Pengarahan Presiden RI di PT Industri Keramik Kemenangan Jaya, Bogor, 1 Mei 2011

 
bagikan berita ke :

Minggu, 01 Mei 2011
Di baca 986 kali

PENGARAHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI BURUH SEDUNIA,

DI PT INDUSTRI KERAMIK KEMENANGAN JAYA, BOGOR

TANGGAL 1 MEI 2011

 

 

 

Bismillahirahmanirrahim,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Para Menteri, Pak Gubernur, dan para Pimpinan Jawa Barat,

Direktur Utama Jamsostek, Para Pimpinan Serikat Pekerja, Para Pimpinan dunia usaha, Pimpinan Industri Keramik Kemenangan Jaya, Pak Syarif Said, Saudara-saudara, baik dari unsur manajemen maupun dari unsur pekerja yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Alhamdulillah, hari ini kita bisa bersilaturrahim di tempat ini, dalam rangka bersama-sama memperingati Hari Buruh Se-dunia 1 Mei pada tahun 2011 ini. Sejak lima tahun yang lalu, setiap 1 Mei, dalam rangka Peringatan Hari Buruh Se-dunia, saya dengan didampingi oleh para pimpinan Serikat Pekerja, pimpinan dunia usaha, Pemerintah Daerah, berkunjung ke perusahaan-perusahaan, dengan tujuan utama bertemu dengan para pekerja, baik di Jawa maupun di luar Jawa, baik perusahaan dalam negeri, maupun perusahaan PMA. Untuk memastikan bahwa perusahaan itu peduli kepada para pekerja, untuk memastikan bahwa Undang-Undang, kebijakan, dan aturan tentang ketenagakerjaan dijalankan dengan baik. Untuk memastikan pula ada hubungan yang baik antara pimpinan perusahaan dengan pekerja. Kalau hubungannya baik, insya Allah akan berkembang perusahaan itu, dan kalau perusahaannya berkembang, pekerjanya akan dapat ditingkatkan kesejahteraannya.

 

Alhamdulillah, saya datang di perusahaan ini. Saya gembira bahwa yang saya lihat, saya dengar, dan saya terima laporan sebelumnya perusahaan ini memiliki kinerja yang baik, termasuk hubungan antara pimpinan dengan para pekerjanya. Saya mendoakan Pak Syarif makin banyak penghasilannya. Dengan demikian makin tumbuh, dan pekerjanya juga mendapatkan kesejahteraan yang makin baik di masa depan.

 

Tadi Pak Syarif mengatakan banyak yang kagum terhadap desain dan produk dari Keramik PT ini. Saya pun kagum, apalagi yang bermotifkan bambu tadi. Saya bisik-bisik sama istri, sama Ibu Negara. Kapan-kapan kita beli. Jangan dikasih, saya beli, karena saya punya uang untuk membeli. Dan itu nampak alami, natural, tidak kalah dengan desain produk keramik manapun. Jangan takut bersaing sama Italia, jangan takut bersaing sama Perancis, jangan takut bersaing sama Tiongkok.

 

Tadi Pak Syarif mengatakan kadang-kadang persaingan juga kalah dengan yang besar. Ya begitu, itulah dunia. Ibarat ada orang punya truk besar, Bapak truknya kecil. Kalau truk kecil nabrak truk yang besar, kalah, mungkin terpelanting. Tapi truk besar tidak bisa masuk jalan-jalan kecil, Bapak bisa masuk. Di situ, cari peluang, pasar, untuk menjual produknya. Saya dengar sudah tembus ke luar negeri. Berarti mobil truk kecilpun dengan ikhtiar, dengan akal, dengan taktik, akan bisa juga mendapatkan pasar, dan tidak kalah untungnya insya Allah dengan yang besar. Jadi tidak usah melawan-lawan dalam arti emosional. Gunakan akal, Allah akan melindungi dan memberikan jalan mereka yang mencari akal untuk mendapatkan rejeki yang halal.

 

Kemudian pohon, saya senang kalau sampai membikin pun pohon tidak dirusak. Saya pernah menegur di Pulau Batam dulu, membangun perkantoran dibabat. Saya marah, kenapa harus dibabat. Menanam pohon, 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, padahal mau bikin itu, tidak harus menebang pohon itu. Jadi saya minta kita mencintai pohon, mencintai lingkungan, mencintai alam, supaya selamat bumi ini.


Ini Jagorawi dipapras pohon-pohonnya. Saya sudah telepon Menteri PU. Hati-hati, setelah dipapras memang untuk pelebaran, saya mengerti, tapi jangan telat untuk menanam pohon lagi dengan demikian tetap rindang, tetap hijau, tetap indah. Dan di samping itu, makin ke depan negeri kita akan terhindar dari bencana banjir, tanah longsor, dan sebagainya. Kesimpulannya saya senang, kalau semua memikirkan, tidak main tebang pohon sembarangan.


Saya pada hari 1 Mei ini, Hari Buruh, berharap bukan hanya perusahaan ini, perusahaan di tanah air teruslah berikhtiar meningkatkan kinerja perusahaannya supaya tumbuh. Kalau tumbuh, jangan lupa untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.


Pekerja juga begitu, yang produktif, yang disiplin, yang baik supaya perusahaan berkembang dan tidak bangkrut. Kalau bangkrut, PHK juga. Jadi yang bikin sejahtera adalah bersama-sama, dunia usaha dan dunia pekerja, pemerintah akan mendorong. Ada tripartit sekarang, ada unsur pekerja, ada unsur pengusaha dan ada unsur pemerintah. Harapan saya terus melakukan sinergi agar sekali lagi, nasib dan kesejahteraan para pekerja di negeri ini makin ke depan makin baik. Kemudian tadi disebutkan oleh Pak Syarif, menolong sekitarnya bagus. Pahalanya tinggi, Bapak. Kalau Allah mencatat pahalanya, rejekinya makin banyak. Jadi, ikhlas menolong mereka.


Spanduk saya lihat tadi ''Selamat Datang'', saya senang. Saya menelpon Seskab tadi, ini contohnya Cileungsi saja ada spanduk-spanduk untuk membangkitkan semangat. Ini mau ASEAN Summit, jangan sampai tidak ada spanduk dari kalangan kita untuk menyambut tamu-tamu negara yang datang karena kita menjadi tuan rumah. Kita ingin sukses, meriahkanlah pertemuan bersama ASEAN untuk kepentingan ASEAN dan kepentingan negara kita. Saya senang tadi bahwa ada kreativitas itu.


Dan akhirnya, saya mendoakan dengan tulus agar perusahaan ini makin berjaya, namanya juga Kemenangan Jaya. Kalau berjaya, jangan lupa pada pekerja.


Itulah yang ingin saya sampaikan. Selamat berkarya. Tuhan beserta kita.

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI