PPK Kemayoran Gelar Workshop Manajemen Lingkungan: Tingkatkan Kolaborasi antar Instansi dalam Pengembangan Kawasan Kemayoran

 
bagikan berita ke :

Rabu, 30 Oktober 2024
Di baca 105 kali

Jakarta, 28 Oktober 2024 – Sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kolaborasi antar instansi dan memajukan kawasan Kemayoran, Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) menyelenggarakan workshop manajemen lingkungan pada (28/10) bertempat di Hotel DoubleTree by Hilton Jakarta Kemayoran.

 

Mengusung tema "Sinergi Bersama Wujudkan Kawasan Kemayoran Bersih dan Tertata" acara ini diikuti oleh 100 peserta, terdiri dari pengelola gedung dan mitra PPK Kemayoran di Blok B Kemayoran. Workshop ini merupakan bagian dari inisiatif strategis PPK Kemayoran untuk memperkuat peran para mitra dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung implementasi kebijakan lingkungan yang inovatif di kawasan Kemayoran melalui pengelolaan sampah.

 

Acara dibuka oleh Direktur Utama PPK Kemayoran Medi Kristianto. Dalam sambutannya, Medi menegaskan bahwa pengelolaan sampah di wilayah PPK Kemayoran menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan berkelanjutan yang dijalankan oleh PPK Kemayoran. PPK Kemayoran telah mengembangkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi untuk mengurangi pencemaran lingkungan, yang berfokus pada pemilahan sampah, daur ulang, dan pemanfaatan sumber daya lokal.

 

"Kami berharap PPK Kemayoran bisa tetap lebih bersinergi dengan Pemerintah Daerah Khusus Jakarta dengan mitra-mitra. Mari kita Kelola sampah dengan baik, mudah-mudahan ke depannya pengelolaan sampah tidak hanya menjadi lebih baik namun juga menghasilkan nilai ekonomis,” ungkap Medi.

 

Sementara itu, turut menjadi pembicara dalam workshop, Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran Biwodotomo Witoradyo menjelaskan upaya pengelolaan sampah yang telah dilakukan di Kemayoran.

 

“Kami sudah bergerak mengelola sampah dengan aktif memilah sampah di rumah kompos Utan Kemayoran, selain pengelolaan sampah PPK kemayoran juga terus berupaya mengembangkan berbagai proyek penataan lingkungan seperti penataan pedestrian, penerangan jalan umum, pembangunan instalasi pengelolaan air limbah hingga program penghijauan di kawasan Kemayoran," jelas Biwodotomo.

 

Acara ini juga menghadirkan Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Pusat Slamet Riyadi, yang memaparkan kewajiban pengelolaan sampah bagi masyarakat. Dalam presentasinya, Slamet menekankan pentingnya penerapan kebijakan pengelolaan sampah dan efisiensi dalam pengelolaan limbah, sesuai dengan visi Jakarta sebagai kota yang hijau dan berkelanjutan.

 

"Pengelolaan sampah yang efisien tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya kebijakan baru ini, kami berharap masyarakat semakin berperan aktif dalam upaya pengelolaan sampah di lingkungannya masing-masing," ungkap Slamet.

 

Acara ini juga menghadirkan narasumber lainnya, yaitu Denok Marty Astuti sebagai Mentor edukasi dalam pengelolaan sampah mandiri dan founder Komunitas Tambah Tumbuh Surakarta yang menekankan pentingnya praktik pengelolaan sampah yang benar, dimulai dari rumah tangga. Dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle), ia mengajarkan bahwa pemilahan sampah bukan hanya memudahkan pengelolaan limbah tetapi juga memberikan nilai ekonomi, terutama melalui Bank Sampah yang memungkinkan sampah didaur ulang menjadi produk berguna.

 

"Melalui Bank Sampah, kami mengajak masyarakat untuk menyetorkan sampah terpilah, yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain berdampak langsung pada lingkungan yang lebih bersih, praktik ini juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi, menciptakan kesadaran dan budaya kelola sampah yang lebih bijak," Ungkap Denok.

 

Selaras dengan yang disampaikan tersebut, Pengelola Bank Sampah yang ada di kawasan Kemayoran yaitu Joko Sarjono menyampaikan hal serupa. Menurutnya, Bank Sampah memiliki peran ganda, yaitu tidak hanya sebagai solusi pengelolaan sampah, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dan upaya mewujudkan smart economy. Bank Sampah mampu menciptakan nilai ekonomi dari sampah yang dikelola, serta mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

 

"Melalui program Bank Sampah, kita bisa mewujudkan smart economy dengan nilai ekonomi sampah yang dikelola. Masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi, tetapi juga tumbuh kesadaran kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kami berharap program ini dapat terus berkembang di Kemayoran dan dapat menjadi percontohan oleh wilayah lain," ujar Joko.

 

Dengan terlaksananya workshop ini, Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) menegaskan komitmennya dalam mendorong kolaborasi antar instansi untuk menciptakan kawasan lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui inisiatif seperti pengelolaan sampah yang terintegrasi dan pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah, diharapkan kawasan Kemayoran dapat menjadi model bagi pengelolaan lingkungan yang inovatif di kota-kota lain.

 

PPK Kemayoran optimis bahwa kolaborasi antara pemerintah, dan masyarakat akan memberikan dampak signifikan terhadap pelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas kawasan Kemayoran menjadi Smart City.

 

Tentang PPK Kemayoran

Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran adalah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Sekretariat Negara sesuai dengan Keputusan Menteri keuangan nomor 390/KMK.05/2011 tanggal 21 November 2011. BLU PPK Kemayoran bertugas melaksanakan kegiatan pengelolaan kawasan Komplek Kemayoran yang memiliki kawasan seluas 450 hektare yang terdiri dari Blok A (Hunian), Blok B (Perkantoran), Blok C (Niaga), dan Blok D (Ruang Hijau), PPK Kemayoran bersama dengan mitra bisnis dan investor terus menerus melakukan pembenahan dan pembangunan infrastruktur serta pengembangan kawasan. (ALF)

 

Humas PPK Kemayoran

humas@setneg-ppkk.co.id

Jalan Merpati Blok B-14 No.2, Kemayoran

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0