Persiapan Sidang Tahunan ADB di Bali

 
bagikan berita ke :

Kamis, 23 April 2009
Di baca 1106 kali

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam ratas (rapat terbatas) kabinet yang dipimpinnya di Kantor Kepresidenan hari Rabu (22/4) siang menerima laporan mengenai persiapan pelaksanaan Sidang Tahunan ke-42 ADB (Asian Development Bank) yang akan diselenggarakan di Bali tanggal 2 s/d 5 Mei 2009. ADB yang beranggotakan 67 negara adalah lembaga keuangan pembangunan kedua terbesar di dunia. Aset dari ADB saat ini mencapai 70,5 milyar Dolar AS, dengan total pinjamannya sebesar 30,3 milyar Dolar AS.

Plt. Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, dalam pertemuan tahunan tersebut akan ada 22 seminar yang di host oleh ADB, pemerintah Indonesia dan lembaga lainnya. Selain itu akan ada pertemuan ASEAN Plus 3 menteri-menteri keuangan, untuk menyelesaikan Chiangmai Initiative. ”Seperti diketahui, Chiangmai Initiative menaikkan jumlah uang yang akan dikumpulkan bersama, sekitar 120 milyar Dolar AS. Bagaimana membaginya diantara negara ASEAN plus 3, yaitu Jepang, China dan Korea Selatan, serta bagaimana cara menggunakannya,” Sri Mulyani. Dalam pertemuan tersebut, juga akan ada ASEAN Day, yaitu workshop bersama menteri – menteri keuangan ASEAN dengan para investor.

Presiden SBY dan Presiden ADB Haruhiko Kuroda akan hadir membuka sidang tahunan ADB pada tanggal 4 Mei 2009, diteruskan dengan penandatanganan perangko seri ADB Annual Meeting.

Menurut Sri Mulyani, pertemuan ini bermanfaat bagi Indonesia, karena ADB akan mencapai suatu kesepakatan untuk menaikkan jumlah modalnya sebesar 200 persen yang memungkinkan ADB untuk menaikkan pinjaman secara signifikan, yaitu sekitar 13.000 milyar Dolar AS sampai 15. 000 milyar Dolar AS. Kemudian juga akan disepakati finalisasi dari Chiangmai Initiative, yaitu penggunakan total funding sebesar 120 milyar Dolar AS di antara negara-negara ASEAN Plus 3. Untuk Indonesia, pinjaman siaga yang bisa diakses adalah sebesar 14 milyar Dolar AS.

Dengan Indonesia menjadi tuan rumah ADB yang ke dua kalinya ini akan memberikan citra yang positif terhadap Indonesia sebagai tempat yang dianggap memiliki stabilitas, kepercayaan diri, serta prospek ekonomi yang baik, sehingga bisa menyelenggarakan event internasional yang memberikan kontribusi terhadap krisis ekonomi dunia yang sekarang masih dalam proses recovery. "Dan tentu saja dari event ini akan ada promosi pariwisata dan lebih banyak lagi wisatawan yang hadir,” tambah Sri Mulyani.




Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/04/22/4232.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0