Presiden Dorong Hilirisasi Industri untuk Tingkatkan Ekspor dan Investasi

 
bagikan berita ke :

Selasa, 12 Maret 2019
Di baca 886 kali

Presiden Joko Widodo menginginkan agar Indonesia lebih banyak mengekspor barang jadi dari pada bahan mentah atau raw material. Untuk itu, dirinya ingin agar industrialisasi dan hilirisasi industri terus didorong dalam rangka meningkatkan ekspor dan investasi Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat dirinya memberikan sambutan dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2019. Acara ini digelar di Nusantara Hall, Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Provinsi Banten, Selasa, 12 Maret 2019.

"Kita ini mempunyai kekuatan besar baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Tapi kita ini sudah terlalu lama sekali senangnya ekspornya bahan mentah, raw material. Sudah berpuluh-puluh tahun kita tidak berani masuk ke hilirisasi, tidak berani masuk ke industrialisasi. Daerah-daerah harus mendorong ini. Para gubernur, bupati, wali kota harus mendorong yang namanya industrialisasi, hirilisasi. Kuncinya ada di situ," kata Presiden.

Sebagai contoh, Presiden menyebutkan beberapa komoditas ekspor Indonesia yang memiliki volume besar. Karet, kelapa sawit, kopra, hingga batu bara merupakan komoditas ekspor yang masih dikirim dalam bentuk mentah.

"Padahal kalau kita mau sebetulnya tidak seperti sekarang. Waktu booming komoditas, harga globalnya harga internasionalnya tinggi, semua senang. Tapi lupa mendorong industrialisasi, lupa mendorong hilirisasi. Inilah kesalahan yang harus kita perbaiki," kata Presiden.

Untuk itu, dirinya secara khusus meminta pemerintah daerah mulai dari gubernur, bupati, wali kota, hingga kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk mempermudah perizinan industri, terutama industri barang substitusi impor maupun industri yang berorientasi ekspor. Menurutnya, dari pada mengimpor lebih baik para investor tersebut ditarik untuk mendirikan industri di Indonesia.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta agar para investor yang datang dikawal hingga investasinya membuahkan hasil. Karena menurut pengalamannya, investor yang ingin berinvestasi di Indonesia itu banyak, namun banyak yang tidak terealisasi.

"Orang-orang investor pada datang baik dalam negeri maupun dari luar ingin investasi ini itu, kok enggak "menetas"? Ini pasti ada problemnya. Apakah kecepatan perizinan kita? Apakah mungkin urusan pembebasan lahan yang bertele-tele sehingga mereka pergi? Atau pelayanan kita yang tidak cepat dan tidak baik? Harus dicari ini," ungkap Presiden seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Jika hal tersebut bisa dilaksanakan, Presiden memandang neraca transaksi berjalan dan neraca perdagangan Indonesia akan semakin baik karena menurutnya, ekspor dan investasi adalah kunci untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia.

"Kita harus ngerti ini. Ini kunci, ekspor dan investasi ini kunci," tutup Presiden. (Humas Kemenesetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0