Pemerintah Terus Lakukan Usaha Memulihkan Perekonomian

 
bagikan berita ke :

Jumat, 31 Juli 2009
Di baca 3425 kali

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kembali bahwa krisis perekonomian global belum usai. Memang ada indikasi terjadinya recovery atau pemulihan pada tahun 2010. "Tetapi masih ada kasus-kasus yang menandai bahwa resesi prekomomian di dunia ini cukup fundamental, dalam, dan memerlukan waktu yang tidak sedikti untuk memulihkannya," ujar Presiden SBY dalam video conference dengan para gubernur, Pangdam, dan Kapolda seluruh Indonesia di Istana Negara, Kamis (30/7) siang.

Presiden SBY menjelaskan, pemerintah akan terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mengelola dan menjalankan semua usaha untuk memulihkan perekonomian. Presiden berharap seluruh jajaran pemerintah mensukseskan prioritas-prioritas yang sudah ditetapkan pemerintah. Antara lain, menjaga sektor riil agar tetap bergerak, mengurangi pengangguran, menjaga stabilitas harga serta mengelola inflasi. Kemudian menjaga daya beli masyarakat, memberikan bantuan langsung kepada masyarakat serta menjaga ketahanan pangan. "Kalau sektor riil di daerah didorong, dan tumbuh, juga akan mendorong atau menjaga pertumbuhan perekonomian kita secara nasional maupun secara daerah," ujar SBY.

Walaupun krisis perekonomian global masih dapat dirasakan dampaknya, namun menurut SBY, bangsa Indonesia harus bersyukur. "Dibandingkan dengan negara-negara lain, demikian juga apa yang menjadi hasil evaluasi dari banyak pihak di dalam dan luar negeri, kinerja perekonomian kita relatif baik dalam arti kita dianggap kompeten untuk menangani dampak krisis global ini. Jadi jelasnya, dampak kita rasakan, tetapi tidak seburuk krisis 10 - 11 tahun lalu dan tidak seburuk dengan penurunan negara-negara lain, termasuk negara-negara sahabat di lingkungan ASEAN," SBY menambahkan.

Kepada seluruh gubernur, Presiden memberikan lima instruksi dalam rangka mengatasi krisis perekonomian global. Pertama, memastikan tujuh prioritas terlaksana dengan baik di daerah masing-masing. Kedua, memastikan pembelanjaan rutin negara harus tepat waktu dan tepat sasaran. Ketiga, terus berusaha untuk meningkatkan investasi tak hanya dari luar negeri, namun juga memberikan kesempatan bagi penanam-penanam modal dalam negeri.

Keempat, memastikan program-program prorakyat terlaksana dengan baik agar mereka yang belum sejahtera dapat dilindungi dalam situasi krisis. Terakhir, melakukan persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadi Elnino sebaik-baiknya.




Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/07/30/4535.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           7           0           3           3