PERINGATAN HARI TNI KE-63, DI MARKAS KOMANDO KAWASAN ARMADA TIMUR, SURABAYA, 14 OKTOBER 2008
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PERINGATAN HARI TNI KE-63
DI MARKAS KOMANDO
KAWASAN ARMADA TIMUR, SURABAYA
PADA TANGGAL 14 OKTOBERÂ 2008
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Para Perwira, Bintara, dan Tamtama Tentara Nasional Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya pada hari yang cerah ini di Dermaga Ujung Surabaya kita hadir bersama-sama untuk memperingati hari kelahiran Tentara Nasional Indonesia yang ke-63.
Pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, saya mengajak hadirin sekalian untuk sejenak menundukkan kepala, mengenang, dan memberikan penghormatan serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pejuang, para pahlawan bangsa serta para prajurit TNI yang telah mendahului kita. Para pejuang pendahulu kita dengan kecintaan, perjuangan, dan pengabdian yang tulus kepada bangsa dan negara telah rela berkorban jiwa dan raga untuk mempertahankan kedaulatan negara dan mengawal tegaknya Sang Merah Putih di seluruh persada nusantara. Marilah kita lanjutkan perjuangan dan pengorbanan para pendahulu kita itu dengan terus menjaga kedaulatan dan keutuhan negara serta terus melaksanakan pembangunan berkelanjutan menuju masa depan yang lebih baik.
Prajurit TNI yang saya cintai,
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Peringatan hari jadi TNI yang ke-63 tahun ini bertepatan dengan peringatan seratus tahun Kebangkitan Nasional, sepuluh tahun reformasi nasional, dan satu dasawarsa reformasi internal TNI. Oleh karena itu, pilihan tema peringatan hari jadi TNI kali ini yaitu “Dengan Semangat Satu Abad Kebangkitan Nasional TNI Bersama Segenap Komponen Bangsa Siap Menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesiaâ€, saya anggap tepat dan relevan. Perjuangan panjang TNI sejak awal kemerdekaan hingga sekarang ini telah menempa TNI menjadi kekuatan utama dalam mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dinamika perjuangan dan pasang surut peran TNI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah makin mendewasakan TNI dalam bersikap dan bertindak untuk menegakkan integritas NKRI. Tahun ini sesungguhnya merupakan tahun yang sangat penting bagi kesinambungan peran dan tugas TNI di masa depan karena pada tahun ini sebagaimana saya katakan tadi genap sepuluh tahun reformasi dalam tubuh TNI. Sebagai bagian dari komponen utama pertahanan negara, TNI telah mencanangkan paradigma baru dan melaksanakan reformasi internalnya.
Reformasi yang antara lain telah mengembalikan peran utama TNI sebagai pengawal kedaulatan negara. TNI tidak lagi terlibat dalam kegiatan-kegiatan politik praktis. TNI tidak lagi terjun dalam aktivitas lain di luar bidang pertahanan. Reformasi seperti ini sangat penting agar TNI dapat semakin efektif dan profesional dalam menjaga dan menegakkan kedaulatan NKRI. Karenanya, reformasi TNI tidak boleh terhenti dan harus terus dilanjutkan. Selama satu dasawarsa ini reformasi internal TNI pada hakikatnya telah berlangsung dengan baik. Kita bersyukur TNI telah sanggup melalui masa-masa krusial tanpa adanya persoalan yang di luar kemampuan untuk mengatasinya. Namun harus disadari bahwa proses transformasi secara utuh tentu memerlukan waktu. Karenanya, dukungan dan pengertian semua pihak tetap diperlukan agar reformasi TNI dapat mencapai tujuan sebagaimana yang kita kehendaki bersama.
Terkait dengan postur TNI, sebagai alat pertahanan sekaligus komponen utama pertahanan negara, pembinaan yang dilakukan selama sepuluh tahun terakhir telah memungkinkan terbentuknya postur TNI yang semakin solid, tangguh, profesional, dan modern. Kita sadar, upaya pengembangan postur masih sangat dibatasi oleh kemampuan anggaran negara. Namun, kita patut bersyukur, meskipun TNI dihadapkan pada keterbatasan alutsista dan keterbatasan anggaran, semua itu tidak mengurangi disiplin, loyalitas, semangat juang, dan profesionalisme para prajurit TNI.
Prajurit TNI yang saya banggakan,
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Tantangan yang dihadapi oleh TNI di abad ke-21 ini tidak semakin ringan. Konstelasi lingkungan strategis, baik pada lingkup nasional, regional, dan global terus berubah dengan cepat. Meskipun perang dingin telah lama berakhir, namun dunia tidak serta-merta menjadi damai. Dunia terus bergejolak. Bahkan pada kenyataannya, politik kekuatan atau power politic, makin menjadi bagian dari penyelesaian masalah. Beberapa negara juga terus meningkatkan anggaran militernya, terus memperkuat angkatan bersenjatanya, bahkan sebagian ingin melengkapinya dengan senjata pemusnah massal. Penggunaan politik kekuatan itu mewujud pada penggunaan instrumen militer untuk mencapai tujuan politik. Meskipun saat ini banyak permasalahan dunia yang telah dapat diselesaikan dengan pendekatan politik dan diplomasi, tetapi pendekatan militer sering kali masih tetap dilakukan. Kita menyaksikan hal itu pada kasus-kasus konflik antarnegara yang terjadi di berbagai belahan dunia belakangan ini. Bahkan ada tanda-tanda yang mencemaskan akan munculnya ketegangan baru dalam hubungan antarbangsa sebagaimana situasi perang dingin yang lalu. Tentu seluruh masyarakat dunia harus bekerja sama untuk mencegahnya.
Di sisi lain Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas dengan posisi geografis yang amat strategis, tentu memerlukan sistem pertahanan yang tangguh. Sistem pertahanan yang didukung oleh tentara yang kuat dan profesional sehingga memancarkan daya tangkal yang tinggi. Tentara yang ditakuti lawan, disegani kawan, dan dicintai rakyat. Tentara yang berada di garda terdepan dalam mempertahankan setiap jengkal tanah di negeri tercinta ini.
Dalam membangun kemampuan tangkal yang cukup, pemerintah memberikan perhatian besar pada pembangunan kekuatan TNI agar mampu menjadi komponen utama pertahanan nasional yang tangguh dan handal. Meskipun anggaran pertahanan kita masih terbatas, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan anggaran TNI terutama yang berkaitan dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan serta peningkatan kesejahteraan prajurit.
Syukur Alhamdulillah, sekalipun masih perlu ditingkatkan lagi, pada periode empat tahun terakhir ini kesejahteraan prajurit, termasuk para pensiunan TNI secara terus-menerus telah ditingkatkan. Upaya ini penting mengingat keberadaan alutsista yang modern dan kesejahteraan prajurit yang makin meningkat akan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas TNI, termasuk meningkatnya moril para prajurit kita untuk mengemban tugas-tugas yang diberikan oleh negara.
Para Prajurit TNI yang saya cintai,
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Pada kesempatan yang baik ini sesuai dengan kewenangan konstitusional saya, saya ingin memberikan instruksi untuk dipedomani oleh segenap jajaran Departemen Pertahanan dan TNI sebagai berikut: pertama, TNI saya minta untuk terus mengikuti kecenderungan dan perkembangan dunia serta berbagai potensi yang memungkinkan terjadinya konflik di abad 21 ini, lakukan terus analisis dan kajian ancaman, identifikasikan berbagai skenario ancaman, serta kembangkan strategi dan kebijakan untuk menghadapi skenario itu. Kedua, mutakhirkan dan kembangkan terus kebijakan dan strategi pertahanan, rencana contingency, dan doktrin karena corak penyelenggaraan peperangan akan terus berubah dari waktu ke waktu. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan telekomunikasi, akan menjadikan perang masa depan semakin kompleks. Oleh karena itu, TNI harus siap untuk menghadapi perang, baik yang bersifat konvensional maupun yang asimetris, non konvensional, dan bentuk-bentuk peperangan lainnya. Ketiga, pelihara dan mantapkan kesiagaan militer kita. Terus lakukan latihan, baik intra angkatan maupun latihan gabungan antar angkatan secara berkala. TNI harus dapat, sanggup, dan mampu dikerahkan dan ditugaskan secara cepat kapanpun dan kemanapun. Keempat, lanjutkan reformasi TNI secara tuntas. Hormati pranata hukum dan demokrasi di tanah air, terus kawal kehidupan berbangsa dan bernegara kita yang bertumpu pada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Para Prajurit TNI yang saya banggakan,
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Dalam kaitan dengan pemenuhan kebutuhan alutsista, saya instruksikan untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan alutsista produksi dalam negeri melalui kerjasama dengan berbagai pihak terkait. Optimalkan pemanfaatan produk industri pertahanan nasional kita. Tingkatkan perkembangan riset dan teknologi guna mengembangkan industri pertahanan nasional yang tangguh dan sanggup memenuhi kebutuhan pertahanan kita. Saya minta TNI juga terus meningkatkan dan melanjutkan kerjasama militer yang telah terjalin baik dengan negara-negara sahabat, terutama di kawasan Asia Tenggara agar stabilitas kawasan tetap terjaga dengan baik.
Peserta upacara sekalian yang saya hormati,
Dalam menghadapi Pemilu tahun 2009 mendatang, saya instruksikan kepada seluruh prajurit TNI agar tetap memegang teguh komitmen netralitas TNI serta tidak terlibat dalam politik praktis. Saya tegaskan sekali lagi bahwa loyalitasTNI adalah tegak lurus, hanya kepada bangsa dan negara melalui kebijakan dan keputusan politik pemerintah yang sah. Sebagai negara demokrasi, pemerintahan boleh berganti setiap lima tahun, tetapi loyalitas TNI tidak boleh goyah dan berubah. Pegang teguh doktrin TNI dan jangan sekali-kali kalian nodai dan cederai. Pegang teguh amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman bahwa TNI adalah satu-satunya milik nasional yang tetap, tidak pernah berubah.
Para Prajurit TNI yang saya banggakan,
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Sebelum saya mengakhiri sambutan ini, pada kesempatan yang baik ini, kepada segenap prajurit TNI dan seluruh rakyat Indonesia, saya ingin menjelaskan dan menegaskan kembali situasi perekonomian dunia saat ini serta apa langkah-langkah kita untuk mengurangi dampaknya bagi perekonomian kita. Sebagaimana Saudara-saudara ketahui, pemerintah bersama dengan penyelenggara negara yang lain terus melakukan pengelolaan terhadap perekonomian kita akibat gejolak keuangan global tersebut. Kita tidak perlu cemas karena semuanya berada dalam pengendalian kita. Saya berharap kita tetap tenang dan berpikir rasional seraya terus menangani persoalan itu secara tepat. Pemerintah terus bekerja sama dengan Bank Indonesia dan dunia usaha untuk mengamankan perekonomian kita. Pemerintah juga melakukan komunikasi dan konsultasi dengan DPR-RI untuk memastikan langkah-langkah nasional yang tepat. Insya Allah, dengan kebersamaan kita semua, dampak dari krisis keuangan global ini dapat kita minimalkan.
Dalam kaitan ini, agenda utama dan prioritas pemerintah adalah pertama, rakyat harus kita lindungi dengan memastikan semua program peningkatan kesejahteraan rakyat yang tertuang dalam APBN dan APBD tetap berjalan dan tidak terganggu. Kedua, sektor riil yang juga berkaitan dengan kepentingan masyarakat dapat kita jaga agar tetap menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyat, dan ketiga, meskipun tidak semua berada dalam jangkauan kita, kita terus mengatasi kemelut di pasar modal, pasar valuta, dan pasar keuangan kita agar penerimaan negara dan pembiayaan untuk dunia usaha tetap terjaga dengan baik.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Para prajurit TNI yang saya cintai,
Dewasa ini kita hidup dalam era globalisasi dan tatanan ekonomi pasar terbuka yang bersifat global. Disamping menghadirkan peluang bagi perekonomian kita, tatanan perekonomian dunia seperti itu juga rawan akan gejolak dan krisis yang setiap saat bisa memukul perekonomian bangsa-bangsa di seluruh dunia. Seperti krisis keuangan global seperti ini, negara kita yang sesungguhnya tidak bersalah dan justru sedang melakukan pembangunan ekonomi dengan iklim yang makin sehat dan baik, tiba-tiba harus terpaksa menerima getahnya dari apa yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara maju yang lain. Oleh karena itu, ke depan sambil berjuang untuk ikut membentuk tatanan ekonomi dunia yang adil, saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk lebih menggunakan dan meningkatkan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri agar tidak terhantui oleh bahaya arus modal keluar. Bangsa kita harus makin rajin dan meningkatkan tabungan untuk membiayai investasi dalam negeri kita. Kita harus memperkuat perekonomian domestik termasuk pasar dalam negeri kita, agar pertumbuhan ekonomi kita tidak terlalu mengandalkan pada ekspor yang setiap saat bisa terancam manakala ekonomi dunia mengalami resesi.
Daya beli masyarakat perlu terus kita tingkatkan agar pasar domestik makin tumbuh dengan baik. Kita perlu terus menggalakkan penggunaan produk dalam negeri dibandingkan dengan barang-barang impor, agar devisa kita tidak terkuras dan neraca pembayaran kita tetap aman.
Mari terus kita cukupkan kebutuhan pokok rakyat, utamanya pangan agar ketika dunia mengalami krisis, kebutuhan pokok rakyat tetap dapat dipenuhi. Mari kita majukan ekonomi daerah di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota agar semuanya menjadi sumber kekuatan dan sabuk pengaman perekonomian kita, dan mari kita kelola penggunaan sumber daya alam kita, utamanya minyak, gas, batubara, dan produk kelapa sawit agar benar-benar dapat meningkatkan penerimaan negara dan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Saudara-saudara,
Kita rasakan globalisasi dan tatanan pasar bebas sering tidak adil dan tidak memberikan peluang yang sama pada negara-negara berkembang. Oleh karena itu, sebagai bangsa kita harus mampu mengembangkan kebijakan dasar dan grand strategy yang tepat, untuk menuju kesemuanya itu perlu saya sampaikan bahwa sesungguhnya arah dan agenda kita sudah benar, mari kita jalankan dan sukseskan bersama-sama.
Para prajurit TNI yang saya banggakan,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Demikianlah amanat saya, akhirnya saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para prajurit TNI yang telah melaksanakan tugas di seluruh pelosok tanah air dan tugas misi perdamaian dunia di mancanegara dengan baik. Selamat melanjutkan tugas, berikan pengabdian yang terbaik kepada rakyat, bangsa, dan negara tecinta.
Terima kasih, Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia.
Â
Wassalamu’ alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI