Presiden Buka Puasa Bersama Personel TNI dan Polri di Cilangkap

 
bagikan berita ke :

Selasa, 05 Juni 2018
Di baca 834 kali

Presiden Joko Widodo hadir dalam acara buka puasa bersama dengan keluarga besar TNI, Polri, dan masyarakat di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, pada Selasa, 5 Juni 2018. Presiden hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Selain itu tampak hadir juga Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla.

Dalam sambutannya, Presiden menyinggung rangkaian aksi terorisme yang terjadi sebelum memasuki bulan Ramadan. Aksi terorisme ini menelan korban jiwa masyarakat dan aparat.

"Dan di saat rakyat membutuhkan perlindungan dan rasa aman, terutama di bulan puasa ini, kita bersyukur bahwa TNI dan Polri solid bersatu dalam menjaga negara, rakyat, bangsa dalam melawan terorisme. Kita menjadi tenang semuanya kalau TNI dan polri itu solid," kata Presiden, sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat, Bey Machmudin.

Kesolidan antara TNI dan Polri ini, lanjut Presiden, juga ditunjukkan saat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan sambutan bersama-sama.

"Bahkan tadi memberi sambutan saja Panglima dan Kapolri bersama-sama berdua. Ini menunjukkan kesolidan antara TNI dan Polri. Rakyat saya kira merasa sangat gembira TNI dan Polri solid berbagi sumber daya pemikiran, tenaga, keringat, keberanian untuk satu tujuan melindungi seluruh rakyat Indonesia, melindungi segenap masyarakat Indonesia, melindungi segenap tumpah darah Indonesia," kata Presiden.

Sebelum Presiden memberikan sambutan, Panglima TNI dan Kapolri terlebih dahulu memberikan sambutannya. Mereka menekankan bahwa salah satu tujuan dari acara buka puasa bersama ini adalah untuk meningkatkan soliditas dan sinergisitas antara TNI dan Polri.

"Selain untuk lebih memaknai bulan suci Ramadan sesungguhnya juga bertujuan untuk meningkatkan sinergi TNI Polri," kata Panglima TNI.

Senada dengan Panglima, Kapolri juga menambahkan bahwa selain untuk mewujudkan soliditas dan sinergisitas antara Polri dan TNI, acara ini juga bertujuan untuk mewujudkan kekompakkan sampai dengan garis terbawah.

"Selain itu kami Polri dan TNI telah melakukan serangkaian kegiatan. Kapolri, Panglima, serta jajaran, serta pejabat utama telah melaksanakan kegiatan pemantauan bersama di sejumlah wilayah dalam rangka pengamanan Pilkada serentak, sekaligus safari Ramadan bersama untuk mendekatkan selain unsur Polri dan TNI sendiri, juga masyarakat," imbuh Kapolri.

Menurut Panglima TNI, kolaborasi TNI dan Polri sebagai bagian dari komponen bangsa diperlukan dalam menghadapi tantangan bangsa yang semakin komplek termasuk di antaranya intoleransi, radikalisme, dan bahkan ancaman terorisme.

"Lebih jauh lagi keterpaduan seluruh komponen bangsa menjadi sangat krusial dalam menyukseskan berbagai event penting berskala nasional dan internasional yang akan kita selenggarakan pada tahun 2018 dan 2019," lanjutnya.

Tunjangan Kinerja TNI/Polri Naik

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengumumkan bahwa tunjangan kinerja TNI dan Polri akan naik 70 persen. Tunjangan kinerja ini akan diberikan kepada anggota TNI dan Polri pada bulan Juli 2018.

"Sudah diterima (THR)? Kemudian ditunggu lagi Juli ada gaji ketigabelas. Selain itu juga akan saya umumkan mengenai kenaikan tunjangan kinerja yang akan juga diberikan bulan Juli. TNI dan Polri semuanya naik jadi 70 persen," ucap Kepala Negara yang langsung disambut tepuk tangan semua yang hadir.

Ketika bertemu dengan para jurnalis, Presiden sempat ditanyakan apakah kenaikan tunjangan bagi TNI dan Polri itu sebagai kebijakan politis. Presiden pun menampiknya.

"Tidak ada yang namanya TNI Polri itu politik. Enggak boleh ke mana-mana, sudah jelas. Saya tekankan berkali-kali kepada Panglima, Kapolri semuanya selalu saya tekankan. Politik TNI dan Polri adalah poltik untuk negara. Negara itu siapa? Rakyat, pemerintah yang sah," kata Presiden. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0