Presiden: Cinta Indonesia Tidak Proteksionistik

 
bagikan berita ke :

Kamis, 23 April 2009
Di baca 787 kali


Kampanye Cinta Indonesia dan logo ”100% Cinta Indonesia” dicanangkan Presiden saat membuka pameran tahunan produk kerajinan Inacraft di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4).

Industri kerajinan nasional memberikan kontribusi relatif besar, yakni 30 persen dari total produk industri kreatif di Indonesia. Melibatkan sekitar 700.000 usaha kecil menengah (UKM), industri kerajinan telah menyerap 1,8 juta tenaga kerja.

Menurut Presiden, pemerintah berkomitmen mengembangkan industri kreatif karena kontribusinya relatif signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini industri kreatif diperhitungkan menyumbang 6,3 persen dari produk domestik bruto Indonesia.

”Dengan berkembangnya industri kreatif dan kerajinan, bukan hanya ekonomi kita makin tumbuh, tetapi lapangan kerja juga makin tercipta,” tuturnya.

Untuk memperkuat pengembangan industri kerajinan, dukungan permodalan dan pemasaran amat dibutuhkan UKM. Presiden berharap fasilitasi pemerintah melalui kredit usaha rakyat (KUR) dapat dimanfaatkan secara optimal. Tahun 2009, alokasi anggaran KUR mencapai Rp 20 triliun.

Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, gerakan cinta produk nasional tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga butuh dukungan semua lapisan masyarakat.

”Gerakan ini tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Dibutuhkan peran stakeholders dan masyarakat untuk meningkatkan daya beli,” kata Mari.

Menteri Keuangan yang juga Pelaksana Jabatan Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani Indrawati berpendapat, gerakan tersebut akan sangat bermakna bila disebarkan ke masyarakat luas.

Hal ini, kata Sri Mulyani, dapat membantu mengatasi dampak krisis finansial global yang membuat pasar tujuan ekspor produk Indonesia, seperti Amerika Serikat dan Eropa, melemah.

Menurut Sri Mulyani, gerakan ini merupakan salah satu strategi untuk bisa mendorong perekonomian dan menciptakan kesempatan lapangan kerja. Untuk itu, dibutuhkan produsen industri kreatif.

”Tidak sekadar branding atau logo, tetapi lebih penting lagi kegiatan-kegiatan penggunaan produk. Ini bukan proteksionisme, tetapi lebih pada meningkatkan loyalitas bangsa ini,” lanjutnya.

Terkait dengan anggaran untuk Kampanye Cinta Indonesia, Sri Mulyani memastikan anggaran akan dibuat seefektif mungkin.

Produk yang dipamerkan dalam Inacraft beragam dan memiliki ciri khas kedaerahan. Berbagai corak batik mendominasi arena pameran. Batik bukan hanya menjadi corak kain dan busana, tetapi juga aneka produk kerajinan tangan lain, termasuk perabot rumah tangga.

Produk lain yang dipamerkan adalah aneka keramik dengan kualitas yang sangat bagus.




Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/04/23/07374697/Presiden.Cinta.Indonesia.Tidak.Proteksionistik


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0