Pesan Presiden Jokowi, Jaga Soliditas TNI-Polri dan Hilangkan Ego Sektoral

 
bagikan berita ke :

Selasa, 26 Juli 2016
Di baca 1061 kali

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyematkan tanda pangkat di pundak 4 orang perwira remaja yang meraih prestasi terbaik dan penghargaan Adhi Makayasa, baik dari Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akdemi Angkatan Udara, maupun Akademi Kepolisian. Perwira remaja berprestasi tersebut yaitu Sermatutar Tri Ageng Widhi Nugroho (Akmil), Sermatutar Anka Samudera (AAL), Sermatutar Juliar Dwidya Firmansyah (AAU) dan Brigtutar Nahal Rizaq (Akpol).

Para perwira yang dilantik langsung oleh Presiden itu terdiri dari 420 perwira dari TNI dan 300 perwira dari Polri. Pelantikan 420 perwira dari akademi TNI itu berdasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 50 TNI Tahun 2016. Selain itu, 300 perwira lain yang berasal dari adakemi kepolisian dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 51 Polri Tahun 2016.


Dalam amanat nya, Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat kepada para perwira dari TNI dan Polri yang baru saja dilantik. Presiden juga mengingatkan bahwa perjalanan mereka sebagai abdi negara dan masyarakat baru saja dimulai.


"Ingat bahwa perjalanan kalian baru saja dimulai. Perjalanan menjadi perwira yang setia dan mengabdi kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia," ucap Presiden membuka amanatnya.


Siap Hadapi Tantangan di Masa Datang


Presiden menegaskan kembali bahwa reformasi di tubuh TNI dan Polri adalah kunci menuju masa depan dalam menghadapi tantangan kedaulatan negara dan keamanan yang perubahannya semakin cepat. Untuk itu, Presiden berpesan kepada para perwira agar segera mempersiapkan diri untuk berbenah sehingga di kemudian hari mampu menjadi penentu pelaksana reformasi di tubuh institusi masing-masing.

Tantangan kedaulatan dan ketertiban di dalam negeri yang akan dihadapi oleh para perwira TNI dan Polri tersebut, Presiden melanjutkan, di antaranya yaitu upaya pengeroposan nilai-nilai Pancasila, tindak kekerasan dan anarkisme terkait agama, terorisme, meningkatnya peredaran narkoba, penyelundupan, dan perdagangan ilegal.


"Di luar negeri, isu-isu seperti kompetisi global, permasalahan perbatasan, konflik antarnegara, konflik intranegara, peperangan asimetris, perebutan cadangan energi, perlombaan senjata oleh negara-negara berkekuatan militer besar, maupun berkembangnya ISIS dan foreign terrorist fighters, menjadi isu-isu yang memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap negara kita, Indonesia," tambah Presiden.


"TNI dan Polri merupakan alat negara yang terdepan dalam menjaga pertahanan dan keamanan NKRI. Oleh sebab itu, TNI dan Polri harus bersinergi, harus berkoordinasi, harus bersatu bergotong royong untuk kepentingan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia. Hilangkan ego-sektoral, tingkatkan jiwa korsa serta soliditas dan solidaritas TNI dan Polri," tegas Presiden.


Terhadap segala perubahan dan dinamika yang terjadi di lapangan, Presiden kembali mengingatkan agar para perwira mampu bersikap responsif dan terus meningkatkan kualitas kerja secara profesional. Selain itu, Presiden juga berpesan agar seluruh pihak senantiasa menerima segala kritik yang ditujukan kepada mereka dan mau memperbaiki diri.


"Ketika ada kritik dari masyarakat terkait kinerja TNI dan Polri, jadikan itu sebagai masukan untuk perbaikan kinerja kita. Terus meneruslah memperbaiki kualitas institusi agar TNI dan Polri mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan strategis, baik pada lingkup nasional, lingkup regional maupun global," jelas Presiden.

Saat menutup arahan nya, Presiden menghendaki segenap perwira untuk melaksanakan tugas, amanah, dan pelayanan secara profesional, proporsional, dan prosedural. Selain itu juga menjunjung tinggi ketentuan peraturan perundang-undangan, kode etik profesi, dan juga hak asasi manusia.


"Selamat bertugas para patriot muda! Selamat mengabdi pada Ibu Pertiwi!," tutup Presiden.


Tampak hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam upacara tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Menhan Ryamizard Ryacudu. Turut hadir dalam pelantikan itu, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.


Saat tiba di Akademi Miter TNI Magelang, Presiden menuliskan pesan bagi Perwira Remaja. “Jadilah perwira profesional yang tangguh, selalu dekat dengan rakyat, melindungi rakyat. Dan selalu berjuang untuk kejayaan bangsa dan negara,” tulis Presiden dalam pesan nya berdasarkan rilis dari Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin. (Humas Kemensetneg)


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0