Presiden Jokowi : Arus Mudik Masih Dapat Dikendalikan

 
bagikan berita ke :

Selasa, 05 Juli 2016
Di baca 622 kali

Di hadapan para jurnalis, Presiden Joko Widodo mengevaluasi penyelenggaraan angkutan lebaran hingga H-1 menjelang lebaran ini. Presiden berpendapat, arus mudik lebaran tahun ini masih pada tahap yang dapat dikendalikan. Demikian seperti dilansir Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

"Saya kira baik, misalnya yang dari Merak Bakauheni dapat dikatakan lancar, bagus. Memang yang ke Timur ada satu tempat saja yang bermasalah, dan itu sudah saya sampaikan dan perkirakan sebelumnya. Tapi saya kira kalau dibandingkan tahun lalu jauh sekali bedanya. Jumlah yg mudik tahun ini juga kenaikannya sangat melonjak terutama sepeda motor. Alhamdulillah masih pada posisi yang bisa dikendalikan," terang Presiden menjawab pertanyaan jurnalis.

Presiden kemudian juga menyoroti pelayanan angkutan laut bagi para pemudik. Pembelian dua kapal besar untuk angkutan laut yang digunakan pada penyelenggaraan angkutan laut tahun ini menurutnya sangat efektif membantu kelancaran mobilitas para pemudik dan kendaraan yang dibawanya.

"Setelah kita belikan dua kapal besar di Merak Bakauheni, yang sekali angkut bisa memuat 400 mobil, itu sangat membantu sekali. Dulu, sekali masuk hanya 125 mobil, sekrang bisa langsung 400. Bisa dilihat sendiri di lapangan," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan kemacetan yang terjadi di Tol Pejagan-Brebes Timur, Presiden berjanji akan segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan tol yang tersisa untuk mencegah kemacetan tersebut terulang kembali di waktu yang akan datang. Tol yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada pertengahan Juni lalu memang menjadi salah satu ruas tol yang paling banyak digunakan para pemudik lebaran di tahun ini.

"Pintu-pintu tol yang di tengah sudah dihilangkan, tetapi tetap diakhirnya tetap harus ngantri. Nanti kalau itu sudah tersambung dari Batang ke Semarang, Semarang ke Solo, Solo ke Ngawi, Ngawi ke Kertosono semua tersambung semua akan lancar. Hanya kan problem yang sering saya sampaikan pembebasan lahan, keterlambatan membangun, berhenti sampai 20 tahun lamanya, saya kira hal-hal seperti itu yang harus diselesaikan. Insya Allah 2 tahun kita selesaikan," ujar Presiden menutup keterangannya. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0