Presiden: Fitna Merusak Kerukunan Umat

 
bagikan berita ke :

Rabu, 02 April 2008
Di baca 1359 kali

 

"Saya sudah melarang film Fitna masuk dan beredar di Indonesia. Saya juga sudah meminta kepada Perdana Menteri Belanda untuk menarik peredaran film Fitna. Kalau film Fitna dibiarkan beredar, akan merusak kerukunan umat manusia di dunia," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di hadapan ribuan jemaah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid An Nur, Keluarahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa (1/4) malam.

 

Menurut SBY, film yang diproduksi oleh seorang anggota Parlemen Belanda (Geert Wilders) tersebut menimbulkan kebencian terhadap umat Islam di dunia dan mengobarkan permusuhan terhadap Islam.

 

"Untuk menciptakan kondisi kedamaian dunia, jangan ada yang mengobarkan permusuhan," katanya.

 

SBY juga meminta kepada pemimpin negara Islam lainnya untuk melakukan hal yang sama yakni menolak peredaran film Fitna.

 

SBY juga minta kepada seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak terpancing dalam suasana permusuhan.

 

"Kalau sampai terpancing, itulah yang diharapkan oleh orang-orang yang mengobarkan permusuhan," katanya.

 

Presiden juga telah meminta Menteri Hukum dan HAM untuk mencekal pembuat film Fitna, Geert Wilders, jika ingin masuk ke Indonesia.

 

Film Fitna yang berdurasi 17 menit, mengaitkan aksi para teroris dengan para ekstremis Islam dan ayat-ayat Al-Quran.

 

Demo

Penolakan terhadap film Fitna terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Bogor. Ratusan murid sekolah dasar (SD) dan taman kanak-kanak (TK) Birrul Walidain Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, menggelar aksi unjuk rasa menolak peredaran film Fitna, Selasa pagi.

 

Dalam aksi tersebut, koordinator aksi, Memed Jamaluddin (Ketua Yayasan Birrul Walidain) menyatakan, film Fitna telah menghina umat Islam. Pembuat film Greert Wilders, anggota sayap kanan parlemen Belanda dianggap sebagai pemecah-belah umat beragama di dunia.

 

Aksi yang dilakukan siswa yang didampingi para guru, dengan keliling kampung seputar sekolah, sambil membawa poster dari karton manila, bertuliskan penolakan terhadap film Fitna serta situs porno

 

"Kami menolak, jika Islam dikatakan teroris. Kita harus saling menghargai, agar tercipta kedamaian. Dunia ini indah dan aman, jika perbedaan keyakinan di antara umat manusia, tidak dipertentangkan,” katanya.

 

Aksi itu juga melakukan pembakaran terhahap poster serta CD film Fitna, sebagai simbol kemarahan terhadap Geert Wilders.

 

 

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/ 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0