“Pada saat itu, tahun 2050, anak-anak yang tadi melukis dan menciptakan puisi akan memimpin negeri ini. Oleh karena itu, sebagai orang tua, mari kita persiapkan mereka sebaik-baiknya. Dengan demikian kita akan melihat masa depan yang baik, indah, dan sejahtera dari negeri tercinta kita,� Presiden SBY berpesan.
Dalam pesan singkatnya, Presiden SBY mengatakan, sebagaimana semangat puisi yang memenangkan juara pertama, agar anak-anak belajar dengan baik, menyayangi orangtua dan saudara. Patuh pada guru, memelihara jasmani dengan rajin berolahraga. “Taatlah beribadat dan beragama. Sayang dan rukun sesama teman agar kelak bangsa Indonesia bukan hanya cerdas dan baik kepribadiannya dan kuat jasmaninya, tapi juga saling menyayangi bersatu untuk membangun negeri,� SBY menambahkan.
Sebelumnya, penyair dan dramawan Putu Wijaya membacakan puisi terbaik I karya Khaera Khairiyah dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Puisi itu berjudul Aku Cinta Indonesia.
Aku Cinta Indonesia
Matahari memberikan kesadaran
Bulan menambah ketaatan
Hujan merindukan kesejukan
Terik menjadikan kematangan
Hari ini aku menjadi matahari bulan hujan dan terik
Terpatrilah jiwa ragaku tuk berbakti bagi nusa dan bangsa
Sebagaimana patriot bangsa yang gugur demi kemerdekaan
Aku masih pelajar, bagiku mencintai indonesia adalah berperilaku baik ,
Belajar yang tekun, menghormati bapak dan ibu guru
Mencintai papa mama dan adikku menuju manusia Indonesia yang berguna
Mencintai tanah air tidak dengan slogan
Menghargai tanah air bukan dengan bermalas - malas
Berbakti pada tanah air bukan hanya menghafal
Mencintai, menghargai dan berbakti tanah air hanya dengan karya nyata, aku cinta padamu Indonesia.
Presiden SBY hadir didampingi Ibu Ani. Tampak juga Menko Kesra Aburizal Bakrie dan Tati Bakrie, Menbudpar Jero Wacik, Meneg LH Rahmat Witoelar dan Erna Witoelar, Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Menteri Pemberdayaan Perempuan Meuthia Hatta.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/08/12/2121.html