Presiden di Simalungun, Sumut - Tidak Ada Pemimpin Yang Ingin Sengsarakan Rakyatnya

 
bagikan berita ke :

Senin, 21 Juli 2008
Di baca 1005 kali

 

Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang, dalam sambutannya pada acara panen raya dan Penyerahan Bantuan PNPM Mandiri serta penyerahan KUR (Kredit Usaha Rakyat), di Panambeian Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (19/7) pagi. "Saya yang telah memimpin 4 tahun ini, juga terpaksa menaikkan harga BBM juga telah menaikkan harga BBM 3 kali, untuk menyelamatkan ekonomi di negeri ini," lanjut Presiden.

Menurut Presiden, awalnya pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menaikkan harga BBM, dan berusaha dulu melakukan alternatif, serta banyak sekali telah dilakukan. Tapi harga minyak dunia naik terus. Maka kalau tidak dinaikkan jebol ekonomi dan rusak semua kegiatan yang berkaitan dengan APBN. "Tidak ada pemimpin yang ingin, tanpa tujuan, tiba-tiba menaikkan harga BBM. Kami punya hati nurani. Itupun telah kita naikan, setelah melakukan apa saja untuk menyelamatkan program kesejahteraan rakyat dan ekonomi kita ke depan. Kenaikan harga BBM ini juga dilakukan negara-negara lain, dan Indonesia masih termurah dibandingkan negara negara di Asia Tenggara, di luar Brunei Darussalam," kata SBY.

Karena itu Presiden mengajak masyarakat untuk bersyukur, mengingat banyak juga bangsa -bangsa lain yang mengalami kesulitan lebih besar dibandingkan Indonesia. "Meskipun ada juga bangsa lain yang lebih maju, lebih dulu keluar dari kesulitan, karena telah lama merdeka. Marilah kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, mari bangkit kita semua mengatasi masalah ini," tambah Presiden.

Usai acara, Presiden SBY didampingi Ibu Negara beserta rombongan bertolak menuju Medan melalui jalan darat, dengan jarak tempuh sekitar 4 jam. Ikut dalam rombongan Presiden antara lain Menko Kesra Aburizal Bakrie, Seskab Sudi Silalahi, Mendagri Mardiyanto, Menbudpar Jero Wacik dan Menteri Pertanian Anton Apriyantono.



Sumber :

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2008/07/19/3299.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0