PERINGATAN HARI LAHIR 74 TAHUN GERAKAN PEMUDA (GP) ANSHOR, DI GOR SASANA KRIDA, JATIM, 27 APRIL 08

 
bagikan berita ke :

Minggu, 27 April 2008
Di baca 960 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA PERINGATAN HARI LAHIR 74 TAHUN GERAKAN PEMUDA (GP) ANSHOR
DI GOR SASANA KRIDA, PASURUAN, JAWA TIMUR
TANGGAL 27 APRIL 2008


Assalaamu’alaikum warahmatullaahi Wabarakaatuh,


Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Alhamdulillahi rabbil ‘aalamin was sholaatu wassalaamu ‘ala asyrafil anbiya wal mursalin, sayyidina wa maulana muhammaddin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in amma ba’du.

 

Yang saya hormati Saudara Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Saudara Menteri Agama, dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Gubernur Jawa Timur, dan para pimpinan dan pejabat negara yang bertugas di Jawa Timur,

 

Yang saya cintai sahabat saya Ketua Umum Pimpinan Pusat gerakan Pemuda Anshor dan seluruh jajaran serta pimpinan GP Anshor yang hadir pada acara yang membahagiakan ini,

 

Yang saya cintai dan saya muliakan para ulama, para pimpinan pondok pesantren, para kyai, keluarga besar GP Anshor, Yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Marilah pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta’aala karena kepada kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, dan semoga kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada umat, kepada masyarakat, dan kepada bangsa dan negara tercinta.


Marilah pula kita haturkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam serta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut Rasulullah, insya Allah termasuk kita semua sampai akhir zaman.

Para ulama, para sesepuh, hadirin sekalian yang saya muliakan,
Kita mendengarkan dengan seksama sambutan Saudara Saefullah Yusuf yang saya pandang sangat berharga untuk kita renungkan sebagai satu perayaan hari lahir ke-74 Gerakan Pemuda Anshor untuk selanjutnya kita jalankan bersama kedepan sebagai sumbangsih dari keluarga besar GP Anshor kepada bangsa dan negara.

Sangat jelas bahwa peran Nahdatul Ulama, peran GP Anshor telah tercatat dalam tinta emas sejarah Republik Indonesia. Sebelum Indonesia merdeka Nahdatul Ulama, GP Anshor melakukan satu gerakan nasional yang bertumpu kepada keyakinan besar bahwa dikelak kemudian Indonesia akan menjadi negara yang merdeka dan sejahtera.

Sejak itulah Gerakan Pemuda Anshor bersama Nahdatul Ulama telah mengobarkan wawasan keislaman dan wawasan kebangsaan meskipun Indonesia masih dijajah oleh bangsa lain. Setelah Indonesia merdeka tugas, peran, dan kewajiban Gerakan Pemuda Anshor terus berlanjut. Sejarah juga mencatat bahwa pada awal kemerdekaan, GP Anshor aktif untuk ikut menyelamatkan kehidupan negara dan dilanjutkan untuk ikut membangun bangsa. Lengkaplah sudah apa yang dilakukan GP Anshor, yang saudara-saudara lakukan sebelum kemerdekaan 17 agustus 1945 dan setelah itu hingga sekarang dan insya Allah selanjutnya sampai kita semua menyaksikan Indonesia menjadi negara yang maju, adil, sejahtera, dalam naungan dan bimbingan Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

Saudara-saudara,

Kalau GP Anshor dicatat oleh sejarah melakukan perjuangan yang panjang dan berhasil, tentu saja kita semua seluruh rakyat Indonesia mengharapkan perjuangan, peran, dan sumbangan GP Anshor ini dilanjutkan kedepan, sebagaimana disampaikan oleh Saudara Saefullah Yusuf, tantangan, cobaan, ujian yang kita hadapi tidaklah ringan, sebagian karena masih kelanjutan atau merupakan ekor dari krisis yang terjadi di negeri kita 10 tahun yang lalu, sebagian karena situasi dunia yang sedang tidak bersahabat, sebagian memang muncul sebagaimana layaknya kehidupan sebuah bangsa. Terhadap semua tantangan, ujian, dan cobaan itu tidak ada kata lain yang kita ucapkan adalah kita bersatu, kita lebih kompak, kita melangkah bersama, sambil memohon ridho Allah Subhaanahu wa Ta’aala mengatasi semua persoalan yang kita hadapi itu. Dalam kaitan ini, saya berharap, saya mengajak GP Anshor berdiri didepan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh bangsa kita. Kalau dulu bisa dan berhasil saya yakin dengan ridho Allah kedepan pun juga bisa dan berhasil.

Saudara-saudara,

Sering kita mencari contoh bangsa mana yang berhasil melakukan reformasi besar atau transformasi, sering kita mencari contoh pemimpin besar mana yang berhasil melakukan perubahan yang maha besar. Kita telah memiliki contoh yang agung yaitu Rasulullah Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassalam. Dunia mencatat Rasulullah adalah pemimpin besar, pemimpin agung yang bisa mengubah kehidupan sebuah bangsa, yang berhasil melakukan reformasi, yang berhasil membangun karakter, membangun negara, membangun bangsa yang kita kenal dengan istilah character building, nation building, state building, adalah Nabi Muhammad Sallalahu Alaihi Wassalam, yang mengubah keadaan negara dari zaman kegelapan, zaman jahiliyah kepada cahaya iman yang terang benderang adalah pemimpin yang tawakal, tegar senantiasa bersyukur menghadapi ujian, cobaan yang sangat sangat sangat berat bahkan dengan kesabarannya itu mengajak semua dengan kasih sayang, dengan perhatian, dengan ketulusan untuk mengatasi ujian yang seolah-olah tidak bisa diatasi oleh manusia manapun, sejarah yang juga mencatat perjuangan besar, reformasi besar itu dapat dilaksanakan dengan sangat gemilang oleh Nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wassalam. Marilah kita mencontoh, marilah kita membangun keyakinan, dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah kita bekerja bersama-sama untuk mengatasi masalah itu.

Saya punya keyakinan dihadapan para ulama, saudara-saudara semua kalau kita mencontoh apa yang dilaksanakan Rasulullah, seberat apapun tantangan yang kita hadapi selalu ada jalan di depan, bersama kesukaran ada kemudahan, Tuhan tidak akan mengubah nasib sebuah kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Jika bangsa Indonesia ingin maju, bangsa kita sendiri yang bersatu, bekerja keras melangkah bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Hadirin yang saya cintai,

Sekarang ini negara kita sedang melakukan perubahan besar, transformasi dan reformasi, terlebih setelah 10 tahun yang lalu kita mengalami krisis. Transformasi sebuah bangsa sebagaimana yang dialami bangsa lain selalu memerlukan waktu, tidak seperti membalik telapak tangan, tidak seindah bulan purnama tetapi, kadang-kadang kita menghadapi angin yang kencang, badai, taufan, tapi percayalah sekali lagi dengan keteguhan iman, keyakinan diri, kerja keras kita semua, rintangan alam, tantangan seperti itu juga dapat kita atasi.

Dunia pun kadang-kadang tidak bersahabat seperti sekarang ini, yang disampaikan oleh Saudara Saefullah Yusuf tiba-tiba harga minyak meroket di langit, bertahan, bertengger di atas, tiba-tiba harga pangan melonjak dengan tajam, tiba-tiba iklim berubah seperti ini, mendatangkan malapetaka di belahan dunia, sebagian kehendak Allah Subhanahu Wa ta’ala, sebagian yang lain karena kesalahan umat manusia dan terakhir ini terjadi gejolak keuangan global, menunjukan dunia pun kadang-kadang tidak bersahabat bagi bangsa kita yang sedang berbenah diri, membangun kembali setelah kita mengalami krisis di waktu yang lalu.

Sekali lagi jangan pernah kita mengenal putus asa, jangan kita berpikiran pesimis, jangan kita berpikiran negatif, jangan kita tidak yakin diri, transformasi harus berlanjut terus, pembangunan moral dan akhlak bangsa harus kita teruskan, pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat juga harus kita sukseskan dan semua agenda pembangunan yang kita jalankan dewasa ini.

Saudara-saudara,

Kalau kita jujur, sesungguhnya dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu pun, saat krisis yang kita alami satu demi satu masalah telah kita selesaikan, ada perbaikan di sana-sini, bersyukur kita, tetapi kita harus jujur, masih banyak pekerjaan rumah, masih banyak masalah yang harus terus menerus kita carikan solusinya, kita perbaiki ke arah yang lebih baik lagi.

Dalam kaitan ini, saya mengajak saudara-saudara keluarga besar GP Anshor untuk juga bersama-sama keluarga besarnya yang lain mengatasi masalah ini bersama-sama.

Saudara-saudara,

Beberapa hari yang lalu saya bertafakur, melakukan kontemplasi bersama teman-teman yang lain di Yogyakarta. Sampailah pada satu kesimpulan sesungguhnya dengan mahalnya harga pangan di dunia, bagi Indonesia itu bukan musibah, tapi berkah, rahmat Allah Subhaanahu wa Ta’aala, apabila sadar kita, tanah air kita, lahan-lahan pertanian kita olah dengan benar, kita tata dengan baik, yang tumpang tindih di bereskan, mereka-mereka yang punya hak guna usaha kemudian tanahnya ditelantarkan kita suruh untuk melaksanakan atau mengerjakan tanah itu dan sebagainya, dan sebagainya. Jika tahun ini, tahun depan dan seterusnya kita bisa meningkatkan produksi pangan, beras, jagung, kedelai, gula, daging sapi, daging ayam, telor dan lain-lain maka sekali lagi bagi dunia yang miskin sumber daya alam, yang miskin tanah pertanian barangkali itu sebuah kesulitan besar tetapi bagi bangsa kita insya Allah ini adalah berkat dan rahmat Allah Yang Maha Kuasa.

Saya mendorong, saya mengajak keluarga besar Anshor bersama pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan mulai sekarang dan ke depan, para menteri terkait, gubernur, bupati, ajaklah kader-kader GP Anshor untuk bersama-sama meningkatkan produksi pangan ini.

Jawa Timur saja insya Allah akan ada surplus 3 juta ton, 3 tahun yang lalu kita tidak percaya apa bisa Indonesia berswasembada beras lagi, banyak yang skeptis, yang mengejek, yang mudah menyalahkan, tapi saya katakan, oke tidak cukup dengan salah menyalahkan, mengejek, menghina. Mari kita betul-betul bekerja meningkatkan produksi padi, Tuhan Maha Besar, terima kasih kepada semua. Tahun lalu keadaan beras kita sudah pada tahapan yang cukup, tahun inipun insya Allah kalau tidak ada gangguan yang serius, kita bisa lebih. Nah kalau ini kita pertahankan terus menerus berarti bukan hanya swasembada beras kita tapi surplus. Demikian juga produk yang lain. Oleh karena itu, dengan pelajaran itu saya punya keyakinan kita bisa meningkatkan produksi pangan lebih besar lagi.

Sanggupkah atau bersediakah saudara-saudara mengikut meningkatkan produksi pangan? Terima kasih. Kasih tepuk tangan yang meriah. Dunia juga mengalami krisis energi, harga minyak setinggi langit. APBN kita menhadapi persoalan yang berat tapi bangsa yang cerdas, bangsa yang tegar, tawakal dan berikhtiar harus mencari apa berkah atau hikmah dari mahalnya harga minyak di dunia ini.

Yang harus kita lakukan adalah terus meningkatkan produksi minyak dan gas dalam negeri tetapi ingat mari kita kembangkan sumber-sumber energi lain selain minyak. Banyak yang bisa kita gunakan, banyak yang bisa kita bangun di desa-desa, di kecamatan-kecamatan, kerja sama dengan pemerintah. Saya juga mendorong saudara-saudara, keluarga besar Anshor ikut mengembangkan energi yang ramah lingkungan dan tidak selalu menggunakan bahan bakar minyak yang harganya kelewat mahal.

Saudara-saudara,

Masih ada satu lagi, menghadapi krisis minyak, harga yang sangat tinggi bangsa kita harus hemat energi. Bangsa kita belum disebut bangsa yang hemat energi, masih termasuk bangsa yang boros energi, hidup boros tidak baik, bukan kehidupan yang islami, marilah mulai sekarang terutama mereka yang sering berboros-boros dalam soal energi, listrik, BBM, air, dan segala macam. Mari mulai sekarang kita berhemat energi, tolong GP Anshor dimanapun, liat, awasi, cek, apakah masih ada yang tidak berhemat energi di negeri ini, ajak mereka berhemat dalam bidang energi.

Krisis lingkungan, hutan ditebang, digunduli, dicuri, dijual secara gelap, lingkungan rusak, banjir, longsor, yang meninggal banyak, kerusakan harta benda juga banyak, negara dirugikan, nggak dapat keuntungan, mereka yang mencuri, yang menyelundupkan mendapatkan keuntungan bermilyar-milyar, harus kita hentikan. Kalau hutan kita hijau kembali insya Allah sehat negara kita, insya Allah akan bisa berkurang banjir dan bencana-bencana alam.

Terima kasih GP Anshor, terima kasih atas semangatnya untuk ikut menanam pohon, saya minta kepada menteri terkait untuk gerakan menanam pohon, ajak, libatkan secara aktif GP Anshor, mulai sekarang dan kedepan. Kalau itu dilakukan, GP Anshor bukan hanya milik masa lalu, tapi GP Anshor milik masa depan. Saya berterima kasih dengan Gus Ipul, 9 tahun memimpin GP Anshor sangat aktif, banyak kontribusinya, banyak partisipasinya, tolong dilanjutkan. Akhirnya, GP Anshor tidak cukup menjadi bentengnya ulama, meskipun itu sangat penting, tidak hanya berjuang untuk Nahdatul Ulama tapi harus menjadi bentengnya Indonesia, harus menjadi bentengnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI dari Sabang sampai Merauke, dari Myanga sampai Pulau Rote, sanggup saudara? Kalau ada yang memcoba-coba mengganggu Indonesia, memecah belah, sanggupkah Anshor berdiri di depan? Yang mengganggu keutuhan NKRI, sanggupkah saudara berjuang? untuk mengganti ideologi negara dengan ideologi yang lain, sanggupkah saudara di depan? Terima kasih kita semua bangga, tepuk tangan untuk Anshor.

Pesan saya sebagai seorang yang sedang mengemban amanah, satu, jadilah GP Anshor, keluarga besar yang betul-betul menjalankan kehidupan yang islami, kehidupan yang religius, menjadi contoh bagi anggota masyarakat yang lain. Yang kedua, tegakkanlah demokrasi dan keadilan di negeri ini, dan yang ketiga jangan menunggu esok atau lusa, mulai sekarang bangun peluang baru dari krisis pangan, energi, dan lingkungan. Tiga hal itulah yang saya sampaikan pada hari yang bersejarah hari ini sebagai kecintaan saya kepada GP Anshor.

 

Saudara-saudara,

Akhirnya marilah kita terus mohon pada Allah Subhaanahu wa Ta’aala agar kita diberikan bimbingan, petunjuk dan lindungan agar ditunjukan jalan yang benar, jalan Allah untuk mencapai tujuan yang mulia, selamat berjuang GP Anshor, Allah beserta kita.

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI