PERESMIAN PROYEK-PROYEK INFRASTRUKTUR DAN PENYERAHAN BANTUAN PNPM MANDIRI DAN KUR, DI BALI, 14-06-08

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 14 Juni 2008
Di baca 2285 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PERESMIAN PROYEK-PROYEK INFRASTRUKTUR DAN
PENYERAHAN BANTUAN PROGRAM NASIONAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI
DAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
DI DENPASAR, BALI
TANGGAL 14 JUNI 2008

 

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,

 

Yang Mulia Duta Besar Jepang untuk Indonesia,

 

Saudara Gubernur Bali, dan para pimpinan dan pejabat negara dan pemerintahan yang bertugas di Bali, baik dari unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun TNI dan Polri,

 

Yang saya hormati para pimpinan bank-bank milik negara,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Om Swasti Astu.

 

Marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kepada kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan karya, tugas, dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Kita juga bersyukur ke hadirat Yang Maha Kuasa karena pada hari ini dapat menyaksikan peresmian penggunaan berbagai infrastruktur yang dibangun oleh jajaran, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, sekaligus penggalakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dan Kredit Usaha Rakyat.


Bersama-sama kita telah mendengar sambutan Gubernur Bali, Menteri Pekerjaan Umum, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, terutama yang berkaitan dengan proyek-proyek infrastruktur yang telah diselesaikan dan insya Allah akan segera kita gunakan.

 

Saudara-saudara sekalian,

 

Mengapa infrastruktur harus terus kita bangun di negeri ini termasuk di Provinsi Bali? Pembangunan infrastruktur akan dapat meningkatkan ekonomi, ekonomi daerah, ekonomi nasional. Apabila infrastruktur makin lengkap, daya saing perekonomian makin tinggi. Membangun infrastruktur juga menciptakan lapangan pekerjaan, memberikan kesempatan bekerja bagi saudara-saudara kita yang masih menganggur. Membangun infrastruktur juga mendatangkan rasa keadilan karena masyarakat kita, rakyat kita mendapatkan kemudahan dalam kehidupan sehari-harinya. Dan khusus untuk Bali, apabila infrastruktur terus dapat kita bangun, maka daya saing dan daya tarik Bali sebagai pusat wisata dunia akan semakin tinggi. Oleh karena itulah kita akan terus meningkatkan pembangunan infrastruktur di seluruh tanah air, termasuk di Bali, sesuai dengan kemampuan negara, sesuai dengan pertumbuhan ekonomi di negeri ini.

 

Infrastruktur yang telah dibangun, telah sama-sama kita dengar dari penjelasan Saudara Gubernur dan Saudara Menteri Pekerjaan Umum tadi. Saya ingin menggarisbawahi mengapa infrastruktur itu penting untuk Bali. Pertama, infrastruktur pengamanan pantai, pertama-tama tentu memberikan keselamatan. Memang gelombang tsunami berskala besar tidak bisa ditahan, oleh, katakanlah pengaman pantai yang biasa, tetapi gelombang yang tinggi bisa kita tahan dan tentu abrasi atau pengikisan oleh air laut juga bisa kita cegah. Dengan pengamanan pantai yang baik, kegiatan ekonomi, kegiatan masyarakat di sekitar pantai juga dapat kita selamatkan. Misalnya yang berkaitan dengan perikanan, pertanian, maupun kehutanan. Dengan pengamanan pantai yang ditata dengan baik dan rapi akan menambah keindahan pantai, akan tetap mempertahankan daya saing Bali yang memiliki pantai-pantai yang indah. Kita semua mengetahui bahwa Bali dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai belahan dunia dan berbagai penjuru Indonesia karena memiliki beberapa kelebihan yang sering kita sebut dengan lima S, pertama see, kedua sense, ketiga ada serving, keempat ada sun, dan kelima ada smile. Tentu bisa kita tambah lagi S nya.

 

Yang kedua, mengapa kita bangun jaring irigasi? Dikatakan tadi pertama-tama untuk membantu penyediaan air minum, juga untuk mengairi pertanian kita. Kita semua tahu dunia sedang mengalami masalah pangan. Harga-harga pangan di seluruh dunia harganya melonjak sangat tajam. Beberapa hari yang lalu para pemimpin dunia berkumpul di Roma, Italia, untuk mencari solusi bagaimana permasalahan pangan dapat diatasi. Menteri Pertanian yang juga hadir bersama kita mewakili saya untuk hadir dalam pertemuan puncak itu. Ketika dunia sedang mengalami permasalahan pangan, kita bersyukur sesungguhnya karena produksi padi atau beras di negeri ini tahun-tahun terakhir telah mencapai swasembada. Kita ingin pertahankan kondisi ini di seluruh Indonesia termasuk di Bali agar Indonesia benar-benar memiliki ketahanan pangan yang tinggi. Makin ke depan produksi pangan kita, utamanya beras dan padi harus makin naik, dan dengan demikian meskipun penduduk Indonesia besar insya Allah kita akan bisa mencukupi kebutuhan pangan rakyat kita.

 

Yang ketiga, mengapa pengelolaan air limbah juga penting? Pertama-tama untuk kesehatan kita, kesehatan masyarakat. Menteri Pekerjaan Umum mengingatkan bahwa tahun ini adalah tahun sanitasi internasional, mari kita bikin lingkungan kita sehat, indah, bersih, dan rapih. Kita sering mendengar sekarang ini para wisatawan dari berbagi negara ingin datang ke tempat-tempat yang masih alami, back to nature, dengan catatan alami tetapi sehat, bersih. Oleh karena itulah karena di Bali ini utamanya banyak sekali tempat-tempat yang sungguh alami yang menjadi daya tarik wisatawan dunia, mari kita pastikan bahwa alam yang indah ini juga sehat dan bersih.

 

Banyak yang ingin membangun kawasan wisata seperti Bali, beberapa kali saya berkunjung ke Timur Tengah misalnya, dibangun tempat-tempat wisata yang pasirnya, pantainya seindah Bali, pohon-pohonnya pun dipilih yang berkarakter tropis, hotel, tempat-tempat publik nya pun juga dibikin seperti tempat wisata di daerah tropis, seperti Bali, tapi saya katakan kepada mereka Bali yang asli ada di Indonesia. Boleh mereka datang ke Bali, Bali yang lain dulu, datang ke Indonesia lebih indah, lebih cantik, lebih ramah. Marilah kita pertahankan seperti ini.

 

Dan yang keempat, mengapa prasarana dan sarana olah raga juga terus kita bangun. Kita ingin meningkatkan prestasi olah raga kita di seluruh Indonesia, malu kalau olah raga kita kalah dengan negara-negara tetangga padahal penduduk kita lebih besar. Saya yakin kalau kita bangun bersama-sama termasuk fasilitasnya, pelatihannya, pengkaderannya, dan dukungan masyarakatnya, maka keolahragaan kita akan dapat terus kita tingkatkan. Satu, dua tahun terakhir ada peningkatan prestasi tapi belum cukup. Kita harus betul-betul mejadi juara ASEAN nantinya. Mari kita jemput kebangkitan olah raga kita. Olah raga juga membangun jiwa yang terang, membangun watak yang baik, character building, sebagaimana dulu sering diucapkan oleh Bung Karno. Dengan olah raga kita juga bisa meningkatkan sportifitas, jiwa ksatria, penting untuk bangsa kita dalam menghadapi kompetisi apa pun kita harus tetap sportif, dengan demikian rakyat akan senang karena kompetisi itu bisa berjalan dengan damai, tertib, dan tentunya sekali lagi adil.

 

Hadirin yang saya muliakan,

 

Bebarapa pembangunan infrastruktur, utamanya pembangunan pipa penyaluran air limbah dalam proyek yang kita sebut dengan Denpasar Sewerage Development Project kita bekerja sama dengan Jepang. Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih bagi Harvard Indonesian Government, I would like to thank the Government and people of Japan for your cooperation, for your partnership in building this infrastructure in Indonesia. kepada sekali lagi Yang Mulia Duta Besar Kojiro Shioji saya ucapkan terima kasih arigato gozaimasu.

 

Hadirin yang saya muliakan,

 

Pada acara hari ini juga kita saksikan kegiatan untuk menggalakkan, untuk mengembangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat sekaligus untuk menggalakkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat. Saudara-saudara, kebijakan ekonomi yang kita pilih adalah bukan hanya mengejar pertumbuhan. Kalau yang dikejar hanya pertumbuhan, growth, bisa saja growth kita makin tinggi 6, 7, 8, 9, % tetapi pengalaman di banyak negara, pengalaman di negeri kita sendiri di waktu yang lalu, kalau kita hanya mengejar pertumbuhan semata maka sering tidak mendatangkan rasa keadilan, sering tidak dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, sejak awal pembangunan harus kita tata, anggaran harus kita tata. Di satu sisi meningkatkan pertumbuhan, di sisi lain mendatangkan pemerataan dan keadilan. Oleh karena itu, tahun-tahun terakhir kita susun anggaran yang pertama, yang bisa meningkatkan pertumbuhan, yang kedua bisa menciptakan lapangan pekerjaan, dan yang ketiga yang bisa mengurangi kemiskinan, yang kita sebut dengan kebijakan pro growth, pro job, dan pro poor. Itu bukan hanya motto tetapi harus kita laksanakan melalui program-program nyata.

 

Apa yang kita saksikan pada hari ini contohnya, apa yang kita laksanakan selama ini adalah betul-betul untuk memenuhi semua kepentingan itu. Meskipun kemiskinan juga dihadapi oleh bangsa sedunia, meskipun upaya meningkatkan kesejahetaran rakyat bukan hanya hak Indonesia, tetapi kita sendiri harus lebih gigih berjuang untuk bersama-sama mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Setelah krisis kita berusaha sekuat tenaga untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, meskipun trend-nya baik, makin menurun kemiskinan, makin meningkat kesejahteraan, tapi belum cukup, masih terlalu banyak saudara-saudara kita yang belum sejahtera, oleh karena itulah, mari semua pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota sampai desa bersama masyarakat luas, bersama dunia usaha, semua pihak meningkatkan kesejahteraan rakyat kita.

 

Sebagai wujud dari program peningkatan kesejahteraan rakyat yang mendapatkan anggaran yang besar, puluhan trilyun kita alokasikan, kita telah rumuskan dalam tiga paket bantuan, tiga cluster bantuan. Yang pertama disebut dengan paket bantuan dan perlindungan sosial yang sudah berjalan selama ini dan akan terus kita galakkan, memberikan pengobatan gratis bagi mereka yang miskin dalam bentuk jaminan kesehatan masyarakat, membantu pendidikan bagi mereka yang tidak mampu dengan program bantuan operasional sekolah, memberikan bantuan beras bagi yang tidak mampu dengan harga yang murah, beras untuk rakyat miskin, memberikan bantuan langsung tunai bersyarat yang disebut dengan program keluarga harapan bagi mereka yang juga tidak mampu, memberikan bantuan bagi yang mengalami musibah bencana, dan bantuan bagi kaum lanjut usia. Semua itu adalah bantuan langsung masyarakat. Inilah yang kita ibaratkan ikan. Ikan diperlukan bagi mereka yang memang belum berdaya, yang memang masih memerlukan.

 

Yang kedua, kita mandirikan, kita berdayakan kecamatan, desa, komunitas lokal dengan program PNPM Mandiri, agar ada pembangunan dan peningkatan kegiatan sosial dan ekonomi lokal. Itulah yang terus akan kita galakkan, tahun lalu jumlahnya sekitar hampir 3.000 kecamatan, tahun ini hampir 4.000 kecamatan, tahun depan semua kecamatan, sekitar 5.700, dengan jumlah insya Allah rata-rata 3 milyar. Dan akan terus dilanjutkan ke depan pemerintahan mana pun yang memimpin negeri ini, kita berharap program-program pro rakyat dapat dilanjutkan. Harapan kita makin berdaya kecamatan dan desa, itulah yang kita ibaratkan kail. Bukan hanya dikasih ikan tapi juga dikasih kail.

 

Setelah itu kita berikan paket yang ketiga, Kredit Usaha Rakyat. Apa yang kita dengar kita saksikan banyak sekali usaha mikro, kecil, dan menengah, yang sulit mendapatkan pinjaman modal dari bank-bank yang ada atau lembaga-lembaga perkreditan selama ini. Pemerintah menyadari, oleh karena itulah kita tetapkan kebijakan Kredit Usaha Rakyat dengan pola penjaminan, jaminan yang diberikan oleh pemerintah. Kita sediakan dana sekitar 14 trilyun tahun ini untuk memberikan pinjaman mulai dari 1 juta, 2 juta, 5 juta, atau lebih tinggi lagi dalam skema sekali lagi Kredit Usaha Rakyat. Sejak kita luncurkan bulan November tahun lalu hingga hari ini sudah atau baru mengalir 7 trilyun yang diterima oleh 700.000 nasabah. Kita ingin sampai akhir tahun ini bisa mencapai sasaran sekitar 14 trilyun atau lebih banyak lagi saudara-saudara kita pengusaha mikro kecil dan menengah yang mendapatkan bantuan modal itu. Saya berharap semua pihak perbankan, pemerintah daerah, masyarakat dunia usaha membantu para pengusaha mikro kecil dan menengah mendapatkan fasilitas pinjaman modal yang jaminannya ditanggung oleh pemerintah ini. Ini kita ibaratkan perahu. Mengapa perahu? Orang yang sudah dikasih ikan dan badannya sehat dikasih kail, dia harus mencari tempat untuk mendapatkan ikan, inilah perahunya, lebih luas, lebih banyak ruangnya, memilih apa?, usaha apa?.

 

Harapan saya, karena ini program pro rakyat, untuk rakyat kita dari negara, mari kita sukseskan bersama-sama. Dan khusus karena ada kenaikan BBM yang tidak bisa kita elakkan, dan ini juga terjadi di hampir semua negara, maka bagi yang sangat mengalami kesulitan untuk sementara kita berikan bantuan langsung yang kita sebut BLT sebagaimana dulu kita berikan bantuan pada tahun 2005, 2006 yang lalu ketika kita juga mengalami kenaikan BBM. Semuanya itu saudara-saudara tidak lain adalah agar di negara ini makin tumbuh rasa keadilan yang mampu dan yang kaya tentunya bisa mengatasi keadaan, meskipun kita tahu ada kesulitan sekarang ini sebagaimana dialami oleh bangsa yang lain, tetapi yang tidak mampu, yang miskin, negara bertanggung jawab untuk memberikan bantuan-bantuan. Inilah yang harus kita lakukan secara bersama.


Hadirin yang saya hormati,

 

Demikianlah yang saya sampaikan berkaitan dengan selesainya pembangunan proyek-proyek infrastruktur dan berkenaan dengan penggalakkan Program PNPM dan Program Kredit Usaha Rakyat. Dan akhirnya dengan memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa proyek-proyek infrastruktur di Provinsi Bali dengan resmi saya nyatakan penggunaannya.

 

Sekian.

 

Om shanti, shanti, shanti om.

 


Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI