Perkuat Hubungan dengan Lembaga Non Struktural, Kemensetneg Hadiri Hari Penyiaran Nasional ke-86

 
bagikan berita ke :

Selasa, 02 April 2019
Di baca 1279 kali

Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) yang berlangsung setiap tanggal 1 April menjadi momentum bagi insan penyiaran dan masyarakat terhadap perkembangan dan kemajuan dunia penyiaran nasional. Peringatan Harsiarnas tidak hanya bersifat seremonial saja, namun seluruh insan penyiaran nasional harus memahami sebagai refleksi historis dan kritis terhadap perkembangan dunia penyiaran nasional. Semangat Harsiarnas sendiri diilhami oleh para pemangku penyiaran di masa lalu, salah satunya Mangkunegoro VII (1916-1944) yang mendirikan Solosche Radio Vereeniging (SRV). SRV merupakan stasiun radio pertama milik bangsa Indonesia yang didirikan pada 1 April 1933 dengan siaran berbahasa Indonesia. Semangat inilah yang kemudian dihidupkan kembali dalam konteks media penyiaran modern saat ini.


Memperingati Harsiarnas yang jatuh pada tanggal 1 April 2019, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyelenggarakan rangkaian Peringatan Harsiarnas ke-86 yang berlangsung tanggal 30 Maret s.d. 3 April 2019 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. KPI sebagai representasi publik dalam mengawasi penyelenggaran penyiaran berperan penting untuk memastikan dunia penyiaran hadir sesuai arah dan tujuan yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.


Dalam pembukaan acara tersebut, Kementerian Sekretariat Negara dalam hal ini Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan Daerah, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan hadir sebagai bentuk apresiasi, pemantauan kegiatan KPI, dan meningkatkan hubungan dengan KPI. Sebagai informasi, Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan Daerah mempunyai tugas dan fungsi antara lain melakukan pemantauan secara aktif dinamika dan kegiatan lembaga non struktural.


Puncak Peringatan Harsiarnas ke-86


Pembukaan Rangkaian Peringatan Harsiarnas ke-86 yang berlangsung di kawasan Siring Menara Pandang Banjarmasin tanggal 1 April 2019, dihadiri oleh Ketua KPI Yuliandre Darwis dan dibuka secara langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.

 

Yuliandre dalam sambutannya mengungkapkan Peringatan Harsiarnas kali ini sangat berarti karena Presiden Joko Widodo pada tanggal 29 Maret 2019 lalu telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2019 tentang Hari Penyiaran Nasional.


“Hari ini kita mendapat kado manis dari sebuah pemerintah yang tegas untuk menetapkan pada 1 April 2019 menjadi Hari Penyiaran Nasional dengan Surat Keputusan Presiden yang ditandatangani pada 29 Maret 2019, kurang lebih 3 hari yang lalu sebelum hari penyiaran nasional ini dilaksanakan”, tutur Yuliandre. Yuliandre juga menyebut bahwa Keppres tersebut menjadikan sebuah spirit baru, stimulasi bagi lembaga penyiaran, ada suatu wadah untuk saling kontrol, saling koreksi, saling melakukan sebuah konsolidasi bagaimana penyiaran ini mampu mempersembahkan yang terbaik dalam membentuk karakter masyarakat yang sehat dan berkualitas untuk kepentingan bangsa Indonesia.


Lebih lanjut Yuliandre juga menjelaskan pentingnya peran KPI dalam mengawasi penyiaran yang baik dan berkualitas, “Hal ini bisa dibuktikan ketika terjadi bencana, ketika hoax dimana-mana, fake news bertebar dimana-mana, hanya satu informasi yang bisa dipercaya, yaitu melalui media televisi dan radio yang diatur oleh undang-undang negara kita, karena ada KPI yang selalu menjadi partner bersama lembaga penyiaran untuk menjadi guidance dan track sehingga semuanya sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku”.


Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengucapkan terimakasih atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Provinsi Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah Harsiarnas ke-86. Paman Birin (sapaan akrab Sahbirin Noor) juga berharap mutu penyiaran di Indonesia semakin sehat dan berkualitas. Eksistensi lembaga penyiaran juga berperan sangat penting merekatkan persatuan dan kesatuan.


Rakornas Penyiaran Tahun 2019


Dalam rangkaian Harsiarnas ke-86, juga turut digelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI Tahun 2019. Rakornas secara resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Ketua KPI Yuliandre Darwis, dan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Sekda Pemprov Kalsel) Abdul Haris.


Wiranto menyampaikan bahwa menjaga persatuan dan kesatuan melalui penyiaran sangat penting dan efektif karena informasi melalui media penyiaran dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan kebenaran informasinya.


“Penyiaran kita sudah sangat matang dan berpengalaman sehingga sangat tepat untuk melakukan hal-hal yang cukup siginifikan dalam merawat dan menjaga persatuan dalam kebhinekaan,” ujar Wiranto saat menyampaikan keynote speech dalam Seminar Nasional bertema “Merawat Kebhinekaan Melalui Penyiaran yang Sehat dan Berkualitas”.

 

 

Di sela-sela Rakornas juga diselenggarakan Seminar Nasional dengan menghadirkan narasumber Plt. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti dan Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Yudi Latief. Baik Niken maupun Yudi mengungkapkan bahwa untuk menghindari hoax lembaga penyiaran harus melakukan fake checking, serta menanamkan keyakinan dan ideologi Pancasila terhadap lembaga penyiaran dan wajib diawasi langsung oleh KPI dan KPI Daerah.

 

 

Peringatan Harsiarnas ke-86 Tahun 2019 dihadiri lebih kurang 3.500 peserta yang terdiri atas unsur KPI Daerah, Kementerian dan Lembaga, Organisasi Massa dan Keagamaan, Organisasi Kepemudaan, Guru/Mahasiswa/Pelajar, LSM Media/Pemerhati Media, Masyarakat dan Lembaga Penyiaran Publik dan Swasta. (DAR/Hubungan Lembaga Negara dan Daerah – Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
3           0           0           0           0