Pengantar Presiden RI - Ratas tentang Masalah Penyelundupan, Jakarta, 16 Maret 2016

 
bagikan berita ke :

Rabu, 16 Maret 2016
Di baca 864 kali

PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RAPAT TERBATAS TENTANG MASALAH PENYELUNDUPAN

KANTOR PRESIDEN, JAKARTA

16 MARET 2016

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

Selamat sore,

Salam sejahtera bagi kita semuanya,

 

Sore ini, akan dibahas mengenai penyelundupan.Sayakira kita harus sadari bahwa negara kita adalah negara kepulauan.Ada17.000 pulau di negara kita, dari Sabang sampai Merauke, yang sangat rawan sekali terhadap praktik-praktik penyelundupan barang, baik produk-produk pertanian yang kita lihat, banyak diselundupkan barang industri, daging,perikanan, elektronika, dan juga hal yang berkaitan dengan illegal fishing, penangkapan ikan secara ilegal, juga masalah yang berkaitan dengan penyelundupan narkoba, perdagangan narkoba.

 

Halini merupakan masalah yang besar, yang sangat besar, yang harus segera kita atasikarena ini akan mengganggu, produk-produk selundupan tentu saja akan mengganggu pasar dalam negeri, melemahkan daya saing kita, terutama daya saing terhadap produk sejenis yang diproduksi di dalam negeri. Dan lebih parah lagi, ini bisa mematikan industri nasional kita.

 

Sayaminta langkah-langkah konkret harus segera kita lakukan untuk mengatasi aksi penyelundupan ini.Kepala Bakamla yang baru agar memiliki peran yang sangat strategis dalam memerangi penyelundupan ini.

 

Dansaya juga perintahkan agar peningkatan pengawasan secara terpadu dilakukan, terutama di pelabuhan-pelabuhan kecil.Tingkatkan jumlah kapal patroli, kerjasama operasi bersama-sama.Danjuga mungkin dengan, kalau perlu, dengan negara tetangga kita, Polri dan TNI juga harus meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga wilayah perbatasan agar praktik penyelundupan, khususnya melalui, sekali lagi melalui pelabuhan-pelabuhan kecil, melalui jalur-jalur tikus di perbatasan, bisa kita cegah.

 

Tindaktegas juga aparat yang ikut bermain, menjadi backing.Enggak ada ampun.Dansaya ingin juga sekali lagi tidak ada kongkalikong lagi, baik dalam pemalsuan dokumen, penyalahgunaan fasilitas, juga kuota impor.

 

Dansaya ingin agar dilakukan reformasi total, menyeluruh dalam tata perizinan impor.Semuanya terintegrasi dalam sebuah sistem IT yang baik.

 

Demikian sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.Silakan dilanjutkan, Pak Menko atau Bea Cukai. Silakan.

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden