Presiden Hadiri Upacara Ngaben Ayahanda Jero Wacik

 
bagikan berita ke :

Rabu, 06 Agustus 2008
Di baca 961 kali

 

Kepala Negara akan menyaksikan upacara pembakaran 137 jenazah yang salah satunya adalah ayah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Guru Nyoman Santi yang meninggal pada Februari 2007 lalu. Sekitar pukul 11.00 WITA atau 10.00 WIB, Presiden beserta rombongan tiba di Tunon dan menyaksikan jenazah akan diangkat oleh keluarga masing-masing ke sebelah selatan Pura Batur untuk dimasukkan ke wadah.

Setelah masuk ke wadah jenazah akan diangkat dan dibawa ke kuburan, sesampainya di kuburan, jenazah akan diturunkan kemudian dimandikan  dan diupacarakan yang diikuti keluarga. Setelah upacara selesai jenazah dibakar.

Prosesi Ngaben memakan waktu secara keseluruhan selama lima jam, meski demikian Presiden dan Ibu Ani tidak akan menyaksikan keseluruhan prosesi waktu prosesi lima jam itu. Guru Nyoman Santi, ayahnda Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik yang meninggal dalam usia 94 tahun dikenal sebagai pengumpul cap darah untuk meraih kemerdekaan RI pada tahun 1945 itu, meninggal dunia 19 Febuari 2007.

Semasa hidup, almarhum pernah berpesan agar pada pengabenannya nanti harus dilakukan secara massal. Itu sebabnya, pada pengabenan mendatang juga disertakan 137 kerangka jenazah yang lain.

Kerangka jenazah sebanyak itu pada umumnya adalah warga yang telah dimakamkan beberapa tahun silam di kuburan yang sama. Guru Nyoman Santi yang terlahir bernama I Nyoman Bakat, menghembuskan nafas terakhir 19 Februari 2007 akibat penyakit jantung yang telah cukup lama dideritanya.

Menbudpar Jero Wacik yang merupakan anak bungsu dari 12 bersaudara hasil pernikahan almarhum dengan istri keduanya Ni Nyoman Sudiri (alm), namun sebelas di antara saudaranya itu meninggal dunia ketika masih kecil. Semasa hidup, almarhum bersama tokoh masyarakat setempat sempat memprakarsai pelaksanaan ngaben massal, dan ngaben secara bersama-sama itu pertama kali dapat diwujudkan tahun 1963.

Ngaben massal itu kini dapat dilakukan secara berkesinambungan sekali dalam dua tahun dan telah menjadi tradisi. Hal itu dimaksudkan untuk menghemat biaya upacara pengabenan yang membutuhkan dana ratusan juta rupiah.

Presiden dan Ibu Negara dijadwalkan kembali ke Jakarta melalui Bandara Ngurah Rai dengan pesawat Kepresidenan pada pukul 15.00 WITA atau pukul 14.00 WIB dan akan tiba di Pangkalan Udara TNI-AU Halim Perdanakusuma pada pukul 15.50 WIB.



Sumber:

http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/06/08545228/presiden.hadiri.upacara.ngaben.ayahanda.jero.wacik

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0