PERLUNYA PERTUMBUHAN EKONOMI AGAR EKSPOR 2008 AMAN

 
bagikan berita ke :

Jumat, 15 Februari 2008
Di baca 803 kali

           

            Menurut Presiden tercatat perkembangan ekspor non migas tahun 2007 15,5 % setara dengan nilai US$ 91,9 miliar. Sedangkan pertumbuhan ekspor migas adalah empat persen. ”Sebetulnya dari segi komponen hal ini tumbuh sebesar 47,4%, hal ini perlu dipertahankan karena kontribusi ekspor cukup tinggi bagi pertumbuhan ekonomi, mewujudkan stabilitas ekonomi, sosial dan politik,” ujarnya.

 

            Presiden juga menegaskan bahwa perlunya sinergi antara Departemen Perdagangan dengan departemen lainnya. Misalnya Departemen Perindustrian dan Departemen Pertanian agar barang yang diekspor kompetitif. “Kita juga harus memikirkan bersama infrastruktur yang ada agar tidak mengganggu pertumbuhan perdagangan ekspor, hingga sentra-sentra industri mengintensifkan untuk pengembangan infrastruktur yang diperlukan,” tegasnya.

 

Mengenai masalah ekspor impor ini, Presiden mengatakan, pemerintah berupaya agar nilai tukar rupiah memiliki nilai yang pas. Dengan demikian barang-barang produksi Indonesia lebih kompetitif pada tingkat global.  Untuk mendukung hal itu diperlukan iklim investasi yang baik dengan mengefisiensikan mekanisme ekonomi. Daerah juga diminta agar tidak boros dan efisien. “Supaya kita tidak merugi di negeri sendiri, karena tidak kompetitif  akibat biaya ekonomi yang terlalu tinggi,” katanya.

 

Untuk menyambut ASEAN Economic Community tahun 2015, Presiden menegaskan bahwa Indonesia harus siap menyambutnya. Untuk itu produksi Indonesia harus memiliki daya saing tinggi, agar ketika keran ekonomi bebas dibuka Indonesia sudah siap untuk masuk dalam kerjasama kawasan ini.

 

”Pemerintah akan berupaya dan tidak akan tinggal diam dalam setiap tindakan dan kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, menstabilkan harga-harga bahan pokok, ekspor terjaga dan impor tidak ada hambatan,”  lanjutnya.

 

Dalam kesempatan kali juga Presiden mengatakan produk handicraft dan barang produksi budaya perlu diberdayakan, maka diperlukan kerjasama antara pemerintah dengan Usaha Kecil Menengah serta dunia perbankan agar memberikan kemudahan dan ruang bagi timbulnya ekonomi kreatif, yang akhirnya bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan juga menggerakan ekonomi rakyat di Indonesia.

 Rakortas ini dihadiri selain oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Kesra, Menko Polhukam, Mensesneg, dan Menteri Perindustrian. (HUMAS-SETNEG)  
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0