Presiden Jokowi Pantau Perkembangan Terkini Penyanderaan WNI di Perairan Malaysia dan Filipina

 
bagikan berita ke :

Selasa, 09 Agustus 2016
Di baca 572 kali

Presiden meminta agar seluruh pihak dapat memahami situasi yang terjadi saat ini. Menurut Presiden, penyanderaan itu yang terjadi di wilayah negara lain membutuhkan waktu lebih untuk menyelesaikannya.

 

"Kita harus tahu, ini bukan wilayah kita yang kita tidak bisa cepat memutuskan untuk intervensi dengan kehendak kita," ucap Presiden saat menanggapi pertanyaan para jurnalis di Hotel Intercontinental Kota Bandung, Senin 8 Agustus 2016. Demikian dilansir Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

 

Meski demikian, pemerintah Indonesia akan terus berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia dan Pemerintah Filipina untuk menindaklanjuti kasus tersebut serta meminta kedua negara tersebut untuk meningkatkan keamanan di perairan masing-masing negara.

 

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan, bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat. "Kita sudah ketahui hal ini. KJRI kita di Malaysia dan Filipina sedang koordinasi dengan kepolisian dan otoritas setempat. Yang ditahan adalah kapten kapal dari kapal berbendera Malaysia," ucap nya. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0