Presiden Ingin Desa Jadi Pilar Ekonomi Nasional

 
bagikan berita ke :

Kamis, 26 Juli 2018
Di baca 772 kali

Presiden Joko Widodo berharap desa bisa menjadi pilar ekonomi nasional. Untuk itu, Presiden berharap dana desa yang dikucurkan sejak tahun 2015 bisa digunakan sebaik-baiknya sehingga tepat sasaran.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam arahannya saat menghadiri acara Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa Tahun 2018 yang dihelat di Graha Pradipta Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis, 25 Juli 2018.

"Jadi kita ingin desa ini nantinya bisa menjadi pilar ekonomi nasional kalau dana desa itu betul-betul bisa tepat sasaran sehingga menaikkan daya saing desa, bisa meningkatkan perekonomian di desa," kata Presiden.

Presiden menyampaikan bahwa sejak tahun 2015, pemerintah sudah mengucurkan Rp187 triliun untuk dana desa. Rinciannya, Rp20 triliun di tahun 2015, Rp47 triliun di tahun 2016, Rp60 triliun di tahun 2017, dan Rp60 triliun di tahun 2018.

"Itu angka yang sangat besar sekali dalam sejarah anggaran di negara kita. Rp187 triliun dalam 4 tahun itu gede sekali. Oleh sebab itu, penggunaannya harus tepat sasaran. Apa yang diperlukan desa itu kerjakan dengan dana desa ini," lanjut Presiden, sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Presiden pun berpesan agar dana desa tersebut dibelanjakan di sekitar desa dan kecamatan saja sehingga perputaran uang berada di desa, tidak kembali lagi ke kota yang berujung di Jakarta.

"Dana desa betul-betul uang berputar di bawah ini juga akan memberikan percepatan pada ekonomi di tingkat yang paling bawah di desa sehingga kita harapkan juga ada stabilitas. Misal irigasi sudah baik, jalan produksi sudah baik, sehingga ada juga nanti stabilitas pangan tidak terganggu," kata Presiden.

Selain itu, dengan adanya dana desa ini Presiden pun berharap pemerataan pembangunan bisa tercipta di seluruh Tanah Air. Sehingga ketimpangan antara kota dengan desa, dan antara wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.

"Jadi kita ingin dana desa ini nanti ada pemerataan di seluruh Tanah Air. Keinginan kita pemerataan. Target kita adalah pemerataan. Percepatan pembangunan desa ini akan memberikan pemerataan kepada rakyat kita. Tetapi memang harus tepat sasaran," kata Kepala Negara.

Untuk itu, Presiden pun berharap agar penggunaan dana desa itu difokuskan untuk satu hal dan tidak diecer-ecer.

"Sama seperti yang kita lakukan sekarang untuk APBN, kita fokus total pada infrastruktur. Rampung. Nanti tahapan kedua kita akan masuk ke investasi di sumber daya manusia. Rampung. Nanti kita masuk lagi ke tahapan-tahapan berikutnya. Desa pun harus bekerjanya fokus seperti itu," pungkas Presiden.

Dalam acara ini Presiden tampak didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0