Perayaan Natal yang juga dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih, Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama, Wakil Sekretaris Kabinet Bistok Simbolon, Sestama Badan Ekonomi Kreatif Mesdin Cornelius Simarmata, dan beberapa pejabat Eselon I dan Eselon II di Lembaga Kepresidenan dan Kementerian Koordinator tersebut mengambil tema "Damai Sejahtera di Bumi di antara Manusia yang Berkenan kepadaNya".
Di awal sambutannya, Menteri Sekretaris Negara mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru dan memberikan penghargaan kepada Panitia Natal yang telah bekerja keras dan memilih tema yang tepat, damai dan sejahtera.
Menteri Sekretaris Negara menekankan rasa damai dan sejahtera dengan mencontohkan kebiasaan hidup masyarakat di kampung Beliau. Rumah tidak pernah dikunci karena aman dan masyarakatnya suka berbagi.
"Jadi berbagi adalah sebuah kewajiban, atas dasar kepercayaan. Tentu saja sesuatu yang dulu pernah kita miliki rasanya wajib untuk kita miliki kembali. Semestinya ketika kita semakin maju bukan kita mengalami kemunduran dalam hal kedamaian dan kesejahteraan. Justru kemajuan itulah yang membawa hidup kita semakin damai, semakin sejahtera, secara bersama-sama berkeadilan sosial", ucap Menteri Sekretaris Negara.
Di akhir sambutannya, Menteri Sekretaris Negara mengajak hadirin sebagai pegawai di Lembaga Kepresidenan dan Kementerian Koordinator untuk memikirkan bagaimana menjabarkan kedamaian dan kesejahteraan tersebut dalam kebijakan, yang dimulai dengan hubungan di antara sesama kita dan untuk kemanusiaan di seluruh dunia, tetapi yang terutama adalah bagi anak-anak bangsa Indonesia.
Acara Perayaan Natal tersebut juga turut dimeriahkan dengan puji-pujian oleh kelompok paduan suara dari beberapa gereja dan kelompok pelayanan. (Humas Kemensetneg)
Di awal sambutannya, Menteri Sekretaris Negara mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru dan memberikan penghargaan kepada Panitia Natal yang telah bekerja keras dan memilih tema yang tepat, damai dan sejahtera.
Menteri Sekretaris Negara menekankan rasa damai dan sejahtera dengan mencontohkan kebiasaan hidup masyarakat di kampung Beliau. Rumah tidak pernah dikunci karena aman dan masyarakatnya suka berbagi.
"Jadi berbagi adalah sebuah kewajiban, atas dasar kepercayaan. Tentu saja sesuatu yang dulu pernah kita miliki rasanya wajib untuk kita miliki kembali. Semestinya ketika kita semakin maju bukan kita mengalami kemunduran dalam hal kedamaian dan kesejahteraan. Justru kemajuan itulah yang membawa hidup kita semakin damai, semakin sejahtera, secara bersama-sama berkeadilan sosial", ucap Menteri Sekretaris Negara.
Di akhir sambutannya, Menteri Sekretaris Negara mengajak hadirin sebagai pegawai di Lembaga Kepresidenan dan Kementerian Koordinator untuk memikirkan bagaimana menjabarkan kedamaian dan kesejahteraan tersebut dalam kebijakan, yang dimulai dengan hubungan di antara sesama kita dan untuk kemanusiaan di seluruh dunia, tetapi yang terutama adalah bagi anak-anak bangsa Indonesia.
Acara Perayaan Natal tersebut juga turut dimeriahkan dengan puji-pujian oleh kelompok paduan suara dari beberapa gereja dan kelompok pelayanan. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?