Presiden Buka Konferensi dan Eksibisi Migas Asia Pasifik

 
bagikan berita ke :

Rabu, 31 Oktober 2007
Di baca 1164 kali

Jakarta: Dengan memukul gong sebanyak lima kali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pembukaan Society of Petroleum Engineers (SPE) Asia Pacific Oil and Gas Conference and Exhibition (APOGCE) 2007 di Ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Centre, Selasa (30/10) pagi. Konferensi dan eksibisi yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 30 Oktober - 1 November 2007 ini dihadiri 28 negara.

"Sebanyak 438 delegasi dari 28 negara telah mendaftar untuk mengikuti konferensi dan eksebisi ini," kata Ketua Pelaksana APOGCE Trijana Kartoadmojo. "Negara-negara yang turut berpartisipasi antara lain adalah Australia, Cina, Korea, Norwegia, USA, dan UK," lanjutnya. Tema yang diambil adalah "Resources, Profesionalism, Technology: Timeime to deliver.

Pada acara yang dihadiri pula oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Seskab Sudi Silalahi, Kepala BKPM M.Lutfi, Ketua KADIN M.S.Hidayat, dan Gunernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, SBY menyaksikan penandatanganan 12 kontrak jual beli gas dan 5 kontrak PLTU.

"Kita semua menghadapi tantangan yang sama, bagaimana menambah cadangan minyak dunia dan meningkatkan eksplorasi dan produksi minyak dan gas," ujar SBY dalam pidato sambutannya. "Sesuai dengan tema acara hari ini, sekarang saatnya untuk menyampaikan berbagai macam kesempatan yang ditawarkan sektor energi. Sumber daya alam melimpah, profesional banyak, dan teknologi juga ada. Gabungan ketiganya, ditambah dengan kebijakan pemerintah yang kondusif, kita akan melihat sesuatu yang hebat," lanjutnya.

Presiden SBY juga melakukan telewicara dengan pelaku produksi migas di Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Kepada mereka SBY berharap agar sasaran program mereka dapat dipenuhi. "Ingat, jaga baik-baik hubungan dengan penduduk sekitar. Mereka harus juga merasakan keberhasilan dari produksi migas. Teruslah bantu mereka dengan program-program yang ada," pesan SBY. "Ekspor penting untuk menghasilkan devisa, kepentingan domestik juga penting untuk meningkatkan kilang kita sehingga bahan bakar minyak dapat diproduksi di dalam negeri, tentu akan dapat lebih murah harganya," ujar SBY.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/10/30/2365.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0