Peringatan Hari Tuberkolosis Sedunia 2011

 
bagikan berita ke :

Jumat, 25 Maret 2011
Di baca 789 kali

Untuk mempercepat upaya itu, Wapres meminta seluruh jajaran aparat kesehatan bekerja dengan menggunakan hati.Wapres menegaskan pentingnya para aparat mendengar suara hati agar lebih bersemangat. Semangat itulah yang muncul dalam testimoni Fatmawati, seorang mantan penderita TB yang sudah berhasil mengibat penyakitnya. Dan tak cuma berhenti di situ, Fatmawati setelah sehat juga aktif membantu penderita TB dari kalangan kurang mampu untuk lebih memahami penanganan TB dan mencari pengobatan gratis yang tersedia di puskesmas. "Harapan saya, makin banyak informasi mengenai penanganan TB dan makin banyak puskesmas yang menyediakan pengobatan gratis," tutur Fatmawati.

Semangat seperti Fatmawati ini, menurut Wapres,  harus diadopsi oleh seluruh aparat pemerintah yang menangani masalah kesehatan. Sebab, biasanya para petugas yang sibuk dengan tugas rutin sehari-hari menjadi kurang peka. Padahal, TB masih menjadi masalah besar di Indonesia dan lebih banyak berjangkit di kalangan keluarga miskin. Maka penanganannya pun harus berjalan paralel dengan penanggulangan masalah kemiskinan.

Satu hal lain yang tak kalah pentingnya adalah, Indonesia sampai saat ini belum mampu menangani TB secara mandiri. "Kita masih mengandalkan bantuan luar negeri, saya menghargai itu. Tapi, dalam jangka panjang, jangan kita terus mengandalkan pada bantuan dari luar. Kita harus menggunakan kemampuan sendiri, kata Wapres. Itu sebabnya seluruh aparat negara yang bertugas di bidang kesehatan harus bekerja lebih giat lagi untuk mengatasi TB. "Sertailah dengan hati agar hasilnya bisa optima," tutur Wapres.

Peringatan Hari TB Sedunia kali ini memilih tema On the Move Against Tuberculosis, Transforming the Fight Toward Elimination of Tuberculosis. Di Indonesia tema ini dsesuaikan menjadi Terobosan Melawan Tuberkulosis menuju Indonesia Bebas TB. Pada 2010, angka keberhasilan pengobatan mencapai 89,7% sedangkan angka kematian akibat TB sudah berhasil diturunkan lebih dari 50% dari 92 per 100.000 penduduk pada 1990 menjadi 27 per 100.000 penduduk pada tahun 2010.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, para pejabat dari berbagai instansi dan pemerintah daerah, perwakilan dari organisasi internasional, aktivis dan penggiat pemberantasan TB di tanah air. Bertindak selaku tuan rumah adalah Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih. (Bey

http://www.wapresri.go.id/index/preview/berita/1186

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0