Presiden Jokowi: Tak Perlu Khawatir Kekurangan Listrik Lagi

 
bagikan berita ke :

Rabu, 28 Desember 2016
Di baca 972 kali

Dilansir dari Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Presiden yang berada di NTT juga menyempatkan meninjau pengoperasionalan kapal listrik itu. Presiden menyambangi kapal listrik yang berlabuh di Pelabuhan Laut Bolok,  Kupang Barat, Rabu petang, 28 Desember 2016.

"Sesuai yang saya sampaikan yang lalu di 2015 dan sekarang sudah datang dan tersambung. Akhirnya suplai saat ini untuk di NTT sudah cukup dan lebih 6 persen," kata Presiden kepada wartawan usai peninjauan. 

Menurut Presiden, kapal berdaya 60 MW ini dapat mensuplai kebutuhan listrik untuk sekitar 230 ribu rumah tangga.

"Artinya siapapun yang minta sekarang bisa diberikan sambil juga kita membangun PLTU. Nggak usah ada kekhawatiran kekurangan listrik lagi," ujarnya.

Terkait pemenuhan listrik di pelosok-pelosok NTT, Presiden mengatakan sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Utama PT. PLN bahwa sekitar 1200 desa akan dialiri listrik pada akhir tahun 2018.

Dengan terpenuhinya kebutuhan listrik tersebut, Presiden berharap para investor tak ragu lagi untuk menanamkan modalnya di NTT. 

Setelah meninjau Kapal Pembangkit Listrik, Presidan dan rombongan akan bertolak kembali ke Jakarta dari Bandar Udara El Tari Kupang.

Turut mendampingi Presiden Jokowi saat melakukan peninjauan antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Direktur Utama PT. PLN Sofyan Basir.

Tiba di Jakarta

Setelah menjalani hampir 3 jam penerbangan dari Bandara El Tari Kupang, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden dan Ibu Negara mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Rabu 28 Desember 2016 pukul 21.15 WIB.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam perjalanan menuju Jakarta, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0