Pos Perbatasan Merupakan Jendela Kita, Halaman Depan Kita

 
bagikan berita ke :

Rabu, 23 Maret 2016
Di baca 609 kali

Lebih lanjut Presiden menginginkan pembangunan infrastruktur tidak hanya berpusat di Jawa sentris, tetapi dimulai dari pinggiran,  dari kawasan perbatasan. "Kita ingin titik-titik pertumbuhan ekonomi itu ada di pinggiran, tidak hanya di Jawa sentris, tapi juga di Kalimantan, NTT, dan Papua," ucap Presiden, seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.

 

Pada kunjungan pertamanya ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat, 21 Januari 2015 lalu, Presiden memerintahkan untuk membangun kawasan perbatasan itu supaya menjadi lebih maju. "Entikong ini kalau saya lihat, saya dapat informasi dan saya tanyakan lagi, memang sudah lebih dari 25 tahun nggak diapa-apain. Jadi kalau dibandingkan dengan yang di seberang (Malaysia), memang sangat jauh, baik dari segi pelayanan beda jauh. Yang jelas untuk fisik, untuk umum dan port (pelabuhan)-nya sangat jauh," ujar Presiden di saat itu.

 

Hari ini, Presiden kembali meninjau PLBN Entikong untuk mengecek langsung perkembangan pembangunannya. "Ini belum jadi, ini akan diselesaikan pada akhir tahun 2016. Saya pastikan lebih baik dari yang lalu, lebih besar dari yang lalu, dan lebih baik daripada yang di sana (Malaysia)," kata Presiden Jokowi.

 

Proyek pembangunan PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau berlangsung selama 12 bulan, sejak 11 Agustus 2015 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2016. Proyek senilai Rp152,49 miliar ini dikerjakan di atas lahan seluas 80.003 m², dan rencananya akan dibangun PLBN dengan luas bangunan seluas 19.493 m² di zona inti, sub inti, dan pendukung.

 

Selain pos perbatasan, akan dibangun juga pasar sebagai sentra ekonomi bagi masyarakat. "Akhir tahun ini yang jadi akan ada pasar, kita memang ingin ada kegiatan ekonomi besar di sini, akan ada pasar  yang modern," tutur Presiden.

 

Pembangunan PLBN di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat ini amatlah strategis karena Entikong adalah gerbang utama yang strategis untuk lalu lintas kegiatan perekonomian antara Indonesia dan Malaysia.

 

Selain itu, revitalisasi PLBN juga dibangun untuk meningkatkan efektivitas dan mobilitas orang, logistik, dan barang dari kedua negara yang terbilang tinggi. Selain di Entikong, PLBN lainnya yang juga tengah dibangun di wilayah Aruk dan Nanga Badau.

 

Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan peninjauan didampingi oleh Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Panglima TNI Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo, Kapolri, Jenderal Pol Badrodin Haiti, dan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0