjutnya terkait korban peristiwa Mina akan disampaikan sesegera mungkin. Demikian, sebagaimana yang dilansir dalam siaran pers Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0