Penuh Inovasi, Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 Berlangsung Khidmat

 
bagikan berita ke :

Rabu, 17 Agustus 2016
Di baca 842 kali

Siaran Pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin  menyampaikan bahwa peringatan kali ini berbeda dan lebih semarak dari sebelumnya. Salah satu hal yang berbeda ialah parade bendera pusaka dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka yang mengawali prosesi peringatan kemerdekaan Indonesia kali ini.

Pada peringatan tahun-tahun sebelumnya, bendera pusaka  tersebut hanya diletakkan di meja mimbar kehormatan selama prosesi berlangsung.

Parade bendera pusaka yang untuk pertama kalinya dilakukan ini tentu saja menjadi pusat perhatian tersendiri. Kereta Kencana Ki Jaga Raksa yang didatangkan langsung dari Purwakarta secara khusus dipersiapkan sebagai bagian dari parade. Marching band Paspampres, barisan pelajar, dan pasukan berkuda turut memeriahkan parade tersebut.

Di sisi lain, sebelum upacara dimulai, tamu undangan dan masyarakat yang telah berada di lingkungan Istana Merdeka disuguhkan dengan pertunjukan kesenian. Tarian Kolossal GSP dan Rampak Doll dari Bengkulu berhasil memukau para tamu undangan. Lagu-lagu perjuangan oleh Dira Sugandhi dan GBN yang berkolaborasi dengan tim paduan suara dari SMP Pangudi Luhur turut membangkitkan semangat peserta upacara dan tamu undangan.

Tampak sebelumnya Presiden Joko Widodo yang bersalaman-salaman dengan tamu undangan di tribun sebelah kiri Istana Kepresidenan sebelum menuju tempatnya di panggung kehormatan. Masyarakat yang telah bersiap di lokasi sejak pagi pun antusias menyambut uluran jabat tangan dari Presiden.

Peringatan Detik-Detik Proklamasi

Tepat ketika waktu menunjukkan pukul 09:40 WIB, tiupan terompet pertama diperdengarkan sebagai tanda upacara peringatan dimulai. Sejenak kemudian, tiupan terompet kedua seakan memberi aba-aba bagi pasukan upacara untuk memasuki lapangan upacara.

Kolonel Inf. Putra Widiastawa didapuk menjadi Komandan Upacara Penaikan Bendera tahun ini. Pria kelahiran Singaraja, 3 April 1971 ini merupakan lulusan Akademi Militer 1995.

Laporan Komandan Upacara kepada Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara dan dentuman meriam sebanyak 17 kali menandai dimulainya peringatan detik-detik proklamasi.

Saat prosesi pengibaran bendera, Nilam Sukma Pawening yang mewakili Provinsi DKI Jakarta bertugas untuk menerima bendera merah putih yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo.

Adapun tiga orang yang bertugas untuk mengibarkan bendera merah putih ialah Rahmat Duhe yang mewakili Provinsi Gorontalo, Muhammad Akbar sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Kalimantan Barat, serta Muhammad Aditya Ersyah Lubis sebagai pengerek bendera yang mewakili Provinsi Banten. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0