Peringatan Hari Ibu Ke - 80 sebagai Momentum Perjuangan Kaum Perempuan Indonesia

 
bagikan berita ke :

Selasa, 23 Desember 2008
Di baca 1315 kali


Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta Swasono mengingatkan bahwa peringatan Hari Ibu yang bertepatan dengan Satu Abad Kebangkitan Nasional ini sesungguhnya terdapat kiprah perempuan Indonesia dalam merintis, memperjuangkan mempertahankan dan mengisi kemerdekaaan Indonesia.

Meutia Hatta juga mengatakan sesungguhnya kiprah perempuan Indonesia pada berbagai periode bangsa telah terukir serta tercatat dalam sejarah dan mengerucut pada Kongres Perempuan Indonesia yang pertama tanggal 22 sampai dengan 25 Desember 1928 di Yogyakarta.

Kiprah perempuan Indonesia telah diwujudkan dan dengan semangat nilai-nilai perjuangan kaum perempuan Indonesia itu maka peringatan Hari Ibu kali ini dituangkan dalam tema “Dengan Semangat Satu Abad Kebangkitan Nasional, Kita Tingkatkan Kiprah Perempuan Indonesia dalam Membangun Karakter dan Pekerti Bangsa menuju Indonesia yang Adil, Demokratis, Aman, dan Sejahtera.”

“Melalui tema ini kami ingin mengajak semua pihak untuk terus membangkitkan semangat kesadaran berbangsa dan bernegara, meningkatkan kiprah perempuan dalam membangun karakter dan pekerti bangsa untuk menuju Indonesia yang adil demokratis dan sejahtera,” ungkap Meutia Hatta.

Selain itu Meutia Hatta juga menegaskan bahwa perjuangan meningkatkan semangat kesadaran berbangsa dan bernegara, membangun karakter dan pekerti bangsa, serta mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, merupakan kelanjutan dari cita-cita para pendiri bangsa dan kaum perempuan Indonesia yang diamanahkan pada Kongres Perserikatan Perempuan Indonesia ke - 2 di Jakarta tahun 1935.

Amanah dari Kongres Perserikatan Perempuan Indonesia ke – 2 menetapkan bahwa kewajiban utama perempuan Indonesia adalah menjadi ibu bangsa yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang saling menghormati, berbagi peran antara laki-laki dan perempuan, bersikap positif dan produktif dan memberi kesepakatan terhadap kaum perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan Negara.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan juga mengatakan kaum perempuan Indonesia sebagai ibu dari anak-anaknya merupakan guru utama dan pertama dalam membangun karakter dan pekerti bangsa agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang dihormati mempunyai jati diri setara dengan bangsa lain, dan mengukir peradaban manusia dan membangun dunia yang bermartabat dan beradab.

Pada kesempatan itu juga Meutia Hatta menyampaikan bahwa pemerintah memberikan penghargaan yang tinggi terhadap peran aktif di berbagai sektor pembangunan, tingkat nasional dan pemerintah provinsi kabupaten kota dan tokoh-tokoh perempuan bagi kemajuan dan pemajuan kaum perempuan Indonesia.

Untuk itu Meutia mengajak semua pihak untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, mempertahankan persatuan dan kesatuan kaum perempuan Indonesia dalam membangun karakter dan pekerti bangsa menuju Indonesia yang adil, demokratis, dan sejahtera. Kedua meningkatkan kiprah perempuan Indonesia sesuai dengan potensinya agar menjadi insan yang produktif di berbagai aspek kehidupan dan pembangunan. Ketiga melibatkan kaum perempuan Indonesia dalam mengentaskan upaya-upaya kemiskinan untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia. (HUMAS)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           1           2